Pengaruh Galat Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Produksi Padi Sawah

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 127 Tabel 5.16 memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil Rap-Sisprodi dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik pada nilai sebaran maupun pengaruh galat pada taraf 95. Dapat dipastikan bahwa kesalahan pembuatan skor, pengaruh variasi skor, stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang maupun kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap output yang dihasilkan.

5.6. Faktor-Faktor Kunci Sistem Produksi Padi Sawah

Model untuk penetapan luas lahan optimum dibangun berdasarkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap sistem produksi padi sawah yang disebut sebagai faktor kunci key factors. Faktor-faktor kunci dalam penelitian ini diperoleh dari hasil analisis prospektif yang dilakukan melalui tiga tahapan analisis, yaitu 1 analisis prospektif dengan menggunakan atribut sensitif dari hasil analisis MDS existing condition; 2 analisis prospektif dengan menggunakan atribut sensitif dari hasil analisis kebutuhan need analysis dan 3 analisis prospektif dengan menggunakan atribut atau faktor-faktor kunci hasil analisis prospektif existing condition dan need analysis.

5.6.1. Faktor-Faktor Kunci dari Hasil Analisis MDS

Hasil analisis leverage sensitivitas dalam MDS menunjukkan bahwa dari 57 atribut yang dianalisis, terdapat atributfaktor yang sensitif berpengaruh terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah di NTB, ditunjukkan pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Atribut multidimensi yang sensitif terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah dari hasil analisis MDS Dimensiaspek Atribut yang sensitif RMS A. Ekologi 1. Luas baku sawah 3,18 2. Kondisi iklim 2,39 3. Luas hutan 1,86 4. Sumber dan debit air 1,67 B. Ekonomi 5. Pendapatan petani 1,24 6. Ketersediaan sarana produksi 1,32 7. Ketersediaan modal petani 0,81 C. Sosial 8. Konversi lahan sawah 3,78 9. Pertumbuhan penduduk 2,05 D. Kebijakan dan Kelembagaan 10. Kebijakan pemerintah 1,92 11. Kelembagaan petani 1,61 E. Infrastruktur dan Teknologi 12. Indeks pertanaman padi 1,13 13. Luas komoditas lain 0,86 14. Jaringan irigasi teknis 0,68 Sumber: Hasil analisis Leverage MDS, 2010 RMS = Root Mean Square Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 128 Tabel 5.17 memperlihatkan bahwa jumlah faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah berdasarkan hasil analisis MDS sebanyak 14 faktor, terdiri atas dimensi ekologi sebanyak empat faktor, dimensi ekonomi tiga faktor, dimensi sosial dua faktor, dimensi kebijakan dan kelembagaan dua faktor dan dimensi infrastruktur dan teknologi tiga faktor. Dari 14 faktor sensitif tersebut terlihat bahwa lima faktor yang memiliki nilai RMS tertinggi adalah konversi lahan sawah, luas baku sawah, kondisi iklim, pertumbuhan penduduk dan kebijakan pemerintah. Intervensi terhadap ke lima faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan sistem produksi padi. Selanjutnya ke 14 atribut sensitif tersebut dianalisis tingkat kepentingan antar faktor terhadap kinerja sistem produksi padi sawah dengan menggunakan analisis prospektif. Output dari analisis prospektif berupa ranking dan sektor dari masing-masing atribut yang digambarkan dalam diagram empat sektorkuadran beserta koordinatnya yang ditunjukkan oleh Gambar 5.13. Gambar 5.13. Tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem yang dikaji analisis prospektif tahap pertama Hasil analisis prospektif Gambar 5.13 menunjukkan bahwa dari 14 atribut sensitif yang dianalisis, ditemukan sembilan atribut sebagai faktor kunci sistem produksi padi sawah berdasarkan hasil analisis MDS pada kondisi eksisting. Faktor konversi lahan sawah, luas baku sawah, pertumbuhan penduduk, jaringan irigasi dan ketersediaan sarana produksi berada pada kuadran satu, sedangkan faktor kebijakan pemerintah, kelembagaan petani, ketersediaan modal, dan pendapatan petani berada pada kuadran dua.