Kondisi Geologi dan Jenis Tanah

3.2.3. Kondisi Topografi

Kondisi topografi Kota Depok berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai yang menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari Selatan menuju Utara yaitu ke Sungai Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan, dan Sungai Cikeas. Kondisi kemiringan lahan merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam menentukan kelayakan lokasi TPA. Semakin tinggi kemiringan lahan yang ada, semakin kecil tingkat kelayakannya. TPA Cipayung terletak di daerah dataran rendah dengan elevasi sekitar 110 m dari permukaan laut. Kondisi topografi umumnya datar. Lahan TPA Cipayung merupakan daerah persawahan, kebun dan permukiman dengan kepadatan sedang.

3.2.4. Klimatologi dan Curah Hujan

Wilayah Kota Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis dengan perbedaan curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Kemarau berlangsung antara April-September dan musim hujan antara Oktober- Maret. Iklim Kota Depok yang tropis mendukung untuk pemanfaatan lahan pertanian ditambah lagi dengan kadar curah hujan yang terus-menerus terjadi di sepanjang tahun. Kondisi curah hujan di seluruh wilayah Kota Depok relatif sama, dengan rata-rata curah hujan sebesar 2684 mmtahun. Kondisi curah hujan seperti di atas, mendukung kegiatan di bidang pertanian terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis. Daerah tinggi tidak ada saluran irigasi teknis pada musim hujan dapat berfungsi sebagai pertanian tadah hujan. Tanaman yang lebih sesuai adalah tanaman palawija yang dikombinasikan dengan padi.

3.3. Kesesuaian Lokasi dengan Tata Ruang

Tata ruang merupakan salah satu instrumen bagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Tempat pemrosesan akhir TPA sampah merupakan salah satu sarana dan prasarana kota yang harus ada sebagai lokasi penimbunan, pengelolaan, dan pengolahan sampah yang berasal dari berbagai tempat kegiatan dan tempat tinggal. Penetapan lokasi TPA sampah Cipayung telah mengacu pada rencana tata ruang wilayah RTRW Kota Depok. Pembangunan TPA Cipayung di Kota Depok berlandaskan Perda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 3 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Perda Kota Depok No. 12 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok. Pembangunan TPA sampah Cipayung direncanakan sebagai lo kasi yang diperuntukkan sebagai sarana pembuanganpengolahan akhir sampah Kota Depok.

3.4. Penggunaan Lahan di Kota Depok

Rencana penggunaan lahan di Kota Depok bertujuan agar dapat menentukan kawasan terbangun dan kawasan terbuka hijau. Rencana pemanfaatan ruang Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rencana pemanfaatan ruang Kota Depok tahun 2010 No Jenis Penggunaan Lahan Luasan Tahun 2005 Tahun 2010 Ha Ha I Kawasan Tebangun 9,968.43

49.77 11,025.96

55.05 1 Perumahan + Kampung 8,874.85 44.31 9,111.19 45.49 2 Pendidikan tinggi 230.33 1.15 230.33 1.15 3 Jasa dan Perdagangan 300.44 1.50 799.16 3.99 4 Industri 308.45 1.54 632.92 3.16 5 Kawasan Strategis Nasional Gandul, Cilodong, Depo KRL, Brimob, Radar Auri 254.37 1.27 254.37 1.27 II Ruang Terbuka Hijau 10,060.57 50.23 9,003.04 44.95 1 Sawah Tekins dan Non Teknis 967.40 4.83 1,153.67 5.76 2 TegalanLadangKebunTanah Kosong 7,078.25 35.34 5,690.24 28.41 3 Situ dan Danau 168.24 0.84 168.24 0.84 4 Pariwisata, Lapangan Golf, Kuburan 388.56 1.94 514.75 2.57 5 Hutan 26.04 0.13 26.04 0.13 6 Kawasan Tertentu TVRI, RRI 176.26 0.88 176.26 0.88 7 Sungai 82.12 0.41 82.12 0.41 8 Garis Sempadan Sungai, Tegangan Tinggi, Pipa Gas 1,171.70 5.85 1,191.73 5.95 Total 20,029.00 100.00 20,029.00 100.00 Sumber : Hasil Revisi RTRW 2000-2010