Nilai Stress dan Koefisien Determinasi

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 126 menjelaskan dan memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji dengan melihat nilai koefisien determinasi R 2 setiap dimensi yang dianalisis. Nilai stress dan koefisien determinasi setiap dimensi, dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Nilai stress dan koefisien determinasi multidimensi Dimensi keberlanjutan Nilai indeks keberlanjutan Stress R 2  Ekologi 58,54 0,14 0,95  Ekonomi 51,98 0,14 0,95  Sosial 50,84 0,13 0,95  Kebijakan dan Kelembagaan 53,12 0,15 0,94  Teknologi dan Infrastruktur 52,91 0,15 0,95 Nilai indeks 50,01 – 75,0 dikategorikan cukup berkelanjutan Nilai stress 0,25 berarti goodness of fit Nilai R 2 95 atau 80 berarti kontribusinya sangat baik Tabel 5.15 memperlihatkan bahwa nilai stress rata-rata dimensi adalah 0,14 dan nilai R 2 rata-rata adalah 0,95. Didalam Rapfish, nilai stress dikatakan baik apabila nilainya 0,25 Malhotra, 2006, berarti nilai goodness of fit dalam MDS yang menyatakan bahwa konfigurasi atribut dapat mencerminkan data aslinya. Sedangkan nilai R 2 sebesar 0,95 menunjukkan bahwa atribut atau faktor yang dinilai pada setiap dimensi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 95 terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji. Menurut Kavanagh 2001, nilai R 2 yang baik apabila 80 atau mendekati 100.

5.5.8. Pengaruh Galat

Evaluasi pengaruh galat Error acak dengan menggunakan analisis Monte Carlo bertujuan mengetahui: a pengaruh kesalahan pembuatan skor atribut, b pengaruh variasi pemberian skor, c stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang, d kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data, dan e nilai stress dapat diterima apabila 20. Hasil analisis Monte Carlo terhadap semua dimensi ditunjukkan pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Hasil analisis Monte Carlo dan nilai stress multidimensi Dimensi Keberlanjutan Nilai indeks Keberlanjutan Analisis Monte Carlo Stress  Ekologi 58,54 57,92 1,06  Ekonomi 51,98 50,87 2,13  Sosial 50,84 50,60 0,47  Kebijakan dan Kelembagaan 53,12 52,82 0,56  Infrastruktur dan Teknologi 52,91 52,66 0,47 Keterangan: Akurasi dijamin pada taraf 95 Akurasi dijamin pada taraf 99. Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 127 Tabel 5.16 memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil Rap-Sisprodi dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik pada nilai sebaran maupun pengaruh galat pada taraf 95. Dapat dipastikan bahwa kesalahan pembuatan skor, pengaruh variasi skor, stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang maupun kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap output yang dihasilkan.

5.6. Faktor-Faktor Kunci Sistem Produksi Padi Sawah

Model untuk penetapan luas lahan optimum dibangun berdasarkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap sistem produksi padi sawah yang disebut sebagai faktor kunci key factors. Faktor-faktor kunci dalam penelitian ini diperoleh dari hasil analisis prospektif yang dilakukan melalui tiga tahapan analisis, yaitu 1 analisis prospektif dengan menggunakan atribut sensitif dari hasil analisis MDS existing condition; 2 analisis prospektif dengan menggunakan atribut sensitif dari hasil analisis kebutuhan need analysis dan 3 analisis prospektif dengan menggunakan atribut atau faktor-faktor kunci hasil analisis prospektif existing condition dan need analysis.

5.6.1. Faktor-Faktor Kunci dari Hasil Analisis MDS

Hasil analisis leverage sensitivitas dalam MDS menunjukkan bahwa dari 57 atribut yang dianalisis, terdapat atributfaktor yang sensitif berpengaruh terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah di NTB, ditunjukkan pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Atribut multidimensi yang sensitif terhadap keberlanjutan sistem produksi padi sawah dari hasil analisis MDS Dimensiaspek Atribut yang sensitif RMS A. Ekologi 1. Luas baku sawah 3,18 2. Kondisi iklim 2,39 3. Luas hutan 1,86 4. Sumber dan debit air 1,67 B. Ekonomi 5. Pendapatan petani 1,24 6. Ketersediaan sarana produksi 1,32 7. Ketersediaan modal petani 0,81 C. Sosial 8. Konversi lahan sawah 3,78 9. Pertumbuhan penduduk 2,05 D. Kebijakan dan Kelembagaan 10. Kebijakan pemerintah 1,92 11. Kelembagaan petani 1,61 E. Infrastruktur dan Teknologi 12. Indeks pertanaman padi 1,13 13. Luas komoditas lain 0,86 14. Jaringan irigasi teknis 0,68 Sumber: Hasil analisis Leverage MDS, 2010 RMS = Root Mean Square