Timbal Pb KEADAAN KUALITAS LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

saraf dimulai dengan insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga ekspresi muka menjadi beku. Bila pemaparan masih berlanjut menyebabkan bicara melambat dan monoton sehingga terjadi hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit menyebabkan berjalan seperti penderita parkinson. Achmad 2004 mengemukakan toksisitas mangan Mn, relatif sudah tampak pada konsentrasi rendah. Tingkat kandungan mangan yang diizinkan dalam air yang digunakan untuk keperluan domestik sangat rendah, yaitu di bawah 0,05 mgl, dalam kondisi aerob, mangan dalam perairan terdapat dalam bentuk MnO 2 dan pada dasar perairan tereduksi menjadi Mn 2+ atau dalam air yang berasal dari dasar sumber air, sering ditemukan mangan dalam konsentrasi tinggi. Air yang berasal dari sumber tambang asam dapat mengandung mangan terlarut, dan pada konsentrasi ± 1 mgl dapat ditemukan pada perairan dengan aliran yang berasal dari tambang asam. Pada pH yang agak tinggi dan kondisi aerob terbentuk mangan yang tidak larut seperti, MnO 2 . Mn 3 O 4 , atau MnCO 3 meskipun oksidasi dari Mn 2+ itu relatif lambat. Perairan yang diperuntukkan bagi irigasi pertanian untuk tanah yang bersifat asam sebaiknya memiliki kadar mangan sekitar 0,2 mgl, sedangkan untuk tanah yang bersifat netral dan alkalis sekitar 10 mgl.

k. Tembaga Cu

Hasil analisis tembaga pada tiga lokasi sampel masih di bawah NAB yang diizinkan yaitu 1.0 mgl. Tembaga merupakan logam berat esensial, biasanya menimbulkan keracunan pada ternak ruminansia terutama pada domba. Keracunan terjadi apabila garam Cu langsung kontak dengan dinding usus domba, sehingga menimbulkan radang gastro-enteritis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hewan percobaan yang defesiensi Cu dapat menurunkan jumlah sel T-limposit dan menghambat respon poliklonal sel T dan B mitogenesis serta dapat menurunkan aktivitas sel pagosit untuk membunuh mikroba, sehingga hewan menjadi lebih peka terhadap infeksi penyakit Darmono, 2001. Air tanah dapat mengandung tembaga sekitar 12 mgl. Defisiensi tembaga dapat mengakibatkan anemia. Kadar tembaga yang berlebihan di dalam air dapat mengakibatkan air menjadi berasa jika diminum. Konsumsi air yang mengandung tembaga yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada hati. Keberadaan