202 kesempatan kerja secara keseluruhan, namun pertanian relatif stabil dalam
penyerapan tenaga kerja.
Keterangan: Tidak termsasuk subsektor kehutanan Sumber: Analisis data BPS, 1970-2006 Lampiran 1
Gambar 29. Pangsa Tenaga Kerja Pertanian terhadap Populasi, Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja di Indonesia
Pendalaman mengenai struktur perubahan jenis pekerjaan di sektor pertanian disajikan pada Tabel 25. Dari tabel tersebut diketahui bahwa, pada periode 1980an
sampai 1997 krisis ekonomi petani gurem mengalami peningkatan, dari 15.2 menjadi 18.89 namun setelah krisis 2004 menurun menjadi 10.63.
Peningkatan konsisten terjadi pada buruh tani mulai periode 1980an sebesar 9.38 menjadi 16.14 di tahun 2004. Artinya, bisa jadi petani gurem benar-benar terlepas
dari akses usahataninya kemudian menjadi buruh tani. Kenaikan juga terjadi pada petani keluarga, namun tenaga kerja tani dari keluarga cenderung menurun 42.2
menjadi 32.19. Artinya, anggota keluarga petani cenderung tidak lagi bekerja di lahan pertanian keluarga atau meninggalkan pertanian.
Persentase Tenaga Kerja Pertanian
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
Tahun Pe
rs e
n
Terhadap Populasi 25.12
23.96 23.49
24.10 21.55
16.68 19.42
Terhadap Angkatan Kerja 74.14
66.19 61.24
56.93 49.75
36.26 35.27
Terhadap Permintaan Tenaga Kerja 79.57
70.57 62.99
58.48 51.38
38.54 38.69
1970-1975 1976-1980
1981-1985 1986-1990
1991-1995 1996-2000
2001-2005
203 Kesempatan kerja pertanian sejak tahun 1980an cenderung menurun
konsisten sampai krisis 1997 dari 55.09 menjadi 41.18, namun sedikit meningkat pasca krisis 2004 menjadi 43.33.
Tabel 25. Perubahan Struktur Tenaga Kerja Pertanian Indonesia
Orang
Kesempalan Kerja Pertanian Uraian
1986 1991 1996 1997 2004
Petani kecil gurem 5 880 598
6 157 961 6 226 472
6 771 200 4 315 718
15.2 14.94
16.51 18.89
10.63 Pertanian keluarga
12 136 423 13 412 142
14 483 416 11 644 980
15 644 308 dengan bantuan
32.24 32.55
38.39 32.48 38.53
buruh tak tetap Petani luas dengan
112 571 201 402
314 811 435 78
1 019 642 buruh tetap
0.30 0.49
0.83 1.22
2.51 Buruh tani
3 531 262 4 657 550
4 942 282 4 812 505
6 552 408 9.38
11.30 13.10
13.42 16.14
Tenaga kerja 15 932 545
16 775 766 11 753 270
12 184 166 13 075 943
keluarga 42.2
40.72 31.17
33.99 32.19
Total tenaga kerja 37 644 472
41 205 791 37 720 251
35 848 631 40 608 019
pertanian 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
Total kesempatan kerja
68 338 187 76 423 179
85 701 813 87 049 756
93 722 036 Pangsa pertanian
55.09 53.92
44.01 41.18
43.33
Keterangan : Angka dalam kurung adalah nilai persentase Sumber: Kasryno 2006
Pada Tabel 26 diketahui bahwa, pangsa tenaga kerja sektor pertanian di Indonesia jika diperbandingkan dengan kawasan Asia Tenggara dan kawasan
lainnya relatif masih besar 56 di tahun 1990 turun menjadi 44 tahun 2005 di bawah Cina dan Banglades. Poses perubahan struktur pekerjaan terjadi di seluruh
negara berbagai kawasan dunia. Pergeseran tersebut adalah semakin berkurangnya pangsa tenaga kerja di sektor pertanian dan semakin meningkatnya pangsa tenaga
kerja sektor industri dan jasa.
