Yohanes 17:18-21 Kisah 15 Doa Penutup

61 Mu, agar kami tidak menjadi orang-orang yang egois, yang hanya memikirkan dan mementingkan diri kami sendiri. Tolonglah kami agar gereja kami benar- benar dapat menjadi garam dan terang di dalam dunia. Dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Amin

I. Penjelasan Bahan Alkitab

1. Yohanes 17:18-21

Ini adalah bagian dari doa Tuhan Yesus kepada Bapa-Nya di surga. Dalam doa- Nya Yesus sangat prihatin dengan kemungkinan terjadinya perpecahan di antara para murid-Nya kelak. Di sini kita diingatkan bahwa inti pemberitaan Yesus adalah pendamaian, penyatuan kembali seluruh umat manusia bdk. Kej. 11:1-9; Ef. 2:13- 20. Persoalannya, apabila ternyata di kalangan para pengikut Yesus ternyata terjadi perpecahan, bagaimana orang akan dapat mempercayai isi pemberitaan mereka tentang Yesus yang telah memperdamaikan seluruh umat manusia? Doa inilah yang menjadi dasar bagi gerakan ekumene, gerakan penyatuan gereja- gereja di seluruh dunia. Penyatuan yang seperti apa? Banyak gereja dan orang Kristen kini menyadari bahwa penyatuan organik, yaitu peleburan semua gereja di dunia menjadi hanya satu gereja saja tampaknya tidak mungkin, sebab masing-masing gereja mempunyai ciri khasnya sendiri yang sesuai dengan konteks sosial-budayanya masing-masing. Karena itu, harapan penyatuan gereja-gereja di dunia kini diarahkan kepada upaya untuk saling menghormati perbedaan yang ada, sambil pada saat yang sama juga menerima kehadiran orang dan gereja Kristen yang lain sebagai sesama saudara.

2. Kisah 15

Latar belakang Kisah 15 ini adalah perbedaan pendapat di antara para rasul, terutama di antara Petrus bersama Yakobus dan teman-temannya di satu pihak, dan Paulus dan Barnabas dan teman-temannya di pihak lain. Paulus dan Barnabas melaporkan keberhasilan mereka dalam memberitakan injil kepada orang-orang non-Yahudi. Pengajaran mereka ternyata lebih mudah diterima ketika Paulus dan Barnabas tidak mengharuskan orang-orang Kristen baru itu untuk mengikuti hukum Taurat Yahudi. Hal ini tentu saja mengagetkan banyak orang pada waktu itu. Namun Paulus dan Barnabas mempunyai dasar argument yang kuat. Bukankah Taurat tidak menyelamatkan? Bukankah keselamatan hanya diperoleh melalui Yesus Kristus? Itu berarti menjadi Kristen tidak harus melalui jalan menjadi Yahudi terlebih dahulu. Orang dapat langsung datang kepada Yesus tanpa harus menjadi Yahudi. Pendapat Paulus ini mula-mula ditentang keras, khususnya oleh orang-orang seperiti Yakobus. Namun Petrus yang pernah mendapatkan pengalaman penglihatan istimewa dalam Kisah 10:9-16 akhirnya menerima pandangan Paulus. Para rasul menyepakati peraturan minimal yang dituntut dari orang-orang Kristen non- Yahudi, yaitu: 1 menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala; 62 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 2 menjauhkan diri dari percabulan; 3 tidak memakan daging binatang yang mati dicekik; dan 4 tidak makan darah. Inilah konferensi pertama para rasul yang disebut juga sebagai “Konferensi Yerusalem” atau “Konsili Yerusalem”.

3. 1 Korintus 1:10-13