Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 61 Tabel 4.1. Jenis data, cara pengumpulan dan sumber data Jenis Data Cara Pengum- pulan Data Sumber Data Dimensi ekologi: Data primer: Kualitas lahan, luas penguasaan lahan, status pemilikan lahan, konservasi lahan, kearifan lokal Contoh tanah, Pengamatan, Wawancara Lapangan, responden Data sekunder: Luas baku sawah, luas panen, IP padi, konversi lahan sawah, ketersediaan air, iklim, resiko banjir, kekeringan, serangan OPT, pencetakan sawah baru. Desk study, konsultasi data series BPS, Dinas Instansi terkait, BMKG, Bappeda, PU, Laporan Dimensi ekonomi: Data primer: Produksi, produktivitas, biaya usaha tani, pendapatan onfarm, pendapatan non farm, pengeluaran rumah tangga setahun, cara penjualan hasil, sumber modal kerja, harga output Wawancara, Konsultasi Responden petani dan stakeholder. Data sekunder: Produktivitas, produksi, biaya UT, NTP, PDRB, benih, penangkar, harga, pupuk dan obat-obatan, pengecer saprodi, harga gabah, HPS stock bulog, pasar, modal, kredit. Desk study, konsultasi data series BPS, Dinas Instansi terkait, Bappeda, Bulog, Publikasi, Laporan Dimensi sosial: Data primer: Kondisi rumah tangga petani, pendidikan, jumlah keluarga, jumlah tanggungan, umur petani, kelembagaan, penerapan teknologi, penyuluhan Pengamatan, Wawancara, Konsultasi Responden petani dan stakeholders Data sekunder: Penduduk, kelahiran, kematian, imigrasi, emigrasi, KK tani, anggota keluarga, tenaga kerja, kesempatan kerja, pengangguran, pendidikan, umur, tanggungan keluarga. Desk study, Konsultasi data series BPS, Dinas Instansi terkait, Bappeda,Dinas Kependudukan Laporan, Publikasi Dimensi kebijakan dan kelembagaan: Data primer: Kelompok tani, kelembagaan penelitian, penyuluhan, perbankan, pasar, pelayanan saprodi, P3A, sistem bagi hasil, sistem upah. Wawancara, Konsultasi Responden petani dan stakeholders Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 62 Tabel 4.1. Lanjutan Jenis Data Cara Pengum- pulan Data Sumber Data Data sekunder: Kelembagaan petani, penelitian, penyuluhan, perbankan, pemasaran, penyediaan sarana produksi, pemakai air, peraturan dan perundangankebijakan yang berkaitan RTRW, pertanahan, perizinan, subsidi. Desk study, Konsultasi data series Dinas Instansi terkait, Bappeda, Badan Pertanahan, Laporan, Publikasi Dimensi teknolog dan infrastruktur: Data primer: Cara olah tanah, alsintan, varietas, kualitas, aplikasi pupuk dan obat-obatan, pemeliharaan, pasca panen, penerapan PTT, Pengendalian OPT, pengetahuan lokal local knowladge Wawancara, Konsultasi Responden petani dan stakeholders Data sekunder: Ketersediaan alat pengolah tanah, penyebaran varietas, tingkat aplikasi benih unggul bersertifikat, tingkat ketepatan aplikasi penggunaan pupuk dan obat-obatan, peralatan pasca panen yang tersedia, peralatan pengolahan hasil, kearifan lokal. Desk study, Konsultasi data series Dinas Instansi terkait, Publikasi, Laporan

4.4. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama, analisis input-output usaha tani padi sawah untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha tani padi pada berbagai tipologi lahan sawah. Tahap kedua, analisis optimasi usaha tani untuk memaksimumkan pendapatan dan meminimumkan biaya usaha tani dengan menggunakan persamaan matematika model Goal Programming atau program tujuan ganda Siswanto, 2006. Penyelesaian masalah optimal usaha tani dengan model Goal Programming dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Linier, INteractive and Descrete Optimizer LINDO Release 6. Tahap ketiga, analisis kebutuhan hidup layak KHL petani untuk mengetahui jumlah pengeluaran rumah tangga petani untuk memenuhi kebutuhan minimal dalam satu tahun. Tahap keempat, analisis kapasitas produksi dan kebutuhan produksi padi pada tingkat agregasi provinsi regional untuk menentukan status kemandirian pangan saat ini. Tahap kelima, analisis indeks dan status keberlanjutan sistem produksi padi sawah, menggunakan teknik ordinasi Rap-Sisprodi Rapid Appraisal for Sistem Produksi Padi,untuk Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 63 menentukan nilai indeks dan status keberlanjutan sistem produksi padi sawah saat ini existing condition. Tahap keenam, analisis kebutuhan need analysis untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap pelaku sistem stakeholders. Tahap ketujuh, analisis prospektif untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan faktor kunci sistem produksi padi sawah sebagai dasar perumusan kebijakan intervensi. Tahap kedelapan, penyusunan model dan alternatif skenario untuk penetapan luas lahan minimal untuk memenuhi KHL petani dan luas optimum usaha tani padi sawah mendukung kemandirian pangan berkelanjutan. Secara ringkas tahapan analisis untuk mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Tahapan analisis untuk mencapai tujuan penelitian Ya  Goal yang ingin dicapai  Tujuan Penelitian  Studi Pustaka  Pra Survey Pakar  Survei Lapang  Data hasil analisis  Analisis Kebutuhan Stakeholder  Formulasi Permasalahan Atribut Sensitif Hasil Analisis Kebutuhan Atribut Sensitif Hasil Analisis Keberlanjutan Faktor-Faktor Kunci Sistem Produksi dan Permintaan Konsumsi Padi Struktur Model dan Skenario Alternatif Sistem Produksi Padi dan Kebutuhan Konsumsi Padi Implementasi Model Tidak  Pendapatan,  KHL petani, Lm  Kapasitas Produksi dan Konsumsi Padi  Nilai Indeks,  Status Keber- lanjutan  Atribut sensitif Validasi Model Model Penetapan Luas Lahan Optimum Usaha Tani Padi Sawah Pada Wilayah Beriklim Kering Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan  Basis Pengetahuan  Data primer dan sekunder  Kebijakan Pemerintah  Pendapat Pakar Analisis input-output, KHL dan Lm Analisis Keberlan jutan Analisis Prospektif Analisis Sistem Dinamis