Aspek Partisipasi Masyarakat .1. Tahap Mendesak

b. Warga masyarakat di Kelurahan-kelurahan yang direncanakan akan segera menjadi lokasi UPS. 3. Pelatihan pengolahan dan pengelolaan sampah skala kawasan. Kegiatan pelatihan ini terdiri atas dua tahap: a. Pelatihan untuk pelatih yang diperuntukkan bagi tokoh-tokoh masyarakat dan kader-kader pendamping masyarakat di tingkat Kelurahan yang diharapkan akan menjadi pelatih dalam pelatihan masyarakat di tingkat bawah Kelurahan. b. Pelatihan masyarakat dengan kelompok sasaran masyarakat yang diharapkan akan dilibatkan dalam pengelolaan UPS di tingkat Kelurahan.

7.10.5.2. Tahap Jangka Menengah

Kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat hanya merupakan kelanjutan kegiatan tahap mendesak sebelumnya, yaitu: 1. Sosialisasi sistem penanganan sampah skala kawasan dilaksanakan dengan sasaran warga masyarakat di Kelurahan-kelurahan yang direncanakan akan segera menjadi lokasi UPS. 2. Pelatihan pengolahan dan pengelolaan sampah skala kawasan dalam rangka pelibatan masyarakat dalam pengelolaan UPS di Kelurahan-kelurahan yang akan menjadi lokasi UPS.

7.10.6 Pengelolaan Sampah Terpadu

Ada lima tahap pengelolaan sampah terpadu yang dapat diterapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 26. Pengelolaan sampah terpadu mempunyai peranan sangat penting. Dewi 2008 mengemukakan pengelolaan sampah secara bijak akan mampu mengurangi kerusakan lingkungan dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar kawasan TPA. Tabel 26. Pengelolaan sampah terpadu No Tahapan Pengelolaan Sampah Terpadu Keterangan 1. Cegah Diterapkan dengan meminimalkan jumlah barang yang digunakan. Pengurangan dilakukan tidak hanya berupa jumlah, tetapi juga mencegah penggunaan barang-barang yang mengandung kimia berbahaya dan tidak mudah terdekomposisi 2. Pakai ulang reuse Memperpanjang usia penggunaan barang melalui perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung. Barang diusahakan dipakai berulang-ulang. 3. Daur ulang recycle Mengolah barang yang tidak terpakai menjadi barang baru. Upaya tersebut memerlukan campur tangan produsen dalam prakteknya. Namun, beberapa sampah dapat didaur ulang secara langsung oleh masyarakat. Pengomposan, pembuatan batako dan briket merupakan contoh produk hasilnya. 4. Tangkap energi energy recover Banyak diterapkan pada sampah yang memiliki nilai kalor bakar tinggi. Sampah organik pun bisa diaplikasikan pada upaya tersebut melalui gas metan yang dihasilkan saat proses pembusukan. Upaya tangkap energi bisa diterapkan sebelum atau sesudah upaya buangan sampah berlangsung. 5. Buang dispostal Merupakan alternatif terakhir jika semua cara di atas telah dioptimalkan. Pembuangan sampah pun harus dilakukan secara aman pada lokasi yang telah disepakati

7.11. Kesimpulan

Tahun 2013 sampah yang masuk ke TPA Cipayung diprediksikan sudah melebihi kapasitas daya tampungnya, maka langkah yang dapat diambil oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok adalah dengan menambah luas TPA dan memaksimalkan lagi program 3R + 1P dimulai dari sumber sampahnya, sehingga sampah yang akan masuk ke TPA semakin sedikit dan usia TPA dapat bertambah serta dapat mengurangi biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA. Peran serta masyarakat dalam pembiayaan tampaknya cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari realisasi pemungutan retribusi dari tahun 2001 sampai 2005 yang rata-rata hampir mencapai 100 dari target. Hasil survei rumah tangga memperlihatkan bahwa sejumlah sampel rumah tangga yang mendapatkan