204 Tabel 26. Tenaga Kerja Menurut Sektor di Berbagai Negara
Pertanian Industri Jasa KawasanNegara
1990 2000 2005 1990 2000 2005 1990 2000 2005
Negara Berkembang: Asia Timur dan Timur Laut
China
64.9 60.6 - 23.1 22.7
- 12.1 16.7 -
Hongkong
0.9 0.3 0.3 36.7 20.3 15.2 62.4 79.4 84.5
Macao, China
0.2 0.2 0.1 42.5 28.2 25.2 57.3 71.6 74.7
Mongolia
- 48.6 39.9 - 14.1 16.8
- 372.0 43.3
Republic of Korea
17.9 10.6 7.9 35.4 28.1 26.9 46.7 61.3 65.2
Asia Tengah dan Utara
Azerbaijan
36.4 41.0 39.3 26.9 10.9 12.1 36.6 48.1 48.6
Georgia
- 52.2 54.3 - 9.8 9.3
- 38.0 36.4
Kyrgyzstan
32.7 53.1 48.0 27.9 10.5 12.5 39.4 36.5 39.5
Rusia
- 14.5 10.2 - 28.4 29.8
- 57.1 60.0
Asia Selatan dan Baratdaya
Bangladesh
69.5 64.8 - 13.6 10.7
- 16.9 24.5 -
Iran
- - 24.9 - -
30.4 - - 44.7
Maldives
- 22.1 -
- 30.7 -
- 47.2 -
Pakistan
51.2 48.4 43.1 19.8 18.0 20.3 29.0 33.5 36.6
Sri Lanka
48.6 - - 20.9 - -
30.5 - -
Turkey
46.9 36.0 30.7 20.7 24.0 25.7 32.4 40.0 43.6
Asia Tenggara Indonesia
56.0 45.1 44.0 13.8 17.5 18.0 30.3 37.3 38.0
Malaysia
26.0 18.4 14.8 27.5 32.2 30.1 46.5 49.5 55.1
Philippines
45.2 37.5 37.0 15.0 16.0 14.9 39.7 46.5 48.1
Singapore
0.3 0.3 0.3 35.2 43.3 38.0 64.5 56.7 62.0
Thailand
64.0 48.8 42.6 14.0 19.0 20.3 22.0 32.2 37.1
Vietnam
- 65.3 57.9 - 12.4 17.4
- 22.3 24.8
Negara Maju:
Australia
5.6 5.0 3.7 251.0
21.7 21.1 69.3 73.3 75.2
Japan
7.3 5.1 4.5 34.2 31.4 28.3 58.5 63.5 67.2
New Zealand
10.6 8.7 7.2 24.7 23.3 22.1 64.7 68.0 70.8
Keterangan: Sel kosong, tidak tersedia data Sumber: United Nations 2007 berbasis data dari ILO
http:laborsta.ilo.org
Jika ditinjau dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja sebagaimana disajikan pada Tabel 27, di Indonesia relatif lebih tinggi 2.7 dibandingkan
dengan tenaga kerja sektor industri 1.7 dan jasa 1.5. Namun di kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja pertanian Indonesia masih jauh
lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia 26.0, Vietnam 4.2, Thailand 3.2, bahkan dengan Myanmar 3.2. Hal serupa juga terjadi untuk industri dan
jasa. Jika diperbandingkan dengan berbagai kawasan, produktivitas tenaga kerja pertanian Indonesia masih berkisar di wilayah rata-rata.
