The Appointment of Public Accountant One of the resolutions adopted in the GMS on 18 Pemberian Kredit Selama tahun 2011 Dewan Komisaris telah Program Pengganti Management Employee Stock Option Program MESOP
BNI
45
Tingkat likuiditas yang diukur dari rasio Loan to Deposit Ratio
LDR mencapai 70,4 berada dalam kisaran yang ditetapkan Bank Indonesia dan
meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 70,2.
Bank juga mampu mempertahankan kecukupan modal di atas batas minimal yang ditetapkan Bank Indonesia,
dengan pencapaian Capital Adequacy Ratio CAR 17,6. Dari sisi permodalan, bank telah melakukan
pengelolaan permodalan dengan baik sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha
bank.
Dari sisi Profil Risiko, bank telah mengelola Risiko Pasar dan Risiko Likuditas dengan baik, namun
Direksi perlu memberi perhatian terhadap Risiko Kredit berkenaan dengan adanya kecenderungan
penurunan kualitas aset pada segmen Menengah dan Kecil. Demikian pula dengan Risiko Operasional
yang menunjukkan peningkatan karena adanya perubahan organisasi sebagai pelaksanaan Program
BNI Reformasi 1.0, beberapa kelemahan di bidang SDM, dan sempat terjadi gangguan pada sistem core-
banking
yang menyebabkan terganggunya pelayanan operasional bank.
Dalam upaya memperbaiki penilaian profil risiko, Dewan Komisaris menyarankan agar Direksi menelaah
kembali bobot dan klasifikasi penilaian profil risiko agar dapat merefleksikan risiko yang dihadapi bank serta
realisasi tingkat pengendalian risiko.
Selain laporan hasil pengawasan atas kinerja Perseroan tahun 2011, Dewan Komisaris memandang
perlu untuk menyampaikan laporan kepada para pemangku kepentingan mengenai beberapa hal
sebagai berikut: 1. Penetapan Akuntan Publik
Salah satu hasil keputusan RUPS tanggal 18 Mei
2011 adalah memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta menetapkan besarnya honorarium dan
syarat lainnya tentang penetapan KAP dimaksud.
Dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit dan Tim Pengadaan KAP, Dewan Komisaris
telah menetapkan KAP Purwantono, Suherman Surja Ernst Young untuk melakukan
pemeriksaan Laporan Keuangan Konsolidasian BNI, Laporan Keuangan Program Kemitraan BUMN
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Liquidity as measured by the Loan to Deposit Ratio
LDR was 70.4, well within the range stipulated by Bank Indonesia, and slightly improved from the
previous year level at 70.2.
The Bank was also able to maintain its capital adequacy ratio CAR at 17.6, well above the
minimum level stipulated by Bank Indonesia. The Bank has done a good job in managing its capital
equity in accordance with its business characteristics, scale of business, and business complexity.
In terms of Risk Profile, the Bank has successfully managed its Market Risk and Liquidity Risk. However,
the Board of Directors should pay attention to Credit Risk due to signs of declining asset quality
on loans to the Middle Business and the Small Business segments. Likewise with Operational Risk,
which showed an increase due to organizational restructuring as part of the implementation of BNI
Reformasi 1.0, weaknesses in the area of human resources, and the occurrence of disruptions to the
core banking system resulting in disruptions of the Bank’s operational services.
In order to improve the Bank’s risk profile, the Board of Commissioners has advised the Board of Directors
to review the classification and valuation of risk profile to better reflect the various risks faced by the Bank as
well as the level of risk mitigation measures.
In addition to reporting the result of monitoring the Company’s performance in 2011, the Board of
Commissioners deemed it necessary to submit to the stakeholders a report on the following matters: