Sub Sistem HukumPeraturan Perundangan 1. Dasar Hukum Pengelolaan PersampahanKebersihan

7.4. Model Sistem Pengelolaan Sampah

Pendekatan sistem merupakan yang bersifat menyeluruh yang mem- fokuskan pada integrasi dan keterkaitan antar komponen. Pendekatan tersebut dapat mengubah cara pandang dan pola pikir dalam menangani permasalahan dengan menggunakan model yang merupakan penyederhanaan dari sebuah sistem. Model yang dikembangkan dengan mengedepankan pola pengelolaan sampah dengan konsep zero waste berbasis pada pengurangan reduce, pemakaian kembali reuse, daur ulang recycle, dan partisipasi yang dikenal dengan 3R+1P. Model yang dirancang untuk menjadikan kegiatan 3R + 1P dijadikan alternatif pengelolaan sampah berwawasan lingkungan.

7.4.1. Parameter dan Variabel Model Sistem Pengelolaan Sampah

Parameter yang diamati dalam penelitan ini adalah usia TPA tanpa mengurangi sampah dan dengan melakukan pada tingkat rumah tangga, TPS dengan menggunakan pola 3R+1P, pengurangan reduce, pemakaian kembali reuse, daur ulang recycle, dan partisipasi. Variabel yang diamati di antaranya 1 Jumlah penduduk; 2 Jumlah sampah; 3 Sampah organik; 4 Jumla h tempat pembuangan sampah; 5 Sisa sampah; dan 6 Daya tampung lokasi Tempat Pembuangan Akhir TPA. Variabel-variabel tersebut digunakan untuk menyusun model pengelolaan sampah dengan pola 3R+1R.

7.4.2. Diagram Input-Output

Sistem pengelolaan sampah merupakan suatu sistem yang menunjukkan interaksi dengan komponen input dan sistem lingkungan. Dari sistem akan mengeluarkan output baik yang diharapkan maupun tidak diharapkan. Interaksi antar komponen akan saling mempengaruhi dapat dilihat pada Gambar 17. Menurut Hartisari 2007 diagram input-output menggambarkan hubungan antara output-input yang akan dihasilkan berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi permasalahan. Menurut Winardi 1999 diagram input-output dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan. Dalam kotak gelap dimasukkan input dan output melalui elemen-elemen sistem yang tidak dikenal dalamnya. Gambar 17. Diagram input-output sistem pengelolaan sampah di TPA Cipayung Pada sistem pengelolaan sampah dengan polap 3R+1P, yang merupakan input terkendali adalah jumlah sampah yang dihasilkan, jumlah sampah terangkut, dan kebutuhan tenaga kerja. Output terdiri atas dua bagian yaitu: 1 output yang diinginkan; dan 2 output tidak diinginkan. Output merupakan jawaban dari sistem terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan dalam analisis kebutuhan. Output yang diinginkan adalah zero waste dan pengelolaan sampah terpadu. Output yang tidak diinginkan merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindarkan dari sistem yang berfungsi dalam menghasilkan output yang diinginkan dan merupakan hasil sampingan yang tidak dapat dihindarkan dari MASUKAN LINGKUNGAN 1. iklim 2. Peraturan Daerah INPUT TAK TERKENDALI 1. Jenis dan produksi sampah 2. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah OUT YANG DIINGINKAN 1. Zero waste INPUT TERKENDALI 1. Jumlah RT 2. Jumlah sampah terangkut 3. Kebutuhan tenaga kerja 4. Jam kerja harian OUTPUT TAK DIINGINKAN 1. Biaya Tinggi 2. Sampah menumpuk Sistem Pengelolaan TPA Sampah Cipayung Kota Depok Manajemen Pengendalian