dengan menghemat penggunaan bahan, membatasi konsumsi sesuai kebutuhan, memilih bahan yang mengandung sedikit sampah. Upaya pemanfaatan sampah
dilakukan dengan menggunakan kembali sampah sesuai fungsinya seperti halnya pada penggunaan botol minuman atau kemasan lainnya.
Upaya mendaur ulang sampah dapat dilakukan dengan memilah sampah menurut jenisnya baik yang memiliki nilai ekonomi sebagai material daur ulang
kertas, plastik, gelaslogam maupun sampah B3 rumah tangga yang memerlukan penanganan khusus batere, lampu neon, kaleng sisa dan sampah kemasan
bungkus mie instan, plastik kemasan minyak. Pengomposan sampah diharapkan dapat diterapkan di sumber rumah tangga, kantor, sekolah yang akan secara
signifikan mengurangi sampah pada tahap berikutnya.
7.7.2. Skenario Pemilahan Sampah Non Organik
Skenario pemilahan sampah non organik di kawasan pemukiman dilakukan dengan memisahkan sampah kertas, plastik dan logamkaca
di masing-masing sumber dengan menggunakan kantong plastik besar atau karung kecil. Di daerah perkantoran dapat digunakan bin berwarna hijau, kuning,
marah dan biru, mempunyai kapasitas yang dapat menampung sampah sebanyak 120 liter. Khusus untuk sampah B3 rumah tangga, diperlukan wadah khusus yang
pengumpulannya dapat dilakukan sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Hasil pemilahan sampah dari sumbernya pada umumnya mempunyai kualitas
yang lebih baik dibandingkan apabila pemilahan sampah dilakukan di TPA.
7.7.3. Skenario Pembuatan Kompos
Skenario pembuatan kompos didasarkan pada praktek-praktek yang sudah berhasil dilakukan oleh masyarakat, misalnya di Desa Sukunan Sleman
Daerah Khusus Istimewa Yogyakarta, Kawasan Cilandak di Jakarta Selatan, dan Surabaya. Pembuatan kompos di sumbernya dapat dilakukan dengan gentong atau
bin takakura sebagai komposter. Pembuatan kompos dengan gentong alasnya dilubangi dan diisi kerikil serta sekam, merupakan cara sederhana
karena seluruh sampah organik dapat dimasukkan dalam gentong, diperlukan 2 gentong untuk setiap rumah yang dapat diletakkan di halaman rumah.
Pembuatan kompos dengan bin takakura keranjang yang dilapisi kertas karton, sekam padi, dan kompos matang, memerlukan sedikit kesabaran karena
dibutuhkan sampah organik terseleksi dan pencacahan untuk mempercepat proses pematangan kompos. Komposter takakura dapat ditempatkan di dalam rumah
tidak menimbulkan bau. Produk kompos dapat digunakan untuk program penghijauan dan penanaman bibit.
7.7.4. Metode Pembuatan Kompos Takakura
Cara pengomposan dengan matode Takakura:
Sampah rumah tangga sisa makanan atau sisa dapur ditiriskan agar bebas dari aircairan dan bila ada sisa sayuran yang masih panjang, maka sisa sayuran
tersebut dirajang terlebih dahulu. Setelah dikumpulkan, sampah tersebut dicampur
dengan kompos yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam keranjang takakura yang telah disiapkan. Sampah diaduk dengan menggunakan cetok dalam
keranjang sampai rata, kemudian diletakkan kembali bantal gabah di atasnya dan
keranjang takakura ditutup kembali. Sampah-sampah rumah tangga sisa makanan sampah organik, dibuang setiap hari ke dalam keranjang takakura. Kompos
setelah cukup umur atau sudah matang dari takakura dikeluarkan untuk kemudian dijemur sampai kering dan diayak menjadi kompos. Calon kompos yang belum
matang dikembalikan ke keranjang takakura. Kompos tersebut dapat digunakan untuk keperluan pemupukan tanaman di halaman rumah sendiri.
7.7.5. Komponen SaranaPrasarana 3R pada Sumber Sampah Komponen prasaranasarana 3R pada sumber sampah meliputi kantong
palstik atau karung kecil 40 – 50 liter, 3 unitrumah, Gentong 60 – 100 liter, 2 unitrumah, dan keranjang takakura 60 liter, 1 unitrumah.
7.7.6. Proses Sosialisasi
Sosialisasi program 3R kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: a Melalui forum ibu-ibu arisan; b Pertemuan warga; c
Lomba memilah sampah sebagai ganti permainan membawa kelerang, dan