Kondisi Sosial Budaya KEADAAN KUALITAS LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN

Betawi dihentikan seiring dengan meningkatnya pemahaman penduduk atas nilai- nilai keislaman. Hasil penelitian menunjukkan budaya pemeliharaan lingkungan masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil survey rumah tangga yang mendapat pelayanan pengangkutan sampah di Kota Depok, hampir seluruhnya 98 tidak menerapkan pola 3R, sedangkan rumah tangga yang tidak mendapat pelayanan pengangkutan sampah sebanyak 28 di antaranya masih membuang sampah ke jalan atau ke sungaiselokan, 68 membuangnya ke tanahlahan kosong. Buana 2004 mengemukakan warga di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Cimanggis, telah melakukan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan PT. Roce dalam pembuatan kompos. selain itu Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoran Mas di Jalan Mawar juga telah telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk membuat kompos. Kegiatan di dua Kelurahan tersebut tidak terlalu signifikan dengan jumlah sampah yang ada di Kota Depok, meskipun demikian hal tersebut dapat menjadi contoh bagi Kelurahan lain. Hal yang terpenting yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah penegakan peraturan membuang sampah disembarangan tempat adalah melanggar hukum. Keraaf 2004 mengemukakan perlu adanya kesadaran kultur dari tingkat pejabat dan masyarakat yang berpangkal pada ajaran agama. Sementara itu etika lingkungan dilingkungan dikembalikan kepada khitahnya, manusia sebagai makhluk sosial harus beretika biosentrisme dan ekosentrisme, dalam artian manusia harus dipandang dan dipahami sebagai makhluk biologis dan makhluk ekologis. Dengan cara seperti ini manusia dapat meyakini bahwa kebersihan akan memperoleh pahala yang melanggar akan mendapat dosa, untuk mendukung kegiatan tersebut peran ulama dan tokoh masyarakat sangat diperlukan.

5.6. Kesehatan Masyarakat

Hasil penelitian menunjukkan penyakit yang sering diderita responden di sekitar kawasan TPA Cipayung yaitu diare, demam, infeksi kulit, ISPA, sakit kepala, hypertensi, tipus, gatal-gatal dan kembung. Responden disekitar TPA sebagian besar jika sakit mereka pergi berobat ke puskesmas, dokter, klinik, beli obat di warung dan tidak berobat. Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi TPA Cipayung dengan meningkatkan pelayanan kesehatan termasuk di antaranya adalah penyediaan fasilitas kesehatan di sekitar lokasi TPA Cipayung. Pengelolaan sampah yang kurang baik, selain menimbulkan penyakit, juga dapat menimbulkan efek terhadap kualitas sosial lingkungan, terutama penurunan estetika yang ditujukan adanya kesan tidak bersih, bau. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Slamet 2007 yang mengemukakan bahwa pengaruh terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek yang langsung dan tidak langsung. Efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut misalnya sampah beracun yang berbahaya terhadap tubuh, karsinogenik dan teratogenik. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah tersebut dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut lindi beserta gas. Lindi ini adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba; biasanya terdiri atas Ca, Mg, Na, K, Fe, klorida, sulfat, phosfat, Zn, Ni, CO 2, H 2 O, N 2 , NH 3 , dan H 2 S, tergantung dari kualitas sampah, maka di dalam lindi bisa juga didapat mikroba patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah jika ditimbun secara sembarangan dapat dijadikan sarang lalat dan tikus. Lalat merupakan vektor berbagai penyakit perut. Demikian halnya dengan tikus, selain merusak harta benda masyarakat, tikus juga sering membawa pijal yang dapat menyebarkan penyakit pest. Slamet 2007 mengemukakan bahwa penyebab penyakit bawaan sampah selain menyebabkan penyakit di dalam air, juga dapat menyebabkan efek langsung terhadap masyarakat. Hal tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian