Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Kebijakan dan Kelembagaan

Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 120 RAP-SISPRODI Ordination 53,12 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 -20 20 40 60 80 100 120 Policy and Institutions Sustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Policy and Institutions References Anchors RAP-SISPRODI Ordination 53,12 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 -20 20 40 60 80 100 120 Policy and Institutions Sustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Policy and Institutions References Anchors Gambar 5.8. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi kebijakan dan kelembagaan Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa dari sembilan atribut yang dianalisis terdapat dua atribut sensitif yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan sistem produksi dan permintaan konsumsi padi dari dimensi kebijakan dan kelembagaan, yaitu kebijakan pemerintah dan kelembagaan petani, ditunjukkan pada Gambar 5.9. Leverage of Policy and Institutions Attributes 0,39 0,56 0,76 0,77 0,66 1,92 1,61 0,11 0,28 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Kelembagaan permodalan Kelembagaan Penyuluhan Kelembagaan Perbenihan Kelembagaan Teknologi Kelembagaan Pengendalian OPT Kebijakan pemerintah Kelembagaan petani Kelembagaan Pasar Kelembagaan sarana produksi A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Leverage of Policy and Institutions Attributes 0,39 0,56 0,76 0,77 0,66 1,92 1,61 0,11 0,28 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Kelembagaan permodalan Kelembagaan Penyuluhan Kelembagaan Perbenihan Kelembagaan Teknologi Kelembagaan Pengendalian OPT Kebijakan pemerintah Kelembagaan petani Kelembagaan Pasar Kelembagaan sarana produksi A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 5.9. Nilai sensitivitas atribut kebijakan dan kelembagaan yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100 Usaha tani padi sawah adalah usaha rakyat skala kecil yang memberikan penghidupan bagi lebih dari 45 masyarakat di perdesaan yang sebagian besar tergolong ekonomi lemah miskin. Selain itu komoditas padi adalah makanan Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 121 pokok sebagian besar penduduk, sehingga memiliki sensitivitas yang tinggi dari aspek politis, ekonomi dan kerawanan sosial. Oleh karena itu dukungan kebijakan pemerintah dalam sistem produksi padi sangat strategis mulai dari penyediaan sarana produksi hulu, on farm, pemasaran dan pengolahan hasil hilir dan sub sistem penunjang dalam upaya: 1 meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; 2 meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan secara domestik, dan 3 upaya pengentasan kemiskinan. Pembangunan pertanian memerlukan dukungan yang nyata dari llintas sektor karena 80 keberhasilan pembangunan pertanian tergantung dari dukungan sektor lain, termasuk pentingnya sinergi pusat-daerah dalam era otonomi Mentan, 2011. Kelembagaan tani kelompok tani mempunyai peran yang sangat strategis dalam membantu anggotanya agar dapat mengakses berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh pemerintah dan akses pasar, baik pasar input maupun output guna meningkatkan efisiensi dan pendapatan petani. Oleh karena itu peningkatan kapasitas dan dinamika kelembagaan petani menjadi bagian yang sangat penting untuk ditingkatkan dan diberdayakan.

5.5.5. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi dan Infrastruktur

Kondisi teknologi dan infrastruktur saat ini berperan sangat penting dalam menentukan status keberlanjutan sistem produksi padi sawah. Hasil analisis ordinasi Rap-sisprodi menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi dan infrastruktur adalah 52,91, yang berarti bahwa dimensi teknologi dan infrastruktur dalam sistem produksi sawah berstatus cukup berkelanjutan, disajikan pada Gambar 5.10. RAP-SISPRODI Ordination 52,91 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 -20 20 40 60 80 100 120 Infrastructure and TechnologiesSustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Infrastructure and Technologies References Anchors RAP-SISPRODI Ordination 52,91 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 -20 20 40 60 80 100 120 Infrastructure and TechnologiesSustainability O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Infrastructure and Technologies References Anchors Gambar 5.10. Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi teknologi dan infrastruktur Moh. Nazam, 2011_PSL_SPs_IPB 122 Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa dari 13 atribut yang dianalisis terdapat tiga atribut yang memiliki sensitivitas tinggi, yaitu indeks pertanaman padi, luas areal komoditas lain, dan jaringan irigasi teknis, ditunjukkan pada Gambar 5.11. Leverage of Infrastructure and Technologies Attributes 0,68 0,86 0,03 1,13 0,32 0,45 0,49 0,50 0,40 0,43 0,37 0,44 0,17 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 Jaringan irigasi teknis Luas areal komoditas selain padi Pengelolaan lahan dan air Indeks pertanaman padi sawah Penggunaan benih unggul Pergiliran varietas Penggunaan alsintan Penggunaan pupuk Pengendalian OPT Panen Perontokan gabah Pengeringan Penggilingan A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Leverage of Infrastructure and Technologies Attributes 0,68 0,86 0,03 1,13 0,32 0,45 0,49 0,50 0,40 0,43 0,37 0,44 0,17 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 Jaringan irigasi teknis Luas areal komoditas selain padi Pengelolaan lahan dan air Indeks pertanaman padi sawah Penggunaan benih unggul Pergiliran varietas Penggunaan alsintan Penggunaan pupuk Pengendalian OPT Panen Perontokan gabah Pengeringan Penggilingan A tt ri b u te Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 5.11. Nilai sensitivitas atribut infrastruktur dan teknologi yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100 IP padi sawah akan menjadi determinan utama luas panen, apabila luas baku sawah tidak memungkinkan untuk diperluas. Peningkatan IP sangat tergantung pada ketersediaan sumber daya air, jaringan irigasi, teknologi, sarana produksi dan tingkat pendapatan petani. Kondisi jaringan irigasi yang kurang terpelihara dan tidak ada upaya untuk membangun jaringan baru akan menghambat peningkatan IP. Tanaman padi membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya, dan apabila kebutuhan air tidak mencukupi, maka petani akan memilih komoditas yang relatif tahan terhadap kondisi kekurangan air. Ketersediaan teknologi hemat air, seperti SRI System of Rice Intensification, belum sepenuhnya dapat diadopsi oleh petani, karena pada dasarnya dari sisi pengaturan air irigasi adalah domain dari sektor lain di luar sektor pertanian.

5.5.6. Nilai indeks dan Status Keberlanjutan Multi-Dimensi

Nilai indeks dan status keberlanjutan ke lima dimensi sistem produksi padi sawah di NTB divisualisasikan dalam bentuk diagram layang-layang kite diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5.12.