1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah membuat rumusan model pengelolaan sampah berkelanjutan di Kota Depok agar dapat dijadikan pedoman dalam
kegiatan pengelolaan sampah yang selama ini telah dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok. Selain itu, penelitian ini bertujuan
untuk 1 mendapat informasi tentang kualitas lingkungan, sosial ekonomi, dan kesehatan masyarakat di sekitar kawasan TPA Sampah Cipayung, 2 mendapat
rancangan strategi kebijakan yang berkaitan dengan upaya pengelolaan TPA Sampah Cipayung di Kota Depok, 3 mendapat rancangan model kebijakan
pengelolaan TPA Sampah Cipayung secara berkelanjutan.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penentu kebijakan dan pelaksana pengelola persampahan agar pelaksanaan pengelolaan
sampah dapat berjalan dengan baik dan dapat menuntaskan atau meminimalisir permasalahan persampahan yang selalu muncul di perkotaan di Indonesia.
1.6. Novelty Kebaruan
Novelty kebaruan penelitian yang dilakukan adalah penyusunan model pengelolaan lingkungan TPA Sampah secara holistik, sehingga dapat mencegah
timbulnya dampak negatif terhadap aspek ekologi, ekonomi, dan sosial di sekitar kawasan TPA Sampah Cipayung Kota Depok. Sistem dinamis dapat
memprediksikan usia TPA dengan berbagai skenario dan pola pemilahan sampah sehingga dapat dilakukan pengelolaan sampah secara terpadu dengan sistem
sanitary landfill.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Sampah
2.1.1. Penggolongan Sampah
Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan limbah padat. Limbah itu sendiri pada dasarnya adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari suatu hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai
ekonomi yang negatif. Sampah mempunyai nilai negatif karena penanganan untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar, di
samping itu juga mencemari lingkungan Sa’id, 1998. Dewi 2008 mengemukakan sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia, namun pada prinsipnya sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah lebih rinci dibagi menjadi:
1. Sampah manusia, merupakan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia
sebagai hasil pencernaan. Tin ja dan air seni adalah hasilnya. Sampah manusia tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan karena bisa
menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus; 2.
Limbah, merupakan buangan yang berasal dari rumah tangga maupun pabrik. Limbah cair rumah tangga umumnya dialirkan ke saluran tanpa proses
penyaringan seperti sisa air mandi, bekas cucian, dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara khusus sebelum dilepas ke
alam bebas agar lebih aman. Namun tidak jarang limbah bahaya tersebut disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyaringan;
3. Refuse sampah, diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil
sampingan kegiatan rumah tangga. Sampah tersebut dibagi menjadi sampah lapuk, sampah tidak lapuk, dan tidak mudah lapuk;
4. Bahan sisa industri, umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan
bahan buangan dari sisa proses industri.
Menurut Suriawiria 2003 sampah berdasarkan sumbernya digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu:
1. Sampah domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan yang bersumber dari aktivitas manusia secara langsung, baik dari rumah tangga, pasar, sekolah,
pusat keramaian, pemukiman, dan rumah sakit; 2. Sampah non-domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan yang
bersumber dari aktivitas manusia secara tidak langsung, baik dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan transportasi.
Berdasarkan bentuknya, sampah digolongkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu:
1. Sampah padat, yaitu sampah yang berasal dari sisa tanaman, hewan, kotoran ataupun benda-benda lainnya yang bentuknya padat;
2. Sampah cair, yaitu sampah yang berasal dari buangan pabrik, industri, pertanian, perikanan, peternakan atau pun manusia yang berbentuk cair,
misalnya air buangan dan air seni; 3. Sampah gas, yaitu sampah yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, dan
cerobong pabrik yang semuanya berbentuk gas atau asap. Berdasarkan jenisnya, sampah dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Sampah organik, yaitu jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik sisa tanaman, hewan atau kotoran;
2. Sampah anorganik, yaitu jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik plastik, botol, logam.
Berdasarkan jenisnya, sampah memiliki dua sifat yang berbeda, yaitu: 1. Sampah yang bersifat degradabel, yaitu sifat sampah yang secara alami
dapatmudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme, contohnya sampah organik;
2. Sampah yang bersifat non-degradabel, yaitu sifat sampah yang secara alami sukar atau sangat sukar untuk diuraikan oleh jasad hidup, contohnya sampah
anorganik.