Latar Belakang SISTEM PENGELOLAAN TPA SAMPAH Abstrak

sampai proses pembuangan di TPA Cipayung Kota Depok. Pengembangan program sistem pengelolaan sampah dengan menerapkan program 3R. Program tersebut diharapkan mampu mengenali kondisi saat ini untuk menjadikan dasar dalam merancang model pengelolaan sampah berwawasan lingkungan.

7.2. Metode Analisis

Analisis Model dilakukan dengan memperhatikan variabel model sistem pengelolaan sampah. Variabel yang diamati dalam penelitan ini adalah usia TPA, TPS dengan menggunakan pola 3R+1P, pengurangan reduce, pemakaian kembali reuse, dan daur ulang recycle, jumlah penduduk, jumlah sampah, sampah organik, jumlah tempat pembuangan sampah, sisa sampah dan daya tampung lokasi tempat pembuangan akhir TPA. Variabel-variabel tersebut digunakan untuk menyusun model pengelolaan sampah dengan pola 3R+1P. Analisis simulasi dilakukan untuk melihat perilaku dari model. Analisis simulasi model sistem dinamik diolah dengan menggunakan software Stella versi 8.0. Analisis perhitungan data menggunakan Microsoft Office Excel Sterman, 2000.

7.3. Kondisi Eksisting Pengelolaan Persampahan Kota Depok

Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana teknis di bawah Walikota Depok yang berperan sebagai pelaksana pelayanan kebersihan operator yang juga berfungsi melaksanakan pengaturanpengendalian re- gulator. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan saat ini sudah efektif dalam menjalankan fungsi sebagai penanggungjawab penuh pengelolaan sampah, sedangkan teknis operasional di bawah Bidang Kebersihan dibantu Koordinator Kecamatan KORCAM dan staf Bidang Kebersihan. Saat ini skala pengelolaan sampah di Kota Depok meliputi skala individual, skala kawasanlingkungan melayani 200-2000 kepala keluarga, dan skala KotaTPA. Tekhnis operasional, khususnya pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara TPS sampah ke tempat pemrosesan akhir TPA sampah dilaksanakandikoordinasikan oleh KORCAM pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Masyarakat Kota Depok sebagian membuang sampah di TPS berupa kontainer dan bak sampah dan lahan persil sampah yang telah ditentukan. Persil sampah merupakan TPS tanpa kontainer dan tanpa bak sampah, masyarakat diharapkan membuang sampah ke persil dalam keadaan tertutup pada waktu malam hari, sehingga pada siang hari tidak ada kesan kotor. Retribusi pelayanan kebersihan kota dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendapatan Daerah yang dipungut melalui petugas sampah dan melalui PDAM. Berikut ini akan diuraikan secara rinci komponen-komponen bagian pengelolaan persampahan Kota Depok, yaitu: a Sub Sistem Kelembagaan dan Organisasi; b Sub Sistem Teknik Operasional; c Sub Sistem Pembiayaan; d Sub Sistem PeraturanHukum; dan e Komponen Peran Serta Masyarakat. 7.3.1. Sub Sistem Kelembagaan dan Organisasi 7.3.1.1. Bentuk dan Struktur Organisasi Peraturan Daerah Kota Depok No. 16 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah, Instansi yang berwenang dalam pengelolaan kebersihanpersampahan adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok Kepala Dinas Kelompok Jabatan Fungsional Kasubbag. Umum Perencanaan Kasubbag. Keuangan Sekretari s Kasubbag. TU UPT TPA Kepala UPT TPA Kasubbag. TU UPT TPU Kepala UPT TPU Kasubbag. TU UPT IPLT Kepala UPT IPLT Kabid. Sarana Prasarana Kebersihan Kasie. Pengadaan Sarana Prasarana Kasie. Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan Kasie. Operasional Pengankutan Pengelolaan Air Limbah Kasie. Operasional Pengangkutan Pengelolaan Sampah Kabid. Pelayanan Kebersihan Kasie. Pemeliharaan Pertamanan Kasie. Pemanfaatan Kabid. Pertamanan