Metode Analisis Kawasan Pemukiman

kontainer dan tanpa bak sampah, masyarakat diharapkan membuang sampah ke persil dalam keadaan tertutup pada waktu malam hari, sehingga pada siang hari tidak ada kesan kotor. Retribusi pelayanan kebersihan kota dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendapatan Daerah yang dipungut melalui petugas sampah dan melalui PDAM. Berikut ini akan diuraikan secara rinci komponen-komponen bagian pengelolaan persampahan Kota Depok, yaitu: a Sub Sistem Kelembagaan dan Organisasi; b Sub Sistem Teknik Operasional; c Sub Sistem Pembiayaan; d Sub Sistem PeraturanHukum; dan e Komponen Peran Serta Masyarakat. 7.3.1. Sub Sistem Kelembagaan dan Organisasi 7.3.1.1. Bentuk dan Struktur Organisasi Peraturan Daerah Kota Depok No. 16 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah, Instansi yang berwenang dalam pengelolaan kebersihanpersampahan adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok Kepala Dinas Kelompok Jabatan Fungsional Kasubbag. Umum Perencanaan Kasubbag. Keuangan Sekretari s Kasubbag. TU UPT TPA Kepala UPT TPA Kasubbag. TU UPT TPU Kepala UPT TPU Kasubbag. TU UPT IPLT Kepala UPT IPLT Kabid. Sarana Prasarana Kebersihan Kasie. Pengadaan Sarana Prasarana Kasie. Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebersihan Kasie. Operasional Pengankutan Pengelolaan Air Limbah Kasie. Operasional Pengangkutan Pengelolaan Sampah Kabid. Pelayanan Kebersihan Kasie. Pemeliharaan Pertamanan Kasie. Pemanfaatan Kabid. Pertamanan

7.3.1.2. Koordinator Ke camatan KORCAM

Sejak tahun 2003 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok telah melakukan peningkatan pelayanan di sektor persampahan dengan menerapkan pola pelayanan berdasarkan pembagian wilayah per- Kecamatan. Sistem tersebut bertujuan untuk memudahkan koordinasi antara Instansi tingkat Kota dengan Lembaga Kecamatan dalam melakukan pelayanan. Untuk mendukung kegiatan tersebut, DKP Kota Depok membentuk Koordinator Kecamatan KORCAM selaku penanggungjawab kegiatan teknis operasional pengelolaan persampahan di tingkat Kecamatan. 7.3.2. Sistem Tekhnik Operasional 7.3.2.1. Timbulan Sampah di Kota Depok Timbulan sampah berdasarkan Standar SK. SNI Sā€“04ā€“1991ā€“03 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah yang dihasilkan untuk Kota kecil dan sedang di Indonesia sebanyak 2,75-3,25 literoranghari. Untuk skala kota besar perhitungan produksi sampah per hari per orang 2,65 literoranghari, maka dapat diperkirakan jumlah timbulan sampah di Kota Depok per hari rata-rata sebanyak 3.764 m 3 hari dengan jumlah penduduk adalah 1.420.480 jiwa. Berdasarkan besarnya timbulan sampah tersebut di atas, maka jumlah timbulan sampah yang dihasilkan 3.764 m 3 hari, sedangkan sampah yang terangkut 1.281 m 3 hari, dan yang tidak terangkut 2.483 m 3 hari. Sarana dan prasarana pengangkutan sampah yang dimiliki oleh DKP Kota Depok, serta jumlah ritasi setiap kendaraan adalah sebagai berikut: 1. Sampah yang diangkut dengan dump truk. Volume dump truk efektif mengangkut sampah sebanyak 10 m 3 . Jumlah dump truk yang dimiliki DKP sebanyak 39 unit. Jumlah transfer depo sebanyak 2 unit. Jumlah TPS di Kota Depok sebanyak 38 unit. Bak sampah 19 unit. Gerobak untuk mengangkut sampah sebanyak 37 unit. Dump truk mengangkut sampah sebanyak 2-3 rithariunit. 2. Sampah yang diangkut dengan arm roll mempunyai volume kontainer sebanyak 6 m 3 , sedangkan volume efektif arm roll sebanyak 8 m 3 . Jumlah kontainer sebanyak 24 unit. Jumlah arm roll yang dimiliki DKP Kota Depok sebanyak 6 unit. Ritasi arm roll untuk mengangkut sampah 2-3rithariunit.

