Faktor-Faktor Kunci dari Hasil Analisis Kebutuhan

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 130 triangulasi. PRA memfasilitasi proses saling berbagi informasi information sharing, analisis, dan aktivitas antar stakeholders. Hasil formulasi tersebut berupa atribut atau faktor-faktor yang sensitif terhadap sistem produksi padi sawah, setelah dikonsultasikan dengan pakar dari berbagai disiplin, diperoleh 17 faktor yang sensitif terhadap obyek penelitian, disajikan pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Atribut multidimensi yang sensitif terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah hasil analisis kebutuhan Dimensi Atribut yang sensitif A. Ekologi 1. Konversi lahan sawah 2. Luas panen 3. Jaringan irigasi 4. Bencana banjir 5. Bencana kekeringan 6. Serangan OPT B. Ekonomi 7. Keuntungan usaha tani 8. Harga gabah 9. Ketersediaan saprodi 10. Impor beras C. Sosial 11. Konsumsi beras 12. Pertumbuhan penduduk D. Kebijakan dan Kelembagaan 13. Kelembagaan petani 14. Kelembagaan permodalan 15. Kebijakan pemerintah E. Infrastruktur dan Teknologi 16. Varietas padi 17. Produktivitas padi Sumber: Hasil analisis kebutuhan, 2010 Tabel 5.18. memperlihatkan bahwa jumlah atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah di NTB sebanyak 17 atribut, masing- masing enam atribut dimensi ekologi, empat atribut dimensi ekonomi, dua atribut dimensi sosial, tiga atribut dimensi kebijakan dan kelembagaan dan dua atribut dimensi infrastruktur dan teknologi. Atribut sensitif tersebut selanjutnya dianalisis tingkat kepentingan antar faktor terhadap sistem yang dikaji dengan menggunakan analisis prospektif yang hasilnya ditunjukkan pada Gambar 5.14. Gambar 5.14 menunjukkan bahwa dari 17 atribut sensitif hasil analisis kebutuhan yang dianalisis, diperoleh 11 atribut sebagai faktor kunci sistem produksi padi sawah. Faktor serangan organisme pengganggu tanaman, bencana kekeringan, pertumbuhan penduduk dan bencana banjir merupakan faktor penggerak. Faktor-faktor kebijakan pemerintah, jaringan irigasi, luas panen, harga gabah, kebutuhan konsumsi, keuntungan usaha tani dan impor beras merupakan faktor penghubung. Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 131 Gambar 5.14. Tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem yang dikaji analisis prospektif tahap kedua

5.6.3. Faktor-Faktor Kunci dari Hasil Analisis Gabungan

Faktor-faktor kunci hasil analisis prospektif tahap pertama dan tahap kedua berjumlah 20 faktor, yaitu sembilan faktor dari hasil analisis tahap pertama dan 11 faktor dari hasil analisis tahap kedua. Selanjutnya dilakukan penggabungan, dimana faktor-faktor yang sama dari kedua hasil analisis tersebut digabung dan dihitung satu faktor sebagaimana terlihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Faktor-faktor kunci multidimensi yang berpengaruh terhadap sistem produksi padi sawah hasil analisis prospektif tahap 1 dan 2. No Faktor kunci dari existing condition Faktor kunci dari need analysis 1. Konversi lahan sawah 2. Kebijakan pemerintah Kebijakan pemerintah 3. Luas baku sawah 4. Kelembagaan petani 5. Ketersediaan modal 6. Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk 7. Jaringan irigasi Jaringan irigasi 8. Pendapatan petani Keuntungan usaha tani 9. Ketersediaan sarana produksi 10. Luas panen 11. Harga gabah 12. Kebutuhan konsumsi 13. Serangan OPT 14. Bencana kekeringan 15. Bencana banjir 16. Impor beras Sumber: Hasil analisis prospektif Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 132 Pada Tabel 5.19 terlihat bahwa dari 20 faktor yang diperoleh dari analisis prospektif tahap pertama dan kedua, terdapat empat faktor yang sama, yaitu kebijakan pemerintah, pertumbuhan penduduk, jaringan irigasi dan keuntungan usaha tani. Dengan menggabubungkan faktor yang sama, maka jumlah faktor kunci menjadi 16 faktor. Selanjutnya dengan menggunakan ke 16 faktor kunci tersebut dilakukan analisis prospektif tahap ketiga. Hasil analisis prospektif tahap ketiga ini menghasilkan faktor-faktor kunci sistem produksi padi sawah yang akan digunakan sebagai elemen dalam formulasi model dan perumusan kebijakan. Hasil analisis prospektif tahap ketiga yang merupakan gabungan hasil analisis tahap pertama dan kedua dapat dilihat pada Gambar 5.15. Gambar 5.15. Tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem produksi padi sawah di NTB Gambar 5.15 memperlihatkan hasil analisis prospektif tahap ketiga bahwa faktor-faktor kunci yang paling berpengruh terhadap kinerja sistem produksi padi sawah di NTB sebanyak sembilan faktor. Dari sembilan faktor tersebut diantaranya tiga faktor merupakan faktor penggerak yaitu konversi lahan sawah, pertumbuhan penduduk dan luas baku sawah; dan enam faktor sebagai faktor penghubung, yaitu harga gabah, kebijakan pemerintah, luas panen, jaringan irigasi, ketersediaan modal, dan pendapatan petani. Apabila dilihat dari tipe sebaran faktor dalam kuadran pengaruh dan ketergantungan sebagaimana terlihat pada Gambar 5.13, 5.14, dan 5.15 menunjukkan tipe sebaran yang mengumpul dari kuadran satu ke kuadran tiga. Menurut Bourgeois 2007, tipe sebaran yang mengumpul di kuadran satu ke kuadran tiga, sebagai indikasi bahwa sistem yang dibangun stabil karena