Parameter dan Variabel Model Sistem Pengelolaan Sampah Diagram Input-Output

Gambar 17. Diagram input-output sistem pengelolaan sampah di TPA Cipayung Pada sistem pengelolaan sampah dengan polap 3R+1P, yang merupakan input terkendali adalah jumlah sampah yang dihasilkan, jumlah sampah terangkut, dan kebutuhan tenaga kerja. Output terdiri atas dua bagian yaitu: 1 output yang diinginkan; dan 2 output tidak diinginkan. Output merupakan jawaban dari sistem terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan dalam analisis kebutuhan. Output yang diinginkan adalah zero waste dan pengelolaan sampah terpadu. Output yang tidak diinginkan merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindarkan dari sistem yang berfungsi dalam menghasilkan output yang diinginkan dan merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindarkan dari MASUKAN LINGKUNGAN 1. iklim 2. Peraturan Daerah INPUT TAK TERKENDALI 1. Jenis dan produksi sampah 2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah OUT YANG DIINGINKAN 1. Zero waste INPUT TERKENDALI 1. Jumlah RT 2. Jumlah sampah terangkut 3. Kebutuhan tenaga kerja 4. Jam kerja harian OUTPUT TAK DIINGINKAN 1. Biaya Tinggi 2. Sampah menumpuk Sistem Pengelolaan TPA Sampah Cipayung Kota Depok Manajemen Pengendalian sistem yang berfungsi dalam menghasilkan output yang diinginkan. Output yang tidak diinginkan adalah biaya tinggi dan sampah menumpuk merupakan kebalikan dari output yang diinginkan, yang berfungsi sebagai umpan balik bagi kontrol manajemen. Beberapa asumsi yang dibangun dalam penyusunan model tersebut adalah tingkat pertumbuhan penduduk Kota Depok sebesar 3,3, jumlah sampah organik sebesar 72,97, jumlah sampah anorganik sebesar 27,03, pengurangan sampah reduce sebesar 1, pemanfaatan kembali reuse sebesar 1, daur ulang recycle sebesar 1, dan kemampuan pengomposan sebesar 10.

7.4.3. Diagram Struktur Model Sistem Pengelolaan Sampah

Causal loop merupakan jalannya penentuan sistem yang menunjukkan akumulasi energi, materi dan informasi dari sistem, serta proses transformasi input menjadi output. Dalam sistem dinamika pengelolaan sampah, komponen utama yang mempengaruhi jumlah sampah pemukiman adalah jumlah penduduk. Variabel lain yang mempengaruhi diagram causal loop adalah sampah organik dan sampah anorganik, produk dari pengomposan, TPS dan TPA. Variabel- variabel penyusun model dinamika pengelolaan sampah, selanjutnya dicari hubungan antara setiap variabel. Hubungan yang ada setiap variabel penyusun model pengelolaan sampah dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Hal ini tergantung pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Gambaran umum hubungan antara variabel yang menyusun model pengelolaan sampah seperti pada Gambar 18. Berdasarkan diagram causal loop tersebut, maka dibuat diagram model pengelolaan sampah Kota Depok dengan pola 3R+1P Gambar 19. Sisa Reduc e + Biaya Manfaat + Recycle Penduduk Sampah pemukiman Sampah organik RT Kompos Partisipasi Sampah Organik Reduce Reus e Produk Semula Sisa TPS Produk Semula Biaya Manfaat Recycle Reus e Sisa TPA Recycle Reduce Reuse Pembakara n Produk Semula Biaya Manfaat + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + - - - - + Gambar 18. Causal loop model pengelolaan sampah