bentuk ion maupun ikatan molekul. Elemen terbesar yang terkandung di air adalah kalsium Ca
++
, magnesium Mg
++
, natrium Na
+
dan kalium K
+
. Jenis hewan budidaya  di  dalam air membutuhkan kesadahan  tertentu, namun kebanyakan
menyukai  di dalam  air yang kurang sadah.  Pertumbuhan  dan perkembangan hewan air  secara umum  lebih menyukai air dengan tingkat kesadahan 3-10
o
dH Kordi dan Tancung, 2007.
Suriawiria 2003 mengemukakan kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektivitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan
rasa yang segar. Air sadah tidak bisa digunakan dalam kegiatan industri air ketel, air pendingin atau pemanas.  Achmad 2004 mengemukakan  air sadah tidak
menguntungkan atau mengganggu proses pencucian menggunakan sabun. Sabun  digunakan pada air sadah, mula-mula sabun harus bereaksi lebih dahulu
dengan setiap ion kalsium dan magnesium yang terdapat dalam air sebelum sabun dapat berfungsi menurunkan tegangan permukaan.  Hal ini bukan saja akan
memboroskan penggunaan sabun, tetapi gumpalan-gumpalan yang terjadi akan mengendap sebagai lapisan tipis pada alat-alat yang dicuci sehingga mengganggu
proses pembersihan dan pembilasan oleh air.
h. Besi Fe
Hasil analisis besi pada tiga  lokasi sumur pantau menunjukkan di atas NAB yaitu 1.50 mgl, sedangkan pada lokasi rumah penduduk  dan rumah
penduduk seberang sungai, nilainya besi masih  di bawah NAB  yaitu 0.01 mgl yang diizinkan.  Tingginya kandungan besi di  sumur pantau diduga karena
kandungan bahan organik yang berlebihan yang bersifat anaerob akibat proses dekomposisi bahan organik yang berlebihan. Jadi apabila perairan memiliki kadar
besi Fe
2+
yang tinggi maka berkolerasi dengan kadar bahan orgnik yang tinggi atau air tersebut berasal dari air tanah dalam dengan suasana anaerob atau dari
lapisan dasar perairan yang sudah tak ada oksigen Effendi, 2000. Besi merupakan unsur penting dalam air permukaan dan air tanah. Perairan yang
mengandung besi sangat tidak diinginkan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin  serta menimbulkan rasa
yang tidak enak pada air minum Achmad, 2004. Slamet 2007 mengemukakan
walaupun besi dibutuhkan oleh tubuh, akan tetapi dalam dosis yang tinggi dapat merusak dinding usus.
i. Timbal Pb
Hasil analisis timbal pada tiga lokasi sampel  menunjukkan masih di bawah NAB  sebesar  0,05 mgl.  Timbaltimah hitam Pb ditemukan dalam bentuk
terlarut dan tersuspensi pada perairan. Timbal terdapat dalam air yang dikeluarkan oleh sejumlah industri dan pertambangan. Daya racun timbal yang akut pada
perairan alami menyebabkan kerusakan hebat pada ginjal, sistem reproduksi, hati, otak, dan sistem syaraf pusat, sehingga menyebabkan kematian. Proses pelapisan
kertas-kertas timbal, dan  cat-cat dengan kandungan  timbal tinggi diperkirakan menyebabkan hambatan perkembangan mental pada anak-anak.  Timbal di-
gunakan sebagai bahan solder dan penyambung pipa air, sehingga air untuk rumah tangga kemungkinan dapat kontak dengan timbal. Air yang tersimpan dalam alat-
alat yang dibuat dari hasil pematrian, untuk jangka waktu lama dapat mengakumulasi sejumlah timbal yang sangat tinggi Achmad, 2004.
Slamet 2007 mengemukakan Pb adalah racun sistemik. Keracunan Pb akan menimbulkan gejala: rasa mual di  mulut, garis hitam di gusi, anorexia,
muntah-muntah, kolik, enchepalitis,  perubahan kepribadian, kelumpuhan dan kebutaan.
j. Mangan Mn
Hasil analisis mangan di lokasi  sumur pantau menunjukkan di atas NAB yaitu 1,90 mgl,  sedangkan pada lokasi  sumur  rumah penduduk dan rumah
penduduk seberang sungai masih di bawah NAB 0,5 mgl. Di lokasi sumur pantau kandungan mangan tinggi,  kemungkinan disebabkan karena keadaan perairan
dalam kondisi anaerob akibat dekomposisi  bahan organik  yang  tinggi. Menurut Effendi 2000 meskipun mangan tidak bersifat racun, tetapi
keberadannya dapat mengendalikan kadar unsur racun lainnya di perairan seperti logam berat.  Slamet 2007 mengemukakan  bahwa  mangan merupakan metal
kelabu-kemerahan. Keracunan mangan seringkali berakibat kronis sebagai akibat menghirup  debu dan uap logam.  Gejala yang timbul berupa gangguan  susunan