Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB
116 Analisis leverage terhadap 11 atribut dimensi ekologi diperoleh empat
atribut yang sensitif, yaitu luas baku sawah, kondisi iklim, luas hutan, sumber dan debit air, ditunjukkan pada Gambar 5.3.
Luas baku sawah merupakan salah satu determinan utama kapasitas produksi padi, sehingga eksistensinya perlu dipertahankan. Dalam 10 tahun
terakhir luas baku sawah mengalami peningkatan rata-rata 0,97 tahun
-1
. Hal ini dimungkinkan apabila potensi lahan sawah masih tersedia.
Leverage of Ecological Attributes
1,86 0,24
0,03 0,13
0,21 0,20
3,18 0,31
2,39 0,78
1,67
0,0 0,5
1,0 1,5
2,0 2,5
3,0 3,5
Luas Hutan Luas areal padi sawah kekeringan
Potensi lahan sawah Kesesuaian Lahan
Kesuburan lahan Luas areal terserang OPT
Luas Baku Sawah Perluasan Areal
Kondisi iklim Areal Banjir
Sumber dan debit air
A tt
ri b
u te
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
Leverage of Ecological Attributes
1,86 0,24
0,03 0,13
0,21 0,20
3,18 0,31
2,39 0,78
1,67
0,0 0,5
1,0 1,5
2,0 2,5
3,0 3,5
Luas Hutan Luas areal padi sawah kekeringan
Potensi lahan sawah Kesesuaian Lahan
Kesuburan lahan Luas areal terserang OPT
Luas Baku Sawah Perluasan Areal
Kondisi iklim Areal Banjir
Sumber dan debit air
A tt
ri b
u te
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
Gambar 5.3. Nilai sensitivitas atribut dimensi ekologi yang dinyatakan dalam perubahan Root Mean Square RMS skala keberlanjutan 0 -100.
Kondisi iklim berperan sangat dominan di wilayah beriklim kering seperti di NTB, sehingga mempengaruhi keberlanjutan dimensi ekologi. Kemampuan
mitigasi, antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim akan menjadi faktor penentu keberhasilan sistem produksi padi. Dampak langsung dari perubahan
iklim terhadap
sistem produksi
padi adalah
menurunkan produktivitas,
meningkatnya kehilangan hasil panen yang disebabkan meningkatnya frekuensi maupun intensitas kejadian banjir dan kekeringan, serta meningkatnya serangan
organisme pengganggu tanaman Las, 2007. Kondisi hutan yang baik meskipun secara langsung tidak berpengaruh
terhadap sistem produksi padi, akan tetapi sangat erat kaitannya dengan kemampuan resapan air cachment area yang dapat mempengaruhi sumber
mata air serta debitnya untuk mendukung sistem produksi padi.
Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB
117
5.5.2. Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
Hasil analisis ordinasi Rap-Sisprodi terhadap 13 atribut dimensi ekonomi menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sebesar 51,98
dengan kategori cukup berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 5.4.
RAP-SISPRODI Ordination
51,98
DOWN UP
BAD GOOD
-60 -40
-20 20
40 60
-20 20
40 60
80 100
120
Econom ics Sustainability O
th e
r D
is ti
n g
is h
in g
F e
a tu
re s
Real Economics References
Anchors
Gambar 5.4. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi ekonomi Hasil analisis leverage terhadap 13 atrubut dimensi ekonomi diperoleh tiga
atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi, yaitu ketersediaan sarana produksi, ketersediaan modal dan pendapatan petani, ditunjukkan pada
Gambar 5.5.
Leverage of Economic Attributes
0,13 0,27
0,44 0,51
0,54 0,50
1,32 1,24
0,44 0,37
0,81 0,02
0,20
0,0 0,2
0,4 0,6
0,8 1,0
1,2 1,4
Produktivitas Produksi
Biaya tenaga kerja Pendapatan usahatani selain padi
Harga gabah Harga Saprodi
Ketersediaan sarana produksi Pendapatan petani
PDRB NTB NTP
Ketersediaan modal petani Pemasaran
Luas penguasaan lahan
A tt
ri b
u te
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
Leverage of Economic Attributes
0,13 0,27
0,44 0,51
0,54 0,50
1,32 1,24
0,44 0,37
0,81 0,02
0,20
0,0 0,2
0,4 0,6
0,8 1,0
1,2 1,4
Produktivitas Produksi
Biaya tenaga kerja Pendapatan usahatani selain padi
Harga gabah Harga Saprodi
Ketersediaan sarana produksi Pendapatan petani
PDRB NTB NTP
Ketersediaan modal petani Pemasaran
Luas penguasaan lahan
A tt
ri b
u te
Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100
Gambar 5.5. Nilai sensitivitas atribut dimensi ekonomi yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100
Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB
118 Ketersediaan sarana produksi dalam jumlah yang cukup dan terjangkau
serta modal sangat penting dalam meningkatkan pendapatan petani. Sebaliknya tingkat pendapatan yang rendah sangat berpengaruh terhadap kemampuan
modal dan penyediaan sarana produksi yang tepat sehingga berdampak pada penurunan produktivitas. Perolehan insentif yang rendah dapat mempengaruhi
keputusan petani untuk beralih ke komoditas lain yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi, atau mencari sumber pendapatan di luar pertanian yang memberikan
insentif lebih baik, pada akhirnya dapat berakibat terganggunya sistem produksi padi untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan.
5.5.3. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Sosial
Hasil analisis ordinasi Rap-Sisprodi terhadap 11 atribut dimensi sosial menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi sosial adalah 50,84
dengan kategori cukup berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 5.6.
RAP-SISPRODI Ordination
50,84
GOOD BAD
UP
DOWN -60
-40 -20
20 40
60
-20 20
40 60
80 100
120
Socials Sustainability
O th
e r
D is
ti n
g is
h in
g F
e a
tu re
s
Real Socials References
Anchors
Gambar 5.6. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi sosial Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa dari 11 atribut dimensi sosial
yang dianalisis terdapat dua atribut yang mempunyai nilai sensitivitas tinggi terhadap keberlanjutan dimensi sosial, yaitu konversi lahan sawah dan
pertumbuhan penduduk, ditunjukkan pada Gambar 5.7. Konversi lahan sawah merupakan ancaman yang serius terhadap
ketahanan pangan karena dampaknya bersifat permanen. Pada sisi lain pencetakan sawah baru terkendala oleh biaya dan terbatasnya potensi lahan.
Menurut Pasandaran 2006, lahan sawah baru tidak dengan sendirinya dapat