205 Tabel 27. Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Kegiatan Ekonomi di
Beberapa Negara
Pertanian Industri Jasa
KawasanNegara 1990 2005 Rpt 1990 2005 Rpt 1990 2005 Rpt
USA USA USA
Negara Berkembang:
Asia Timur dan Timur Laut
China
308 497
4.1 1 333
5 257 12.1
2 030 3 044
3.4
Hong Kong, China
7 856 8654
0.6 18 039
24 840 2.2
32 885 43 262
1.8
Macao, China
- -
- 10 205
12 803 -
24 297 29 530
-
Mongolia
575 510
-1 0 2 255
3 781 4.4
1 493 2 160
3.1
Republic of Korea
6 547 14 004
5.2 15 375
40 813 6.7
13 877 17 052
1.4
Asia Utara dan Tengah
Azerbaijan
1 543 1 010
-2.8 2 311
11 832 11.5
1 933 1 672
-1.0
Georgia
1 023 1 165
1.9 3 926
6 380 7.2
1 91 1 3 465
8.9
Kyrgyzstan
1 502 1 122
-1.9 1 976
1 412 -2.2
1 062 677
-3.0
Rusia
7 802 9 355
2.3 6 552
8 553 3.4
4 266 5 717
3.7
Tajikistan
752 -
-4.1 2 274
- -10.7
3 617 -
-17.4
Uzbekistan
1 323 -
-0.1 5 831
- -0.1
714.0 -
0.8
Asia Selatan dan Baratdaya
Bangladesh
284 609
6.1 1 009
2687 78.0
1 805 1 786
-0.1
Iran
6 121 5 813
-0.6 10 023
10 679 0.7
11 233 13 432
2.0
Maldives
2 095 2 944
7.4 2 291
3 698 101.0
1 0 267 12 829 4.6
Pakistan
825 1 094
1.9 1 991
2 702 2.1
2 597 2 844
0.6
Sri Lanka
640 956
3.1 1 709
2 760 3.8
1 798 2 338
2
Turkey
2 815 793
3.6 11 631
15 539 2
11 599 14 233
1.4
Asia Tenggara Indonesia
576 854
2.7 4 722
6 037 1.7
2 274 2 839
1.5
Malaysia
3 855 5 541
26.0 10 095
16 428 3.5
6 262 9 998
3.4
Myanrnar
279 - 3.2
388 - 2.9
520 - 1.1
Philippines
953 1 137
1.2 4 511
4 895 0.5
2 161 2 282
0.4
Singapore
22 638 14 568
-3.3 24 695
43 947 4.2
27 471 59 902 5.7
Thailand
539 869
3.2 6 141
8 687 23.0
5 424 4 912
-0.7
Vietnam
131 182 4.2 349 894 7.0 4 542 556
-13.9
Negara Maju:
Australia
25 016 40 579
3.3 42 117
56 988 2.0
35 243 45 721
1.8
Japan
17 205 22 813
1.9 55 980
68 228 1.3
50 526 58 294
1.0
New Zealand
18 046 32 585
4.0 30 980
35 790 1.0
29 325 31 351
0.4
Keterangan: Rpt=Rata-rata pertumbuhan tahunan, Sel kosong, tidak tersedia data
Sumber: United Nations 2007 berbasis data dari ILO http:laborsta.ilo.org dan United Nations Devision National Main Aggregates
New York UNSD, 2006
http:unstats.un.orgunsdsnaamaselection basicFast.asp November 2006.
Dalam konteks kemajuan perekonomian yang dikaitkan dengan perubahan
struktural, maka secara alamiah akan terjadi pergeseranberkurangnya tenaga kerja
206 di sektor pertanian sementara yang bekerja disektor non pertanian semakin
bertambah. Hal itu terbukti dari studi Alexandrates 1995 yang disajikan pada Tabel 28 untuk berbagai kawasan dunia dan 93 negara yang di studi
mengindikasikan hal tersebut. Kegiatan ekonomi penduduk di sektor pertanian sejak tahun 1970 sampai tahun 2000 pangsanya menurun, bahkan prediksi sampai
tahun 2010 juga konsisten menurun terutama di kawasan Asia timur Indonesia masuk di kawasan ini sebesar 47 dan Amerika latinKaribia sebesar 17.
Tabel 28. Kegiatan Ekonomi Penduduk pada Sektor Pertanian di Dunia Juta Orang
Kawasan 1970
1980 1990
2000 2010
Semua Negara Berkembang dari total kegiatan ekonomi
93 Negara yang distudi dari total
Afrika sub-Sahara dari total
790 71
780 71
98 81
923 66
912 66
118 76
1,051 60
1,039 60
140 71
1,130 53
1,120 53
170 66
1,190 47
1,180 47
205 60
Afrika UtaraTimur Tengah dari total
Asia Timur dari total
31 57
411 76
32 46
488 71
35 37
549 63
38 30
550 55
39 24
530 47
Asia Selatan dari total
203 71
235 68
275 65
320 61
365 57
Amerika LatinKaribia dari total
37 41
39 32
41 26
41 21
40 17
Sumber: Alexandrates, 1995
6.1.3. Ekspor Pertanian
Tercatat, bahwa abad 14 Majapahit mampu menggeser pusat perdagangan dunia di Malaka ke timur, Maluku. Hal itu bisa dilakukan karena mengelola ekspor
bahan pangan dan rempah-rempah yang berlimpah-limpah. Abad 16 BataviaJakarta juga sebagai pusat perdagangan terpenting dunia karena kelimpahan ekspor produk
207 primer, sehingga VOC perlu mendirikan pusat operasinya. Data tertulis setidaknya
mulai tahun 1641 Lindblad [editor], 2002, Indonesia adalah salah satu negara eksportir terbesar untuk produk pertanian terutama tanaman perkebunan dan
rempah-rempah, telah mendominasi corak ekonomi nusantara bahkan turut menyehatkan perekonomian kawasan Eropa.
