Pelayanan Holistik Bagi Masyarakat

227 semesta telah dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu sebagai pengikut Kristus, kita semua dipanggil menjadi pelayan dan terlibat dalam kehidupan masyarakat. Ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menjadi pelayan Allah dan sesama. Dalam Perjanjian Lama, para nabi memberitakan pentingnya hidup kudus dan peduli kepada masalah-masalah sosial Ams. 5:21-24. Demikian juga Yesaya mengutuk perayaan-perayaan keagamaan serta persembahan umat Tuhan karena PHUHNDPHODNXNDQQ\DGHQJDQNHPXQD¿NDQ0HUHNDVHWLDEHULEDGDKQDPXQSDGD saat yang sama mereka melakukan kejahatan. Di dalam Yesaya 1:16-17 dikatakan, “… Berhentilah berbuat jahat; belajarlah berbuat baik, usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang yang kejam, belalah hak-hak anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda”. Dalam Perjanjian Baru, kepedulian kepada sesama tetap diteruskan sebagaimana yang diungkapkan dalam Perjanjian Lama. Kitab Injil mengungkapkan tekanan kepada perspektif kenabian tersebut selalu terungkap di dalam kehidupan dan pengajaran Tuhan Yesus, sebagaimana yang diungkapkan dalam Matius 25:35: “... ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan…”. Demikianlah setiap orang Kristen diajak untuk turut melakukan dan meneladani apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam kehidupan dan pelayanan-Nya di dunia. Rasul Paulus mengatakan bahwa dalam usaha berperan serta bagi pengembangan masyarakat, kita harus memperlakukan orang lain sebagai subjek yang setara. Sesama kita dalam masyarakat bukanlah objek yang tidak setara dengan kita. Hal itu diungkapkan dalam Galatia 3: 28: “Tidak ada orang Yahudi atau Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua satu di dalam Kristus Yesus”. Jelas kesadaran dan ungkapan Paulus ini merupakan usaha yang menghancurkan sekat-sekat sosial yang dapat memisahkan kita dengan sesama warga masyarakat. Siapa pun kita dan apapun peran kita di masyarakat, semuanya merupakan subjek yang sama dan sederajat. Bagaimana pengajaran alkitabiah dan pemahaman teologis tersebut dapat dihubungkan dengan perilaku para pelayan atau utusan Kristus dalam masyarakat pada masa kini? Jelas orang Kristen harus berada dan menjadi bagian dari masyarakat, tempat yang telah ditentukan oleh Allah bagi kita, sekaligus kehadirannya menjadi berkat bagi lingkungan.

