BNI
487
are in Indonesian language.
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 44. RISIKO OPERASIONAL
44. OPERATIONAL RISK
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko operasional, BNI mengacu kepada kerangka Basel
Accord II, Ketentuan Bank Indonesia serta International Best Practices. Pengelolaan risiko
operasional meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko
operasional. Salah satu perangkat yang digunakan untuk melakukan pengelolaan risiko operasional di
BNI adalah PERISKOP Perangkat Risiko Operasional. PERISKOP terdiri dari tiga 3 modul
utama, yaitu: In order to implement operational risk
management, BNI made reference to Basel Accord II, Bank Indonesia Regulations and International
Best Practices. Operational risk management encompasses the identification, measurement,
monitoring and operational control processes. One of the tools used to perform risk management at
BNI is PERISKOP Perangkat Risiko Operasional. Periskop consists of three 3 main modules:
• Modul Self Assessment, merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya risiko operasional di
suatu unit. Metode ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan sendiri self
assessment oleh setiap unit pemilik risiko risk owner dalam mengidentifikasi, menilai,
mengontrol dan memantau risiko operasional yang terjadi di unitnya. Modul self assessment
wajib diisi oleh segenap unit setiap tiga bulan sekali, dengan melakukan pengukuran
terhadap frekuensi dan dampak setiap risk issue di unitnya, mencari penyebab risiko
tersebut timbul. •
Self Assessment Module, is a methodology to detect the possibility that an operational risk
has occurred. This method is a self- assessment process conducted by every risk
owner in identifying, assessing, controlling and monitoring operational risk in each unit. The
module should be filed by all units, once every three months; by conducting an assessment
of the existing risk issue frequency and impacts; and finding solutions to mitigate
emerging operational risks.
• Loss Event Database, merupakan sarana yang
digunakan untuk mencatat setiap peristiwa risiko operasional yang menimbulkan dampak
finansial secara langsung. Setiap kali unit pemilik risiko risk owner mengalami kerugian
risiko operasional yang menimbulkan dampak finansial, maka unit tersebut harus melakukan
input dalam modul Loss Event Data tersebut. Dari modul ini akan diketahui tipe risiko yang
terjadi, penyebab kejadian tersebut, lokasi lini bisnis tempat terjadinya risiko serta besarnya
amount risiko yang terjadi atau liabilitas hukum yang terjadi serta recovery-nya bila
ada. Sarana ini sangat penting untuk memonitor profil risiko operasional secara
teratur, serta data yang diperoleh merupakan input data utama bila bank akan
mengaplikasikan pendekatan maju advance dalam pengukuran kecukupan modal
minimumnya. •
Loss Event Database, is an infrastructure to identify and record every operational risk that
cause direct financial impact. Each time the risk owner unit experienced financial loss from
operational risk, the unit should conduct an input into Lost Event Database module. The
module will generate information such as type of risk, cause of risk, location where the risk
emerge and the amount of risk happen or legal obligation and the recovery if any. This
infrastructure is very important to monitor operational risk exposure and profile in an
orderly manner, and also the data gathered will become the main input when the Bank
applies advance approach to measure its minimum capital adequacy ratio.
BNI
488
are in Indonesian language.
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated 44. RISIKO OPERASIONAL lanjutan
44. OPERATIONAL RISK continued