182 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
anak-anak yang beragama lain. Dengan demikian mereka bisa saling bertukar pengalaman. Bila di daerah Saudara tersedia akses internet, nara didik dapat
dengan mudah mencari teman-teman yang beragama lain lewat media sosial seperti Facebook, Path, Instagram, dll.
4. Berikanlah contoh-contoh bentuk budaya tanpa kekerasan dan menghargai kehidupan yang ada di lingkungan kamu sekolah, masyarakat setempat,
lingkungan gereja, dll..
Kunci: Budaya tanpa kekerasan bisa ditemukan dalam bentuk kata-kata, sikap, perbuatan, tindakan, nilai-nilai, dll. Misalnya, ketika seorang anak mengalami
kesulitan dalam memberikan jawaban di kelas, guru berusaha untuk menolong agar teman-temannya tidak menertawakannya. Atau ketika seorang nara didik
menyapa temannya dengan sebutan-sebutan yang cenderung merendahkan, guru mesti menegurnya dan menjelaskan bahwa hal tersebut bisa menyakiti orang
lain. Ketika seorang anak merasa haknya dilanggara dan menjadi marah kepada temannya, cobalah ajak anak itu dan temannya untuk menyelesaikan persoalannya
dengan baik, tanpa harus menggunakan kekerasan.
H. Penilaian Kegiatan Bab IX
Penilaian kegiatan 1: Presentasi kliping
Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan kliping yang telah dikerjakan sejak pertemuan minggu sebelumnya. Siswa akan memberikan pendapatnya mengenai
keuntungan dan kerugian dari berbagai kemajemukan yang ada di sekitarnya. Di akhir presentasi, guru akan menilai perencanaan, pelaksanaan, dan kreativitas penampilan
kliping kelompok. Selanjutnya guru akan memberikan kesimpulan sebagai pengantar ke dalam pembelajaran 9.
Penilaian kegiatan 2: Curah pendapat
Guru meminta siswa untuk mengungkapkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disediakan tentang toleransi. Pertanyaan lain dapat dikembangkan oleh guru
untuk membuka pemikiran siswa mengenai toleransi. Penilaian dilakukan dengan memakai skala penilaian rating scale, yaitu: 5= sangat kompeten, 4= kompeten, 3=
cukup kompeten, 2= kurang kompeten, 1=sangat tidak kompeten.
Penilaian kegiatan 3: Mendalami Alkitab
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendalami dan belajar dari 5 lima bagian Alkitab yang sudah disediakan. Guru menilai bagaimana mereka memahami
pesan Alkitab dan mendemonstrasikan bagaimana hal tersebut jika dikaitkan dengan sikap toleransi dalam kehidupannya.
Penilaian kegiatan 4: Bermain peranrole play
Siswa diberikan waktu untuk mempersiapkan pementasan drama berdasarkan salah satu kisah dalam Lukas 10:30-37, Yohanes 4:1-42, Markus 7:25-30 atau cerita lain
183
tentang bentuk sikap toleran berdasarkan ajaran Tuhan Yesus. Pementasan drama dapat dilakukan sebagai bentuk ujian praktik
Format penilaian praktik sebagai berikut: Nama siswa:_______ Kelas:_________
No Aspek Yang Dinilai
Skala Penilaian 5
4 3
2 1
1. Penghayatan
2. Atribut pendukung yang digunakan
3. Kerja sama
4. Ketepatan isi cerita
Keterangan: Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
5= sangat baik 4= baik
3= cukup 2= kurang
1= sangat kurang
Penilaian kegiatan 5: Penilaian diri
Guru meminta siswa memberikan pendapat dari berbagai pernyataan tentang toleransi dalam tabel yang tersedia. Kemudian siswa menentukan pendapatnya baik
setuju maupun tidak setuju, disertai alasan terhadap pernyataan tersebut. Guru akan mengumpulkan penilaian diri siswa, dan melihat perkembangan sikap siswa berkaitan
dengan sikap toleransi.
Penilaian kegiatan 6: Penugasan
Guru meminta siswa melakukan observasi atau pengamatan di lembaga sekolah, gereja atau masyarakat, mengenai bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan
intoleransi dan toleransi serta upaya untuk membangun perdamaian. Selanjutnya siswa diminta untuk mengungkapkan pendapat tentang tiga pertanyaan yang telah
tersedia. Kemudian, melaporkannya di dalam kelas pada pertemuan berikutnya.
184 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Membangun Perdamaian, Merajut Toleransi
Bahan Alkitab: Mazmur 133:1-3; Kisah Para Rasul 10:1-48
Kompetensi Inti KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan,
PHQJXUDL PHUDQJNDL PHPRGL¿NDVL GDQ PHPEXDW GDQ UDQDK DEVWUDN menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori.
Kompetensi Dasar:
1.3. Mensyukuri teladan Yesus Kristus dalam hal toleransi untuk perdamaian
antarmanusia pada umumnya dan secara khusus antarumat beragama 2.3.
Memiliki sikap toleran antara manusia pada umumnya dan secara khusus antarumat beragama sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus
3.3. Menguraikan berbagai sikap toleran untuk perdamaian antarmanusia pada
umumnya dan secara khusus antarumat beragama berdasarkan ajaran Tuhan Yesus Kristus
4.3. Menerapkan sikap perdamaian antarmanusia pada umumnya dan secara
khusus antarumat beragama berdasarkan ajaran Tuhan Yesus Kristus
Indikator:
Mendeskripsikan pengertian dan fungsi agama Menjelaskan makna toleransi untuk perdamaian antarumat beragama
Menemukan pesan Alkitab tentang perdamaian antarumat beragama Menyebutkan perwujudan perdamaian yang sesuai dengan konsep iman
Kristen Menganalisa berbagai kegiatan di sekolah dan masyarakat yang mencerminkan
perdamaian antarumat beragama Membuat rencana tentang perwujudan perdamaian antarumat beragama yang
akan dilakukan
Bab
X
185
A. Pendahuluan