Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Erlangga. Jakarta.
Ventosa, I.P. 2003. Potensial Use of Feebate Systems to Foster Environmentally Sound Urban Waste. 3-7. CalRecovery, Inc. CA. USA. 13 Maret 2008.
VII. SISTEM PENGELOLAAN TPA SAMPAH Abstrak
Sampah merupakan permasalahan yang sangat kompleks sejak dulu sampai sekarang. Usaha penanganan sampah mulai dari sumbernya sampai ke
TPA sangat diperlukan, sehingga tidak menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar kawasan TPA. Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan rancangan model kebijakan pengelolaan lingkungan TPA sampah Cipayung Kota Depok secara berkelanjutan. Metodologi analisis model
pengelolaan sampah di TPA Cipayung Kota Depok menggunakan metode analisis model sistem dinamik dengan software Stella versi 8.0. Perhitungan data
menggunakan Microsoft Office Excel. Hasil analisis jumlah sampah rumah tangga yang tidak terangkut sebesar 66, Jumlah sampah di TPS sebesar 98 dari
jumlah akumulasi sampah yang tidak terangkut. Jumlah sampah di TPA sebesar 34 dari jumlah sampah rumah tangga. Usia TPA dengan pola 3R+1P semakin
meningkat, jika dibandingkan dengan pemilahan dimulai dari rumah tangga dan TPS. Pada tahun 2012 sampah yang masuk ke TPA sudah melebih i daya
tampung. Agar usia TPA meningkat, direkomendasi program pengelolaan sampah 3R+1P dimulai dari sumber sampah, sehingga sampah yang masuk ke TPA
semakin rendah.
Kata Kunci : sistem, daur ulang, skenario
7.1. Latar Belakang
Perubahan gaya hidup masyarakat merupakan ciri masyarakat modern yang dapat memberikan pengaruh positif atau negatif dalam kehidupan. Akibat
perubahan tersebut menyebabkan pola hidup masyarakat menjadi semakin konsumtif. Sampah merupakan hasil dari kegiatan manusia. Dalam kehidupan
sampah sering menjadi persoalan yang rumit, sehingga sangat diperlukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Perlu pengambilan keputusan yang efektif dari
permasalahan sampah yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengharuskan pengkajian permasalahan secara holistik dengan menggunakan
sistem. Dalam pendekatan sistem, dapat menggunakan model sebagai alat untuk memahami proses dan memprediksi perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu
Hartisari, 2007. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah di
TPA Cipayung adalah dengan membuat model pengelolaan sampah di Kota Depok. Program pengelolaan sampah dapat dimulai dari skala rumah tangga
sampai proses pembuangan di TPA Cipayung Kota Depok. Pengembangan program sistem pengelolaan sampah dengan menerapkan program 3R. Program
tersebut diharapkan mampu mengenali kondisi saat ini untuk menjadikan dasar dalam merancang model pengelolaan sampah berwawasan lingkungan.
7.2. Metode Analisis
Analisis Model dilakukan dengan memperhatikan variabel model sistem pengelolaan sampah. Variabel yang diamati dalam penelitan ini adalah usia TPA,
TPS dengan menggunakan pola 3R+1P, pengurangan reduce, pemakaian kembali reuse, dan daur ulang recycle, jumlah penduduk, jumlah sampah,
sampah organik, jumlah tempat pembuangan sampah, sisa sampah dan daya tampung lokasi tempat pembuangan akhir TPA. Variabel-variabel tersebut
digunakan untuk menyusun model pengelolaan sampah dengan pola 3R+1P. Analisis simulasi dilakukan untuk melihat perilaku dari model. Analisis simulasi
model sistem dinamik diolah dengan menggunakan software Stella versi 8.0. Analisis perhitungan data menggunakan Microsoft Office Excel Sterman, 2000.
7.3. Kondisi Eksisting Pengelolaan Persampahan Kota Depok
Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana teknis di bawah Walikota Depok yang berperan sebagai pelaksana pelayanan kebersihan
operator yang juga berfungsi melaksanakan pengaturanpengendalian re- gulator. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan saat ini sudah efektif dalam
menjalankan fungsi sebagai penanggungjawab penuh pengelolaan sampah, sedangkan teknis operasional di bawah Bidang Kebersihan dibantu Koordinator
Kecamatan KORCAM dan staf Bidang Kebersihan. Saat ini skala pengelolaan sampah di Kota Depok meliputi skala individual, skala kawasanlingkungan
melayani 200-2000 kepala keluarga, dan skala KotaTPA. Tekhnis operasional, khususnya pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara TPS
sampah ke tempat pemrosesan akhir TPA sampah dilaksanakandikoordinasikan oleh KORCAM pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Masyarakat Kota Depok
sebagian membuang sampah di TPS berupa kontainer dan bak sampah dan lahan persil sampah yang telah ditentukan. Persil sampah merupakan TPS tanpa