178 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Yohanes 4:9. Guru perlu mendampingi dan memberikan penjelasan kepada siswa jika mereka mengalami kesulitan dalam berdiskusi. Setelah dikerjakan, tugas ini akan
dipresentasikan di depan kelas.
Kegiatan 4: Bermain Peranrole play kinerja
Siswa diberikan waktu untuk mempersiapkan pementasan drama berdasarkan kisah dalam Lukas 10:30-37, Yohanes 4:1-42, Markus 7:25-30 atau cerita lain tentang
bentuk sikap toleran yang berdasarkan ajaran Tuhan Yesus. Untuk itu perlu persiapan membuat naskah drama 10 menit, latihan 10 menit dan pementasan 5-7 menit.
Pementasan drama dapat dilakukan pada pertemuan yang akan datang, atau pada akhir semester sebagai bentuk ujian praktik.
D. Melihat Kembali Apa yang Telah Dipelajari
Toleransi dalam kehidupan beragama sangatlah penting. Sikap toleransi tidak hanya dikembangkan di gereja dan masyarakat, namun juga di sekolah. Dalam
pelajaran-pelajaran Agama Kristen di sekolah selalu ditekankan pentingnya kita hidup bertoleransi dengan sesama kita yang berbeda. Berbagai masalah yang melanda
kehidupan kita sebagai suatu bangsa, khususnya sejak pergantian rezim pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi, terjadi justru karena toleransi tidak dihargai dan
dijunjung tinggi, yang muncul malah eksklusivisme dan fanatisme sempit terhadap DJDPD VHQGLUL +DO LQL PHQ\HEDENDQ WLPEXOQ\D EHUEDJDL NRQÀLN SHUVHOLVLKDQ
perpecahan berkepanjangan yang telah memakan banyak korban.
Beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh remaja untuk memiliki sikap hidup toleran adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan saling pengenalan secara mendalam. Dengan berjumpa dan mengenal orang-orang yang berbeda dengan kita, akan muncul pemahaman
pada diri kita mengapa orang-orang dengan agama tertentu melakukan praktik keagamaan tertentu. Misalnya, mengapa orang Islam melakukan salat lima kali
sehari? Mengapa mereka berpuasa pada bulan Ramadan? Mengapa orang Hindu di Bali mempersembahkan sesajen setiap hari? Memahami tidak berarti kita harus
menyetujui apa yang orang lain percayai dan lakukan. Namun dengan mengenal mereka, kita akan mampu membangun pemahaman pada diri kita sendiri, dan
pada gilirannya akan mampu menghargai praktik-praktik yang berbeda itu. Kalau dimungkinkan dicari titik temu, sebagai sikap peduli kepada sesama.
2. Mengembangkan sikap saling menghargai. Hal ini terjadi karena mengakui bahwa setiap agama mempunyai keistimewaan atau keunikan. Dengan demikian
sikap toleran juga merupakan suatu sikap yang terus-menerus mau belajar dari orang lain, sehingga akan terjadi proses memperkaya dan mengembangkan diri.
Dengan demikian remaja akan terhindar dari sikap mau menang sendiri, egois, sombong dan sikap merendahkan orang lain, bahkan juga menghindarkan diri
dari tindak kekerasan terhadap orang yang berbeda pemahaman dan keyakinan.
179
3. Mengembangkan rasa saling percaya dalam kemajemukan. Saling pengenalan akan berkembang lebih jauh kepada kesadaran tentang kesetaraan dan keadilan.
Hal ini selanjutnya akan melahirkan rasa saling percaya yang dapat menolong kita memperkuat kehidupan komunitas. Sikap rasa saling percaya ini memungkinkan
adanya kerja sama dengan orang yang berbeda. Untuk itu diharapkan ada kejujuran, ketulusan, tanggung jawab, agar dapat dipercaya oleh orang lain.
Rasa saling percaya akan mengikis prasangka, mudah curiga, pandangan yang stereotipikal, dan sebaliknya akan menumbuhkan sikap rasional dan toleransi.
Remaja masih dalam tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju kepada tahap kedewasaan. Oleh karena itu perlu diingat agar sikap toleransi tidak membuat remaja
mengalami kebimbangan, namun dengan memperkuat pemahaman tentang ajaran kristiani dan mengembangkan kehidupan spiritualitas dengan Tuhan, remaja akan
memiliki identitas kristiani yang kokoh dan tidak terombang ambing oleh angin pengajaran. Untuk itu para remaja Kristen dapat terus-menerus mempelajari, menggali
dan menghidupi iman yang dipercayainya. Dengan demikian akan ada keseimbangan antara memperkuat citra diri kristiani dan sikap memahami, menghargai serta
mempercayai orang lain.
.HJLDWDQ3HQLODLDQGLUL Siswa memberikan pendapat dari berbagai pernyataan yang tersedia, kemudian
menilai dirinya sendiri. Guru akan mengumpulkan penilaian siswa, dan melihat perkembangan sikap siswa.
E. Perlunya Transformasi Lingkungan Sosial