Gereja: Gedungnya atau Orang?
29
Kegiatan 2
Pada kegiatan ini, siswa diminta menyebutkan beberapa gereja yang mereka kenal. Di manakah letaknya? Di jalan apa? Mereka juga diminta menggambarkan
kondisi gedung gerejanya. Apakah bangunannya megah dan mewah? Ataukah sederhana saja? Dengan atap rumbia dan dinding bambu saja? Manakah dari gereja-
gereja itu yang benar-benar layak disebut gereja? Mengapa mereka mengatakan demikian? Bagaimana hubungan pernyataan mereka dengan lagu Kidung Jemaat 257
di atas? Lagu KJ 257 menyatakan bahwa gereja bukanlah gedungnya. Jadi apabila ada orang yang menghancurkan gedung gereja, orang Kristen tidak perlu terlalu kecewa
atau takut, sebab yang mereka hancurkan hanyalah bangunannya. Gerejanya sendiri – yaitu kumpulan orang percaya yang setia kepada Yesus Kristus – tetap bertahan,
selama kumpulan itu tidak meninggalkan Tuhan mereka.
Uraian Pelajaran
B. Gereja: Gedungnya atau Orang?
Empat puluh hari setelah Yesus naik ke surga, murid-murid-Nya berkumpul di sebuah rumah di
Yerusalem. Tiba-tiba angin kencang bertiup di ruangan yang terkunci itu. Lalu lidah api yang
berkobar-kobar turun di atas kepala murid-murid. Sebuah kejadian aneh dialami oleh para murid.
Mendadak mereka berkata-kata dalam bahasa- bahasa asing.
Yerusalem saat itu penuh sesak dengan orang- orang dari berbagai negeri. Orang banyak datang ke
kota itu untuk merayakan hari Pentakosta atau perayaan syukur untuk panen mereka di Bait Suci di kota itu.
Murid-murid keluar dari tempat mereka berkumpul. Dan tiba-tiba semua orang yang mendengar mereka
dan yang berasal dari berbagai tempat di dunia dapat memahami kata-kata mereka. Orang-orang itu berasal
dari Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, ULJLDGDQ3DP¿OLD0HVLULELD5RPD.UHWDUDEGDQODLQODLQ0HUHNDRUDQJ
orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain yang memeluk agama Yahudi. Semua terheran-heran. “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?” Kis. 2:7-8.
Sebagian orang lagi bersikap sinis dan mengejek mereka. “Mereka sedang mabuk anggur manis,” kata orang-orang ini tentang murid-murid Yesus. Petrus, salah seorang
dari murid-murid itu, bangkit dan memberikan kesaksiannya. Ia menceritakan bahwa apa yang disaksikan oleh orang-orang itu sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel:
Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 1.1 Hari Pentakosta
30 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Akan terjadi SDGDKDULKDULWHUDNKLUGHPLNLDQODK¿UPDQOODKEDKZDNX
akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki- laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan
Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Kis. 2:17-18
Apa yang disaksikan oleh orang banyak itu tidak lain adalah bukti bahwa Yesus yang disalibkan dan yang telah bangkit dan naik ke surga itu, sungguh-sungguh
berkuasa. “Jadi apa yang harus kami lakukan?” tanya orang banyak itu.Para murid yang tadinya sangat ketakutan dan selalu bersembunyi, kini berubah menjadi
orang-orang yang sangat berani dan penuh rasa percaya diri. Mereka dengan tegas memberikan kesaksian tentang pengalaman mereka bersama Kristus yang telah
bangkit itu. Melalui kesaksian mereka yang sangat meyakinkan itu sehingga orang banyak tergerak dan bertanya lebih jauh, “Jadi apa yang harus kami lakukan?”
Petrus menjawab, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus” ay. 38. Hari itu juga banyak orang yang meminta agar mereka dibaptiskan. Jumlah mereka
sekitar tiga ribu orang. Itulah gereja perdana. Apa yang menarik dari bagian kisah ini? Ternyata gereja tidak pertama-tama dibentuk oleh gedungnya. Bahkan orang-
orang Kristen perdana justru berkumpul setiap hari di Bait Allah Kis 2:46, bukan karena mereka tidak punya tempat ibadah, melainkan karena mereka memandang diri
mereka sebagai bagian dari umat Yahudi.
Di sini kita dapat melihat bahwa gereja, seperti yang dikatakan dalam kata-kata nyanyian pembukaan kita, terutama sekali adalah orangnya. Di negara barat ada
gereja-gereja yang kini kosong karena orang-orang Kristen di sana meninggalkan iman mereka atau tidak mau lagi pergi ke gereja. Dapatkah gedung-gedung gereja itu
disebut sebagai “gereja”? Sudah tentu tidak Gereja tanpa orangnya bukanlah gereja.