D. Pelayanan Holistik Bagi Masyarakat

Pelayanan bagi sesama, terutama di tengah-tengah masyarakat memang bisa menarik dan memuaskan, namun upaya tersebut bisa saja dengan risiko menghabiskan banyak waktu. Kita harus membuat keseimbangan antara pelayanan dalam keluarga, gereja maupun masyarakat secara seimbang. Orang Kristen termasuk para remaja Kristen memang dapat melayani masyarakat dengan berbagai cara. Motivasinya harus 228 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti meneladani motivasi Kristus, yaitu mengasihi sesama, tidak egois dan dilakukannya untuk memuliakan dan atas nama Tuhan. Howard Clinebell 1989 mengusulkan bagaimana beberapa fungsi pertolongan kepada sesama dan manfaat yang berbeda yang akan mereka terima. Fungsi-fungsi WHUVHEXWGDSDWGLLGHQWL¿NDVLVHEDJDLEHULNXW 1. Fungsi menyembuhkan Pelayanan ini bertujuan untuk menyembuhkan hati dan perasaan. Seringkali tekanan batin trauma, stres, kehilangan dapat menyebabkan penyakit lain, misalnya sakit jantung, sakit mag, tekanan darah tinggistroke. 2. Fungsi membimbing Orang yang kita layani membutuhkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Sebaiknya pelayan Kristen dan orang yang dilayani mencari bersama alternatif yang paling cocok untuk jalan keluar suatu masalah. Pada saat yang sama diharapkan tidak menimbulkan dampak ketergantungan. 3. Fungsi menopang Pelayan Kristen melakukan topangan agar orang atau pun kelompok yang ditolong dapat bertahan dalam situasi kesedihan, krisis, atau kehilangan yang dialami. 4. Memperbaiki hubungan perdamaian Hampir semua masalah selalu ada hubungannya atau menyangkut orang lain dalam keluarga, dengan tetangga, dengan teman, dalam komunitas, juga dalam masyarakat. Relasi atau hubungan yang rusak perlu didamaikan, untuk itu diperlukan pertolongan untuk memperbaiki hubungan. Di sini pelayan Kristen perlu menjadi seorang perantara yang netral untuk menciptakan jalur komunikasi yang baik. 5. Fungsi pengasuhanpemeliharaan Di sini yang diharapkan adalah pelayan Kristen dapat memelihara atau memberdayakan orang yang dilayani. Bukan sebaliknya menciptakan ketergantungan karena hal itu hanya akan membuat orang yang dilayani menjadi semakin lemah Sumber : Dok. Kemdikbud Gambar 13.1 Pelayanan kepada sesama dari manapun pintu masuknya, namun harus menyentuh semua DVSHNNHKLGXSDQDVSHN¿VLNVRVLDOPHQWDOVSLULWXDOKROLVWLN 229 Orang atau manusia yang kita layani sesungguhnya memiliki hidup yang kompleks. Siapakah dari kita yang telah berhasil untuk mengatasi semua masalah sendirian? Mungkin tidak banyak yang sungguh-sungguh sudah berhasil. Pada waktu kita melayani orang lain, sebaiknya kita mendengarkan lebih dulu apa yang disampaikan oleh orang yang kita layani. Kita perlu memperoleh gambaran yang jelas dan cukup lengkap tentang keadaan orang yang kita layani. Beberapa pertanyaan yang bisa kita kemukakan kiranya dapat menyentuh semua aspek kehidupannya secara XWXKVHULQJGLVHEXWKROLVWLNPLVDOQ\DNRQGLVLNHVHKDWDQ¿VLNDWDXMDVPDQL 2 ketegangan dan penderitaan mental atau psikis, misalnya kesedihan, depresi, UDVDEHUVDODKNRQÀLNEDWLQPDVDODK\DQJEHUKXEXQJDQGHQJDQRUDQJODLQDWDX masalah sosial, misalnya persoalan keluarga, masalah ekonomi, masalah budaya. 4 kekosongan rohanispiritualitas, misalnya: rasa berdosa, rasa tidak aman, tidak adanya persekutuan, kurang berdoa, kekosongan hidup spiritualitas. Pendekatan menyeluruh atau holistik perlu dipahami oleh pelayan Kristen saat melayani orang lain. Mengapa hal ini perlu kita perhatikan? Seorang pelayan Kristen harus memahami pendekatan holistik sebagaimana yang Tuhan Yesus lakukan. Di dalam kitab Injil kita dapat melacak pelayanan Tuhan Yesus. Pertolongan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus selalu menuju kepada keutuhan holistik. Meskipun SLQWXPDVXNSHOD\DQDQGDULDVSHN¿VLNDWDXVSLULWXDODWDXVRVLDODWDXPHQWDOQDPXQ selalu penyembuhan yang dilakukan akhirnya menuju kepada keutuhan. Misalnya Tuhan Yesus menyembuhkan banyak orang Mat. 4:23-25, penyembuhan seorang anak pegawai istana Yoh. 4:46-53, Dia mengampuni seorang perempuan yang berzinah Yoh. 8:1-11, dan menunjukkan kepedulian-Nya kepada Zakheus, seorang pemungut cukai, yang tidak disukai masyarakatnya Luk. 19:1-10. 6HOXUXK DVSHN NHKLGXSDQ PDQXVLD DVSHN ¿VLN VRVLDO PHQWDO VSLULWXDO SDGD hakikatnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi dan membentuk keberadaan manusia sebagai suatu keutuhan. Memang kita dapat membedakan satu aspek dari aspek yang lain untuk kepentingan pemahaman dan analisis. Meskipun demikian dalam realitas kita tidak dapat memisah-misahkannya. Karena keterkaitan tersebut, tidak jarang kita menjumpai adanya tumpang tindih antara satu aspek dengan aspek yang lain. Contoh, apabila kita ingin mengikuti ibadah di tempat tertentu. Apakah itu VHEDENDQNDUHQDNLWDPHULQGXNDQWHPSDWQ\D\DQJWHGXK¿VLNDWDXNDUHQDVHQDQJ akan keindahan ornamen dan arsitekturnya mental atau rindu akan keakraban antarteman sosial? Misalnya sehabis ibadah biasanya kita menikmati minum dan makanan kecil bersama sosial, ataukah kita benar-benar bisa merasa damai dan syahdu saat beribadah spiritual? Dalam pelaksanaan pelayanan, seluruh segi kehidupan pihak yang dilayani harus diperhatikan. Namun karena berbagai keterbatasan, mungkin hanya aspek-aspek tertentu saja yang diutamakan. Meskipun demikian, ini tidak berarti kita mengabaikan aspek-aspek lainnya. Sebagaimana Tuhan Yesus pada waktu menolong atau melayani 230 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti orang lain, meskipun yang diderita hanya salah satu aspek saja misalnya, hanya DVSHN¿VLNDWDXPHQWDOVDMDWHWDSL7XKDQHVXVVHODOXEHUWXMXDQXQWXNPHQJXWXKNDQ orang tersebut holistik. Kegiatan 3: Pelayanan Holistik Siswa GLPLQWDXQWXNPHQJLGHQWL¿NDVLSHOD\DQDQKROLVWLN\DQJVXGDKGLODNXNDQ bagi sesama atau masyarakat. Aspek-aspek apa saja yang pernah mereka perhatikan GDQODNXNDQ0LVDOQ\DDVSHN¿VLNVRVLDOPHQWDOVSLULWXDODWDXNHVHOXUXKDQDVSHN kehidupan.

E. Perubahan Sosial dan Dampaknya Bagi Masyarakat