Analisis Kebijakan TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Sampah
proses kebijakan sistem politik, akan tetapi merupakan bagian dari proses antar hubungan, sehingga kebijakan dapat dikatakan sebagai suatu alat Pemerintah
untuk mencapai tujuan dan sasaran. Analisis kebijakan merupakan sejumlah faktor di dalam suatu sistem
kebijakan. Sistem kebijakan policy system merupakan pola institusional yang terdiri atas hubungan timbal balik antara tiga unsur, yaitu kebijakan publik, pelaku
kebijakan, dan lingkungan kebijakan Gambar 2. Sistem kebijakan adalah produk manusia yang subjektif yang diciptakan
melalui pilihan-pilihan yang sadar oleh para pelaku kebijakan. Gambar hubungan tiga elemen penting di dalam suatu sistem kebijakan Dye dalam Dunn, 2003
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Tiga Elemen Sistem Kebijakan Dyen dalam Dunn, 2003
Kebijakan publik public policies merupakan rangkaian pilihan yang kurang lebih saling berhubungan termasuk keputusan-keputusan untuk tidak
bertindak yang dibuat oleh badan dan Pejabat Pemerintah, yang diformulasikan di dalam berbagai bidang, termasuk lingkungan hidup Dunn, 2003.
Definisi dari masalah kebijakan tergantung pula pada pola keterlibatan pengambil kebijakan yaitu para individu atau kelompok individu yang mempunyai
andil di dalam kebijakan karena mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Dun, 2003.
Selanjutnya lingkungan kebijakan policy environment yaitu konteks khusus kejadian-kejadian disekelilingi isu kebijakan terjadi, mempengaruhi dan
PELAKU KEBIJAKAN
LINGKUNGAN KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PUBLIK
dipengaruhi oleh pembuat kebijakan dan kebijakan publik. Kebijakan operasional dari suatu lembaga didasarkan pada suatu pijakan landasan kerja. Landasan kerja
tersebut merupakan dasar dari kebijakan yang ditempuh atau dengan kata lain kebijakan merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan atau pengambilan
keputusan. Menurut Wahab dalam Tangkilisan 2004 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kebijakan adalah a organisasi atau kelembagaan;
b kemampuan politik dari penguasa; c pembagian tugas, tanggungjawab dan wewenang; d kebijakan Pemerintah yang bersifat tak remental; e proses
perumusan kebijakan Pemerintah yang baik; f aparatur evaluasi yang bersih dan berwibawa serta profesional; g biaya untuk melakukan evaluasi; h tersedianya
data dan informasi sosial ekonomi yang siap dimanfaatkan oleh penilai kebijakan Dunn, 2003.
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan formal sangat tergantung pada bagaimana kebijakan diimplementasikan dan diberlakukan kepada masyarakat.
Pengimplementasian penyusunan suatu kebijakan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah 1 seberapa jauh wewenang yang diberikan
oleh badan eksekutif; 2 karakteristik dan badan eksekutif; 3 metode dan peraturan yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut membuat kebijakan menjadi dinamis. Pemilihan dalam pengambilan kebijakan yang baik dan tepat dapat
dipenuhi dengan menggunakan beberapa kriteria kebijakan, menurut Abidin 2000 ada beberapa kriteria kebijakan yang bisa digunakan di antaranya adalah:
1 Efektifitas efectiveness. Apakah suatu pemilihan sasaran yang dicapai dengan satu alternatif kebijakan dapat menghasilkan tujuan akhir yang diinginkan.
Satu strategi kebijakan dipilih dan dilihat dari kapasitasnya untuk memenuhi tujuan dalam rangka memecahkan permasalahan. 2 Efisiensi economic
rationality. Besarnya efektifitas biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan. 3 Cukup adequacy. Pencapaian hasil sesuai dengan harapan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada. 4 Adil equity. Berhubungan dengan pembagian hasil dan biaya di antara berbagai pihak dalam masyarakat.
5 Terjawab responsiveness. Dapat menjawab permasalahan tertentu dalam
masyarakat. 6 Tepat apropriateness. Merupakan kombinasi dari kriteria- kriteria di atas.