Daftar Pustaka KEADAAN KUALITAS LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

Khitolia, R.K. 2004. Environmental Pollution: Management Control for Sustainable Developmen. S.Chand Company LTD. Ram Nagar. New Delhi. Kordi, K. M.G.H dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air: dalam Budi Daya Perairan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Royadi. 2006. Analisis Pemanfaatan TPA Sampah Paska operasi Berbasis Masyarakat Studi Kasus TPA Bantar Gebang, Bekasi. Disertasi. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor. Sawyer, C.N. P.L. McCarty and G.F. Parkin. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science. Ed ke-5. New York: McGraw- Hill. Slamet, J.S. 2007. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soerjani, M. R. R. Ahmad. Munir. 2008. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. UI-Press. Jakarta. Soeratmo, F.G. 2004. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sudrajat, H.R. 2006. Mengelola Sampah Kota. Penebar Swadaya. Jakarta. Tebbut, T.H.Y. 1992. Principle of Water Quality Contol. Fourth edition. Pergamon Press. Oxford. 251p. Ulloa, J.B. J.H. Van Weerd and J.A.J Verreth. 2003. Tropical Agricultural Residues and Their Potential Uses in Fish Feeds: the Costa Rican Situation. 87-97. CalRecovery, Inc. CA. USA. Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi. Yogyakarta. Yustina, I. dan Sudrajat, A. 2007. Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Pustaka Bangsa Press. Bogor.

VI. KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH Abstrak

Upaya pengelolaan sampah telah dilakukan oleh Pemda Kota Depok. Dalam melaksanakan pelayanan pada sektor persampahan sangat diperlukan kerjasama dari seluruh elemen pemangku kepentingan yang terkait dala m pengelolaan sampah, sehingga permasalahan sampah tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar TPA Cipayung. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan rancangan strategi kebijakan pengelolaan TPA Cipayung di Kota Depok. Data hasil wawancara dengan pakar mengenai kebijakan pengelolaan TPA Cipayung diolah dengan metode AHP. Tahapan yang dilakukan dalam metode AHP meliputi: identifikasi sistem, penyusunan struktur hirarki, membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan yang setingkat di atasnya, menghitung matriks pendapat individu, menghitung pendapat gabungan, pengolahan vertikal, dan revisi pendapat.Untuk menganalisis data menggunakan komputer dengan bantuan program expert choice 2000. Hasil analisis AHP terhadap kebijakan pengelolaan TPA Cipayung di Kota Depok yang menjadi prioritas pertama adalah optimalisasi pengelolaan sampah, prioritas kedua optimalisasi petugas kebersihan, prioritas ketiga adalah peningkatan partisipasi pemangku kepentingan, dan prioritas terakhir adalah penegakan hukum. Kata-kata kunci: kebijakan, pengelolaan sampah, pemangku kepentingan, strategi

6.1. Latar Belakang

Upaya pengelolaan persampahan dalam beberapa tahun terakhir ini tidak lepas dari dampak perubahan tatanan Pemerintahan di Indonesia dalam era reformasi, otonomi daerah serta krisis ekonomi yang telah melanda seluruh wilayah di Indonesia. Perubahan arah kebijakan pembangunan infrastruktur perkotaan, menguatnya ego otonomi, menurunnya kapasitas pembiayaan daerah, menurunnya daya beli dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan pemicu terjadinya degradasi kualitas lingkungan perkotaan termasuk masalah kebersihan kota. Pengelolaan sampah saat ini hampir seluruhnya berakhir di TPA sehingga menyebabkan beban TPA menjadi sangat berat, selain diperlukannya lahan yang cukup luas, juga fasilitas perlindungan lingkungan yang sangat mahal. Hal tersebut disebabkan karena belum dilakukannya upaya pengurangan volume sampah secara sungguh-sungguh sejak dari sumbernya, termasuk pemisahan sampah B3 bahan beracun berbahaya rumah tangga. Mengacu pada berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia maka Pemerintah harus menyediakan pelayanan sistem pengelolaan persampahan yang mengikuti kaidah-kaidah teknis, ekonomis, dan lingkungan.

6.2. Metode Analisis AHP

Penentuan priotitas alternatif kebijakan dalam pengelolaan TPA Cipayung dengan menggunakan metode AHP melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan. Ha-hal yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam AHP adalah dekomposisi, pemutusan komparatif, sintesis prioritas dan konsistensi logika. Adapun tahapan pada pendekatan AHP meliputi: a Identifikasi sistem, bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan; b Penyusunan struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria paling bawah; c Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya. Perbandingan berpasangan didasari oleh pemutusan dari pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya; d Menghitung matriks pendapat individu; e Menghitung pendapat gabungan; f Pengolahan vertikal; g Revisi pendapat. Pada metode AHP dilakukan pembobotan nilai yang berpengaruh terhadap pemilihan kriteria, berdasarkan peran pemangku kepentingan yang meliputi pemangku kepentingan ekonomi, sosial, dan ekonomi. Pembobotan setiap level didasarkan pada hasil wawancara dengan pemangku kepentingan yang terlibat dalam penentuan alternatif kebijakan pengelolaan TPA Cipayung. Pe-