Sumber, Debit dan Jaringan irigasi

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 53 semakin tidak terkendali, maka jumlah sumber mata air yang ada akan terus mengalami pengurangan. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi NTB RTRW 2009 – 2029, daerah irigasi yang terdapat di Provinsi NTB tercatat seluas 65.964 ha, tersebar di Kabupaten Lombok Barat 5.144 ha, Lombok Utara 1.807 ha, Lombok Tengah 13.942 ha, Lombok Timur 22.825 ha, Sumbawa Barat 6.416 ha, Sumbawa 11.192 ha, Dompu 7.953 ha, dan Bima 6.080 ha. Sementara itu jumlah bendungan wadukdam irigasi hingga saat ini sebanyak 11 buah, di antaranya 2 buah terdapat di Pulau Lombok, yaitu Bendungan Batujai 7.126 ha dan Dam Pengga 3.589 ha dan sisanya terdapat di Pulau Sumbawa, yaitu Dam Mamak 3.884 ha, Lebok Taliwang 1.406 ha, Kalimantong I 1.550 ha, Kalimantong II 2.500 ha, Tiu Kulit 1.877 ha, Batu Bulan 4.955 ha, Gapit 1.300 ha, Pelaparado 3.834 ha, dan Sumi 1.977 ha. Kondisi dan jangkauan jaringan irigasi di NTB masih sangat terbatas, selain karena sumber air yang terbatas, pembangunan infrastruktur berjalan sangat lambat dan pemeliharaan kurang baik. Diperkirakan sekitar 30 jaringan irigasi telah rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, serta banyaknya jaringan irigasi yang terkonversi mengikuti konversi lahan sawah. Penggunaan air untuk keperluan non pertanian cenderung meningkat terutama untuk keperluan rumah tangga, aktivitas industri dan aktivitas ekonomi lainnya, sehingga ketersediaan air irigasi untuk pertanian semakin berkurang. Faktor ketersediaan air terutama di wilayah beriklim kering sering menjadi faktor pembatas untuk meningkatkan produksi padi sawah. Pada musim kemarau debit air menurun hingga lima kali lipat. Terjadinya variabilitas iklim menyebabkan kondisi iklim menjadi tidak menentu, dan kondisi ekstrim lebih sering terjadi. Kejadian-kejadian ekstrim, seperti banjir, longsor, musim hujan yang singkat dan musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya sering menimbulkan ketidakpastian uncertainty dan berakibat penurunan produktivitas dan bahkan pada kegagalan panen atau puso. Menurut Sosiawan dan Subagyono 2007, pada umumnya potensi ketersediaan air di dam mengalami penurunan sekitar 20-30 dibandingkan dengan potensi yang direncanakan pada saat pembangunan dam tersebut, yang disebabkan oleh berubahnya kapasitas tampung dam sebagai akibat sedimentasi. Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 54

