166 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
pun merupakan kewajiban dan tanggung jawab setiap orang dan setiap komunitas di negara ini. Bila ini terjadi, maka kemajemukan akan dapat bertumbuh subur di
Indonesia dan memperkaya kehidupan kita.
Kegiatan 4: Mencari contoh kasus penugasan
Pada bagian ini siswa diharapkan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya sehingga mereka menemukan berbagai masalah atau kasus
yang terjadi akibat kemajemukan. Guru dapat menyediakan berbagai kasus melalui media cetak maupun elektronik kemudian diberikan kepada siswa untuk dianalisis
melalui diskusi bersama teman kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
E. Hidup Bersama dalam Kemajemukan
Kemajemukan sudah ada sejak dunia ada dan akan tetap ada untuk selama- lamanya. Ini berarti setiap orang harus belajar untuk menyesuaikan diri agar bisa
berelasi dengan baik dan harmonis dengan sesama, bahkan dengan orang-orang yang berbeda. Kita perlu memahami bahwa harmoni sejati tidak dibangun di atas
kesamaan, melainkan di atas perbedaan.
Hidup bersama dalam harmoni tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan dan rintangan menuju kehidupan bersama, misalnya
SHUVHOLVLKDQNRQÀLNSHUSHFDKDQEDLNDQWDULQGLYLGXPDXSXQDQWDUNHORPSRN6HPXD LQLGDSDWPHPLFXNRQÀLNGDQSHUSHFDKDQGDQSHPEHQWXNDQNXEX6HULQJNDOL\DQJ
PHQMDGL GDVDU SHUVHOLVLKDQ NRQÀLN SHUSHFDKDQ DQWDUD VHVDPD PDQXVLD DGDODK kepentingan diri sendiri Yak. 3:16.
Manusia cenderung egois, hanya memikirkan dirinya sendiri sehingga tidak peduli terhadap orang lain. Ini musuh besar dari hidup bersama dalam kemajemukan.
Untuk mengatasinya dan menciptakan kehidupan yang harmonis, kita harus belajar untuk tidak mencari kepentingan diri sendiri tetapi menganggap orang lain lebih
utama daripada dirinya sendiri Flp. 2:3.
Bagaimana kita bisa memahami bahwa perbedaan itu ternyata indah? Banyak orang yang lebih menyukai keseragaman karena mereka merasa keseragaman itu
menciptakan keamanan. Kehadiran orang, kelompok etnis, pemeluk agama atau kelompok sosial lainnya sering dianggap sebagai ancaman, karena mereka dianggap
asing, dan karena itu berbahaya. Akitabnya sulit bagi kita untuk membuka diri terhadap perbedaan, terutama jika hal itu bertentangan dengan nilai yang kita anut.
Ini tidak berarti kita harus mengorbankan idealisme, sebaliknya kita harus belajar menyikapi perbedaan dengan cara pandang yang positif.
Berikut ini adalah beberapa sikap yang tepat untuk menyikapi perbedaan: a. Pandanglah perbedaan bukan sebagai sesuatu yang menakutkan sehingga
mengancam hubungan kita dengan sesama. Kita harus belajar untuk memandang yang lain sebagai sesama saudara ciptaan Tuhan karena itu mereka adalah hadiah
yang indah di dalam hidup kita. Dalam Surat Roma, Rasul Paulus mengatakan,
167
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari
kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya Rm. 15:1-2.
b. Pandanglah orang lain yang berbeda bukan sebagai lawan atau musuh yang harus ditaklukkan, melainkan sebagai kawan, sahabat, rekan yang harus dikasihi untuk
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Hidup ini bukan mengenai kalah atau menang, bukan pula soal menaklukkan yang berbeda agar menjadi sama dengan
saya, tetapi mengenai sikap kasih yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 22:39.
.HJLDWDQ3HQLODLDQGLUL Kegiatan ini menuntut siswa untuk menyebutkan contoh sikap yang harus dilakukan,
dan yang tidak boleh dilakukan di tengah kemajemukan. Selanjutnya mereka diminta XQWXNPHUHÀHNVLNDQDSD\DQJPHQMDGLNHQGDODVHKLQJJDWLGDNELVDPHODNXNDQKDO
hal yang seharusnya dilakukan, terutama toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Sedang untuk contoh sikap yang sudah dilakukan, terutama yang berkaitan dengan
sikap toleransi, siswa diminta untuk berpikir bagaimana mengembangkannya.
F. Mengembangkan Kemajemukan di Bumi Indonesia