Kesehatan Masyarakat KEADAAN KUALITAS LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI DAN KESEHATAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN
                                                                                obat di warung dan tidak berobat. Upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat  di sekitar lokasi TPA  Cipayung  dengan meningkatkan pelayanan
kesehatan termasuk di antaranya adalah penyediaan fasilitas  kesehatan di sekitar lokasi TPA Cipayung.
Pengelolaan sampah yang kurang baik, selain menimbulkan penyakit, juga dapat menimbulkan efek terhadap kualitas sosial lingkungan, terutama penurunan
estetika yang ditujukan adanya kesan tidak bersih, bau. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Slamet 2007 yang mengemukakan bahwa  pengaruh terhadap
kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek yang langsung dan tidak langsung. Efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan
sampah tersebut  misalnya  sampah beracun  yang berbahaya  terhadap tubuh, karsinogenik dan  teratogenik. Selain itu ada pula sampah yang mengandung
kuman patogen, sehingga dapat  menimbulkan penyakit. Sampah tersebut  dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri.
Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah
biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan
yang disebut lindi beserta gas. Lindi ini adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi yang sangat halus dan hasil penguraian mikroba; biasanya terdiri atas
Ca, Mg, Na, K, Fe, klorida,  sulfat,  phosfat, Zn, Ni, CO
2,
H
2
O, N
2
, NH
3
,  dan H
2
S, tergantung dari kualitas sampah, maka di dalam lindi bisa juga didapat mikroba
patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah
jika  ditimbun  secara  sembarangan dapat  dijadikan  sarang lalat dan tikus. Lalat merupakan vektor berbagai penyakit perut. Demikian halnya dengan tikus, selain
merusak harta benda masyarakat, tikus juga sering membawa pijal yang dapat menyebarkan penyakit pest.
Slamet 2007 mengemukakan bahwa  penyebab penyakit bawaan sampah selain menyebabkan penyakit di dalam air, juga dapat menyebabkan efek
langsung terhadap masyarakat. Hal tersebut  dikelompokkan  menjadi dua bagian
besar, yaitu: penyebab hidup, yang menyebabkan penyakit menular dan penyebab tidak hidup, yang menyebabkan penyakit tidak menular.  Peran air sebagai
penyebab penyakit menular dapat bermacam-macam di  antaranya adalah  air sebagai  penyebar mikroba patogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
jumlah  air bersih  yang tersedia tidak mencukup, sehingga orang tidak dapat membersih dirinya dengan baik, dan air sebagai sarang hospes sementara
Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung di masyarakat seringkali dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau  water-borne diseases.
Penyakit-penyakit tersebut hanya dapat menyebar, apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber  air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.  Jenis mikroba lain yang dapat menyebar  lewat air yaitu virus, bakteri, protozoa dan metazoa.
                