110 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
D. Mordechai Vanunu – Berani Bertahan dengan Keyakinannya
Kisah Mordechai baca: Mordekhai Vanunu adalah kisah mengenai seseorang yang berani menentang politik. Kisah Mordechai baca: Mordekhai Vanunu
adalah kisah mengenai seseorang yang berani menentang politik pemerintahnya sendiri yang dianggapnya justru akan membahayakan negara dan bangsanya.
Mordechai Vanunu lahir di Marokko pada 1954 adalah seorang mantan teknisi nuklir Israel. Ia menentang program pengembangan senjata nuklir Israel, negaranya.
Karena itulah Vanunu kemudian membocorkan rencana-rencana program senjata nuklir Israel kepada pers Inggris pada 1986. Vanunu dijebak oleh seorang agen
Mossad, badan intelijen Israel, dan ditangkap di Italia. Ia dibawa ke Israel, lalu dijatuhi hukuman dalam sebuah pengadilan tertutup. Vanunu dipenjarakan selama
18 tahun di penjara, termasuk 11 tahun di sel terisolasi sendirian.
Pada tahun 2004, Vanunu dibebaskan. Ia dibatasi dalam bicara dan gerak- geriknya. Sejak itu ia sudah beberapa kali ditangkap karena dianggap melanggar
pembatasan-pembatasan itu, termasuk ketika ia memberikan wawancara kepada wartawan-wartawan asing dan berusaha meninggalkan Israel.
Vanunu adalah seorang Kristen. Saat duduk di kelas 10 ia mengalami krisis yang mendorongnya untuk meninggalkan agamanya, Yudaisme. Namun ia tidak segera
menjadi Kristen karena ia tidak ingin berurusan dengan orangtuanya, sementara pada saat yang sama ia pun ingin menyelesaikan studinya. Setelah selesai SMA, orangtua
Vanunu ingin agar ia masuk ke sekolah teologi dan menjadi rabi. Namun Vanunu hanya seminggu di sekolah itu, lalu keluar. Ia kemudian masuk wajib militer Israel.
Pada tahun 1976, Vanunu melamar pekerjaan di Pusat Penelitian Nuklir di Negev. Banyak badan intelijen di dunia percaya bahwa Israel telah mengembangkan senjata
nuklir sejak tahun 1960-an, namun Israel tidak berterus terang tentang soal ini. Di lembaga ini Vanunu bekerja sebagai teknisi tenaga nuklir. Sebuah surat kabar
Israel, +D¶DUHW] pada 2008 menggambarkan Vanunu sebagai orang yang “sulit dan
Sumber: www.en.wikipedia..org Gambar 5.2 Mordechai Vanunu dengan dua orang temannya.
111
kompleks. Ia tetap keras kepala, luar biasa teguh berpegang pada prinsip-prinsipnya, dan rela membayar harganya.”
Sejak dilepaskan dari penjara, Vanunu tinggal di Katedral St. George di Yerusalem. Ia tetap menerima pengunjung dan pendukungnya, dan berulang kali melawan syarat-
syarat pembebasannya dengan memberikan wawancara kepada wartawan-wartawan asing.
Apa yang menarik dari kehidupan Mordechai Vanunu? Ia seorang warga negara Israel yang beragama Kristen, dan ia yakin bahwa senjata nuklir yang dikembangkan
oleh Israel hanya akan membahayakan negara itu, bukan melindunginya. Vanunu yakin bahwa ia tidak akan dihukum sedemikian berat apabila ia tetap bertahan dalam
agamanya yang lama, agama Yahudi atau Yudaisme.
Dalam keputusannya untuk melawan pemerintah Israel, Vanunu menunjukkan bagaimana kata-kata Tuhan Yesus ia wujudkan di dalam hidupnya:
6
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. …
9
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat. 5 : 6-10 Dengan nilai-nilai Kerajaan Sorga yang dipegangnya, Vanunu menjadi orang
asing di negaranya sendiri. Ia malah telah sering sekali dituduh sebagai pengkhianat bangsanya sendiri.
E. Hidup sebagai Orang Asing