Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 118 Ketersediaan sarana produksi dalam jumlah yang cukup dan terjangkau serta modal sangat penting dalam meningkatkan pendapatan petani. Sebaliknya tingkat pendapatan yang rendah sangat berpengaruh terhadap kemampuan modal dan penyediaan sarana produksi yang tepat sehingga berdampak pada penurunan produktivitas. Perolehan insentif yang rendah dapat mempengaruhi keputusan petani untuk beralih ke komoditas lain yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi, atau mencari sumber pendapatan di luar pertanian yang memberikan insentif lebih baik, pada akhirnya dapat berakibat terganggunya sistem produksi padi untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan.

5.5.3. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Sosial

Hasil analisis ordinasi Rap-Sisprodi terhadap 11 atribut dimensi sosial menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi sosial adalah 50,84 dengan kategori cukup berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 5.6. RAP-SISPRODI Ordination 50,84 GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 -20 20 40 60 80 100 120 Socials Sustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Socials References Anchors Gambar 5.6. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi sosial Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa dari 11 atribut dimensi sosial yang dianalisis terdapat dua atribut yang mempunyai nilai sensitivitas tinggi terhadap keberlanjutan dimensi sosial, yaitu konversi lahan sawah dan pertumbuhan penduduk, ditunjukkan pada Gambar 5.7. Konversi lahan sawah merupakan ancaman yang serius terhadap ketahanan pangan karena dampaknya bersifat permanen. Pada sisi lain pencetakan sawah baru terkendala oleh biaya dan terbatasnya potensi lahan. Menurut Pasandaran 2006, lahan sawah baru tidak dengan sendirinya dapat Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 119 mengkompensasi kehilangan produksi dari lahan sawah produktif yang telah dikonversi. Diperlukan waktu lebih dari 10 tahun menjadikan lahan sawah baru dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Leverage of Socials Attributes 0,23 0,67 1,43 0,97 2,05 1,14 1,03 3,78 0,77 0,37 0,70 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 Jumlah Rumah Tangga Petani Pendidikan Formal KK Tani Pendidikan Formal Wanita Tani Jumlah RT Petani dapat Penyuluhan Pertumbuhan penduduk Jumlah buruh tani Konsumsi beras per kapitatahun Konversi lahan sawah Aksesibilitas transportasi desa Aksesibilitas Komunikasi Desa Desa wilayah pertanian tan. pangan A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Leverage of Socials Attributes 0,23 0,67 1,43 0,97 2,05 1,14 1,03 3,78 0,77 0,37 0,70 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 Jumlah Rumah Tangga Petani Pendidikan Formal KK Tani Pendidikan Formal Wanita Tani Jumlah RT Petani dapat Penyuluhan Pertumbuhan penduduk Jumlah buruh tani Konsumsi beras per kapitatahun Konversi lahan sawah Aksesibilitas transportasi desa Aksesibilitas Komunikasi Desa Desa wilayah pertanian tan. pangan A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 5.7. Nilai sensitivitas atribut sosial yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100 Sedangkan pertumbuhan penduduk yang tinggi berimplikasi terhadap berbagai dimensi kehidupan, terutama kebutuhan pangan dan kebutuhan lahan untuk permukiman. Untuk setiap hektar lahan sawah yang dikonversi diperlukan seluas 2,20 ha lahan sawah pengganti untuk menutupi kehilangan produksi karena tingginya produktivitas lahan sawah yang ada dan banyaknya masalah lahan sawah bukaan baru Agus dan Irawan, 2006. Potensi lahan sawah yang masih tersedia di NTB saat ini seluas 6.247 ha Hidayat dan Ritung, 2008.

5.5.4. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Kebijakan dan Kelembagaan

Hasil analisis ordinasi Rap-sisprodi terhadap sembilan atribut dimensi kebijakan dan kelembagaan menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi kebijakan dan kelembagaan adalah 53,12 dengan kategori cukup berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 5.8.