Kebijakan Pengelolaan Sampah di TPA Cipayung Sistem Pengelolaan TPA Sampah

Struktur hirarki diawali dengan tujuan umum, kemudian dilanjutkan dengan sub-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif pada level paling bawah. Untuk lebih jelasnya struktur hirarki dalam perumusan pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah di Cipayung dapat dilihat pada Gambar 7.

4.3.3. Sistem Pengelolaan TPA Sampah

Pengambilan data sistim pengelolaan sampah dengan mengamati data jumlah penduduk, jumlah sampah, jumlah tempat pembuangan sampah selama 5 tahun terakhir. 4.4. Analisis Data 4.4.1. Analisis Keadaan Kualitas Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan Masyarakat di Sekitar TPA Cipayung a Analisis data kualitas lingkungan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menganalisis sampel air yang dilakukan di Laboratorium PT. Mutu Agung Lestari. Sampel air yang diukur adalah kualitas air sumur, kualitas air badan air penerima, dan kualitas air lindi. Kualitas air sumur yang telah diukur dibandingkan dengan peraturan Permenkes RI No. 416MenkesPerIX1990, Kualitas badan air penerima dibandingkan dengan Kriteria Mutu Air PPRI No.282001. Gol. III. Kualitas air lindi dibandingkan dengan SK Gubernur Jawa Barat No. 61999. b Keadaan responden : kondisi sosial budaya dan kesehatan masyarakat di kawasan TPA Cipayung. hasil wawancara di tabulasi dan kompilasi data, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil pengolahan data wawancara kelompok dan observasi pada lokasi survey.

4.4.2. Analisis Kebijakan Pengelolaan Sampah di TPA Cipayung

Strategi pengelolaan TPAS Cipayung dikelola dengan menggunakan perumusan metode AHP dengan mengikut sertakan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan TPA Cipayung di Kota Depok. Dalam AHP pengukuran dapat dilakukan dengan membangun skala pengukuran dalam bentuk indeks, skoring atau nilai numerik tertentu. Ha-hal yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan suatu masalah dalam AHP adalah dekomposisi, pemutusan komparatif, sintesis prioritas dan konsistensi logika. Untuk menganalisis data tersebut digunakan komputer dengan bantuan program expert choice 2000. Keseluruhan proses tersebut diharapkan menjadi model penyusunan kebijakan pengelolaan TPA Cipayung yang terpadu, komprehensif, dan partisipatif. 4.4.3. Analisis Sistem Pengelolaan Sampah 4.4.3.1.Tahapan Pemodelan Sistem Dinamik Tahapan pemodelan sistem dinamik SD dalam penelitian ini diuraikan menjadi dua bagian, yaitu aspek konseptual dan aspek teknis. Bagian konseptual merupakan masukan dari strukturisasi sistem yang telah difiltrasi. Alur pemodelan dapat dilihat pada Gambar 8. Mulai Selesai Pemilihan tema Formulasi model simulasi Membangun peta model mental Verifikasi Sensitivitas leverage point Skenario kebijakan CLD Persamaan matematik, estimasi parameter, nilai inisial Uji struktur dan perilaku Rekomendasi kebijakan terbaik dan tepat Membangun diagram alir SFD Identifikasi variabel kunci Konseptual Teknis Validasi Analisis sensitivitas probabilistik Gambar 8. Alur tahapan model