Selama periode pembangunan sebagaimana disajikan pada Tabel 29, meskipun masih digolongkan sebagai negara pengekspor terbesar di dunia sejak
tahun 1980-2002, namun pangsa ekspor Indonesia terhadap total ekspor dunia relatif kecil dan stagnan dibandingkan dengan Brazil, Argentina, Cina, Thailand
dan Malaysia.
Tabel 29. Kontribusi Ekspor Beberapa Negara Pengekspor Terbesar di Dunia
Kontribusi terhadap Ekspor Dunia Nilai
Milyar USD Negara
1980 1990 2000 2002 2002
Uni Eropa 32.8
42.4 39.6
40.1 233.73
Amerika Serikat 17.0
14.3 12.9
11.8 68.76
Kanada 5.0 5.4
6.3 5.6
32.57 Brazilia 3.4
2.4 2.8
3.3 19.44
Cina 1.5 2.4
3.0 3.2
18.80 Australia 3.3
2.8 3.0
2.9 17.06
Argentina 1.9 1.8
2.2 2.2
12.20 Thailand 1.2
1.9 2.2
2.0 11.57
Indonesia 1.6 1.0
1.4 1.5
9.02
Malaysia 2.0 1.8
1.5 1.5
8.96 Meksiko 0.8
0.8 1.6
1.5 8.94
New Zealand 1.3
1.4 1.4
1.4 8.44
Federasi Rusia -
- 1.3
1.3 7.73
Chili 0.4 0.7
1.2 1.2
7.16 India 1.0
0.8 1.1
1.1 6.27
Total Ekspor 73.0
80.0 81.6
80.9 470.64
Keterangan: Sel kosong, tidak tersedia data Sumber: Said dan Dewi 2004 data bersumber dari WTO 2003
208 Pada Gambar 30 diketahui, ekspor pertanian sejak tahun 1970 selalu
meningkat. Penurunan terjadi mulai tahun 1981 yang kemudian meningkat konsisten sampai tahun 1997. Mulai tahun 1998 terjadi penurunan drastis ekspor
pertanian karena krisis ekonomi, terjadi kenaikan kembali tahun 2004-5.
Sumber: Ekspor pertanian = Analisis data Lampiran 1, Ekspor total = Pusat Data Unescap dan International Financial Statistic IMF 2007.
Gambar 30. Ekspor Produk Pertanian dan Total Ekspor Indonesia
Pada Gambar 31 dapat didalami mengenai dinamika ekspor produk pertaniann terhadap total ekspor Indonesia. Periode 1970-75, pangsa ekspor produk
pertanian relatif masih besar 29.16. Sampai masa krisis 1997 pangsa ekspor produk pertanian turun tinggal 5.82 begitu pula setelah krisis, tahun 2001-5 turun
menjadi 3.94. Fenomena ini sejalan dengan situsi pangsa perdagangan pada Tabel 23 bahwa sejak tahun 1970 laju penurunan ekspor pertanian semakin besar
sementara impor meningkat dengan laju juga semakin besar, bahkan pasca krisis 1997 terjadi titik balik tepatnya mulai tahun 2002-5 dimana impor pertanian jauh
10000 20000
30000 40000
50000 60000
70000 80000
90000 100000
1970 1972 1974 1976 1978 1980 19 82
1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 19 98
200 2002 2004
Tahun
Ju ta
U S
T o
tal E
ks p
o r
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
Ju ta U
S E
ks p
o r P
er tan
ian
Total Ekspor Juta US Ekspor Pertanian Juta US