3.6. Kondisi Sosial Ekonomi

Penduduk NTB pada tahun 2008 berjumlah 4.363.756 jiwa, terdiri atas 2.084.364 jiwa laki-laki dan 2.279.392 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 109,36. Perkembangan jumlah penduduk NTB tahun 2001 – 2008, seperti terlihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Perkembangan penduduk NTB tahun 2001-2008 Laki-Laki Perempuan Jumlah Tahun ………………jiwa…………….. Rasio jenis kelamin Laju Pertum- buhan 2001 1.889.101 1.973.753 3.862.854 104,48 - 2002 1.896.761 2.033.013 3.929.774 107,18 1,73 2003 1.932.242 2.073.118 4.005.360 107,29 1,92 2004 1.940.875 2.135.165 4.076.040 110,01 1,76 2005 1.999.820 2.143.472 4.143.292 107,18 1,65 2006 2.043.458 2.213.848 4.257.306 108,34 2,75 2007 2.043.689 2.248.802 4.292.491 110,04 0,83 2008 2.084.364 2.279.392 4.363.756 109,36 1,66 Sumber: BPS NTB 2001-2008, diolah 2010. Secara agregat laju pertumbuhan penduduk NTB dalam kurun 2001-2008 relatif tinggi, yaitu 1,67. Laju pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 1,3. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 2,75 dan yang terendah pada tahun 2007, yaitu 0,83. Angka beban tanggungan dependency ratioDR penduduk NTB pada tahun 2008 adalah 54,86. DR dihitung berdasarkan jumlah tanggungan penduduk usia 15 tahun + penduduk usia 65 tahun dibagi penduduk usia produktif 15-65 tahun dikalikan 100. Pada tahun 2008, jumlah penduduk usia 15 tahun sebanyak 1.375.208 jiwa dan usia 65 tahun sebanyak 170.688 jiwa, sedangkan penduduk usia produkstif 15-65 tahun sebanyak 2.817.860 jiwa. Jumlah rumah tangga sebanyak 1.189.019 kepala keluarga KK dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 3,67 jiwa. Tingkat pendidikan penduduk NTB secara umum tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah penduduk yang tidak pernah sekolah dan atau yang tidak atau hanya tamat SD sederajat, diperlihatkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa jumlah penduduk NTB yang tidak pernah sekolah hingga tamat SDMI mencapai 64. Jumlah penduduk yang berpendidikan SLTP dan SLTA sekitar 29 dan hanya 7 yang berpendidikan akademi dan sarjana. Kenyataan tersebut diduga sebagai salah satu faktor yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia IPM NTB yang tergolong sangat rendah. Hasil perhitungan IPM pada tahun 2006 dan 2007, menempatkan NTB Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 55 sebagai daerah dengan IPM dengan skor 63,74, sehingga ranking secara nasional berada pada urutan ke 32 dari 33 provinsi atau setingkat di atas Papua RPJMD NTB, 2009-2013. Tabel 3.5. Persentase penduduk NTB usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2008. Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Rata-Rata Tingkat Pendidikan ……………………...........................  TidakBelum Pernah Sekolah 10,35 20,03 15,19  TidakBelum Tamat SD 25,97 21,53 23,75  SDMI 24,95 24,93 24,94  SLTPMTs 15,47 14,02 14,75  SLTAMA 16,47 11,54 14,01  AkademiDiploma 1,93 1,44 1,69  Universitas 4,86 6,51 5,69 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS NTB, 2009 Ditinjau dari mata pencaharian penduduk NTB hingga saat ini masih didominasi oleh sektor pertanian, akan tetapi dalam kurun waktu 2004-2008 menunjukkan kecenderungan menurun, sementara pada sektor lain meningkat, ditunjukkan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Sumber mata pencaharian penduduk NTB menurut sektor 2004-2008 Angkatan Kerja Perubahan Sektor 2004 2006 2008 2004-2006 2006-2008 1. Pertanian 50,94 46,90 45,50 -7,92 -2,99 2. Pertambangan dan Penggalian 1,47 2,30 2,18 56,88 -5,17 3. Industri 10,40 10,42 11,02 0,16 5,76 4. Listrik, Gas dan Air 0,15 0,05 0,25 -63,12 361,73 5. Konstruksi 4,40 3,05 5,09 -30,68 66,99 6. Perdagangan 15,62 19,16 17,14 22,68 -10,55 7. Angkutan dan Komunikasi 5,68 5,31 6,44 -6,53 21,25 8. Keuangan 0,46 0,71 0,85 52,30 20,12 9. Jasa 10,88 12,09 11,53 11,10 -4,65 Jumlah 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS NTB 2001-2008, diolah 2010. Tabel 3.6 memperlihatkan bahwa pada periode 2004-2008 terjadi perubahan atau pergeseran sumber mata pencaharian penduduk di sektor pertanian. Pada periode 2004 jumlah penduduk NTB yang bekerja di sektor pertanian mencapai 50,94, pada tahun 2006 turun menjadi 46,90 atau turun 7,92, dan pada tahun 2008 menjadi 45,50 atau terjadi penurunan 2,99.