Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi Sesama

213 Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Siswa diminta untuk membut kelompok kecil 3-4 orang untuk mendiskusikan siapa Victor Frankl, bagaimana kehidupannya dan ide-idenya dan selanjutnya mengaitkan pendapat Victor Frankl dengan kehidupan remaja.

C. Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi Sesama

Untuk memahami hidup yang bermakna, remaja Kristen perlu memahami arti hidup dalam kekristenan. Hal yang paling penting sebagai identitas orang Krisen DGDODK KLGXSQ\D EHUSXVDW SDGD ³¿UPDQ OODK´ LUPDQ OODK PHQMDGL SHQXQWXQ pemimpin dan pengoreksi hidup kita. Firman Allah menjadi batas dan pengontrol bagi kita, sehingga kita tidak keluar dari jalan-Nya bdk: Mzm. 119:105. Hidup manusia bukan sekadar makan, minum, bersenang-senang, tetapi hidup manusia itu EHUDVDOGDULOODKGDQNDUHQDQ\DKDUXVGLGDVDUNDQSDGDVHWLDS¿UPDQOODKDODP Mazmur 23, misalnya, Daud menggambarkan bagaimana ia memperoleh keberanian di tengah-tengah menghadapi mara bahaya dan ketakutan. Firman Allah menjadi sumber kehidupan, dasar iman yang paling hakiki. Hidup beriman berarti dalam kehidupan ini kita menyerahkan seluruh keberadaan hidup kepada Tuhan. Sebagai orang Kristen, hidup yang bermakna dikaitkan dengan relasi yang baik antara manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan sesamanya. Yewangoe 1983 menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Allah antara lain diwujudkan terutama dalam ibadah yang dilakukan manusia. Relasi ini tampak dalam setiap praktik keagamaan baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks. Ibadah atau ritual tidak boleh dijalankan sekadar sebagai ritualisme, sebagai kegiatan hampa yang tak bermakna. Sebaliknya, lewat ibadah mestinya kita diingatkan terus-menerus akan hubungan yang harus dipelihara dengan Allah dan sesama kita. Hubungan yang baik dengan Allah saja tidak cukup. Allah juga menghendaki agar kita membangun relasi yang baik dengan sesama. Ini merupakan perwujudan prinsip hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa kasih kepada Allah tidak mungkin dapat dilepaskan dari kasih kita kepada sesama manusia Mat. 22:37-40. Salah satu tindakan nyata dari mengasihi Allah adalah mengasihi sesama. Penulis Injil Yohanes mencatat bahwa seseorang tidak dapat berkata ia mengasihi Allah jika ia tidak mengasihi saudaranya 1 Yoh. 4:12-21. Tuhan Yesus menempatkan pentingnya kasih terhadap sesama manusia langsung setelah hukum untuk mengasihi Allah. Kasih Allah memampukan orang Kristen untuk saling mengasihi dan mengasihi sesama, bahkan dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Mengapa demikian? Karena kasih itu bukan berasal dari diri sendiri, melainkan karena Allah sendiri yang memampukan kita untuk melakukannya. Inilah janji yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya dan mengasihi-Nya 1 Yoh. 4:16-17. Tuhan Yesus Kristus telah memberikan makna hidup bagi kita manusia. Ia menebus dosa kita dan menyelamatkan kita. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, manusia diperdamaikan kembali dengan Allah dan sesamanya. 214 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti .HJLDWDQRD3HQXQWXQ+LGXSHUPDNQD Sebagai wujud penghayatan serta pemahaman siswa mengenai hidup yang bermakna, guru meminta siswa menuliskan doa. Guru dapat memberikan contoh- contoh doa. Upayakan agar dalam menyusun doa bukan hanya penalaran semata-mata namun juga tampak aspek penghayatan iman siswa terhadap hidup yang bermakna.

D. Hidup Bermakna di Lingkungan Sekolah