7.3.2.2. Tingkat Pelayanan

Jumlah timbunan sampah yang sudah dikeloladiangkut sebanyak 1.281 m 3 hari atau ekivalen dengan jumlah penduduk 483.396 jiwa. Tingkat pelayanan persampahan untuk total penduduk Kota Depok sebanyak 483.3961.420.480 atau sebanyak 34,03 dengan daerah pelayanan.

7.3.2.3. Pola Pelayanan

Pola pelayanan yang sedang diterapkan di Kota Depok saat ini adalah pola individual langsung, pola komunal langsung, dan pola penyapuan. Pola pelayanan tersebut akan melayani daerah pemukiman, perkantoran, jalan dan pasar.

a. Kawasan Pemukiman

Masyarakat membuang sampah ke TPS pasangan batu bata dan beton dan titik yang ditentukan atau dikumpulkan di suatu tempat tertentu berupa kontainer, selanjutnya sampah-sampah tersebut dipindahkan ke dump truk dan dibuang ke TPA sampah. Di beberapa lokasi Kota Depok masih terdapat tumpukan sampah dan begitu juga di sungai yang mengalir di tengah wilayah perkotaan masih terlihat sampah yang dibuang ke badan sungai tersebut, hal ini karena kurangnya armada pengangkutan sampah serta kesadaran masyarakat terhadap sampah.

b. Kawasan Pasar

Sampah-sampah disapu oleh petugas kebersihan dan dikumpulkan dengan gerobak kemudian dikumpul ke TPSkontainer atau ditumpuk di suatu tempat, selanjutnya sampah-sampah pasar tersebut diangkut dan dibuang langsung ke TPA sampah dengan dump truk dan arm roll.

c. Kawasan Pertokoan dan Rumah Makan

Pertokoan dan rumah makan yang terletak di kawasan pertokoanjalan utama akan membuang sampahnya ke kontainerbak sampah yang telah disediakan atau diangkut langsung dengan dump truk oleh petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, setelah itu dibuang ke TPA.

d. Kawasan Bangunan Institusi dan Hotel

Sampah kantor dan hotel diangkut oleh petugas kebersihan yang selanjutnya dipindahkan ke dump truk oleh petugas pengangkutan sampah, setelah itu dibuang ke TPA.

e. Kawasan Jalan Protokol, Taman dan Selokan

Sampah di jalan, selokan, dan sekitar taman disapu, selanjutnya ditempatkan di TPS yang terdekat atau ditumpuk di tempat tertentu, kemudian dipindahkan ke dump truk untuk dibuang ke TPA sampah.

7.3.2.4. Penggunaan Pewadahan

Wadah atau tempat sampah yang digunakan bervariasi menurut tempat, dapat digolongkan a Pemukiman teratur, wadah yang digunakan berbentuk bintong plastik, tong sampah dar i kayu, kantong plastik, drum bekas, dan bekas kaleng cat, b Pemukiman tidak teratur, wadah yang digunakan berbentuk kantong plastik, dus karton, dan tong plastik tanpa pewadahan, c Daerah komersil, wadah yang digunakan berbentuk bin plastik, dan keranjang plastik, d Daerah institusional, wadah yang digunakan berbentuk bak sampah dari kayu dan bin plastik, e Daerah pasar, wadah yang digunakan berbentuk kantong plastik, dus bekas dan kontainer.

7.3.2.5. Pengumpulan Sampah

Pola pengumpulan sampah yang dilakukan di Kota Depok dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pola komunal dan pola individual. Pola pelayanan di daerah pemukiman pengumpulan sampah dilakukan dengan pola individual dan komunal. Di daerah komersil, pengumpulan sampah dilakukan dengan pola