Tujuan dan Manfaat Penelitian

10 2. Sebagai rujukan pemerintah dalam memformulasikan kebijakan fiskal dengan memperhatikan bahwa Indonesia adalah negara agraris sehingga sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi dan agroindustri sebagai kekuatan dasar industrialisasi, dijadikan potensi yang dimanfaatkan secara optimal dan konsisten untuk kesejahteraan rakyat. 3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

1.4. Ruang Lingkup

Kebijakan fiskal adalah bentuk intervensicampur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu negara dengan tujuan agar keadaan perekonomian tidak terlalu menyimpang dari keadaan yang diinginkan. Cakupan dalam kebijakan fiskal meliputi penerimaan revenue dan pengeluaran expenditure pemerintah. Alat policy instrument variables kebijakan fiskal, pada penerimaan meliputi pajak, non pajak, dan hibah. Pajak meliputi pajak pusat, dan pajak daerah. Jenis pajak pusat adalah pajak penghasilan PPh, pajak pertambahan nilai barang dan jasa PPn dan pajak penjualan atas barang mewah PPnBM, pajak bumi dan bangunan PBB serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan BPHTB, bea meterai, cukai, pajakpungutan ekspor, dan bea masuk. Pengeluaran pemerintah menurut I-Account APBN meliputi: 1 belanja pemerintah pusat pengeluaran rutin dan pembangunan, 2 dana perimbangan, dan 3 dana otonomi khusus dan penyeimbang. Instrumen kebijakan fiskal dalam penelitian ini mencakup aspek penerimaan Pemerintah pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, utang pemerintah; pengeluaran Pemerintah pengeluaran sektor pertanian, subsidi sektor pertanian, 11 penelitian pengembangan sektor pertanian, infrastruktur pertanian; keseimbangan fiskal defisit anggaran; dan desentralisasi fiskal. Investasi adalah investasi agregat yang dilakukan pihak swasta baik dari dalam negeri PMDM maupun luar negeri PMA di Indonesia. Konsumsi adalah konsumsi agregat yang dilakukan oleh penduduk di Indonesia. Sektor berarti bagian dari suatu lingkungankegiatan ekonomi ADB, SEAMEO SEARCA, Crescent, CASER and Ministry of Agriculture RI, 2005. Sektor pertanian dalam penelitian ini adalah aktivitas menghasilkan produksi dari budidaya tanaman pangan, perkebunan rakyat dan industri perkebunan, hortikultura, peternakan, dan perikanan BPS, 2004; Fuglie, 2004. Agroindustri adalah bagian aktivitas dalam agribisnis yang mencakup agroindustri hilir yaitu industri pengolahan hasil-hasil pertanian Herjanto, 2003; Tambunan, 1992. Produk olahan agroindustri dalam penelitian berdasarkan berbagai jenis industri yang dikelompokkan menurut kode International Standard Industrial Classification of All Activity ISIC atau Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia KLUI. Kinerja sektor pertanian meliputi: pertumbuhaan output, penyerapan tenaga kerja, perdagangan ekspor, dan impor, dan kesejahteraan petani Martin and Warr, 1993; Fuglie, 2004; Van der Eng, 1996; Arnade, 1998; Suhariyanto, 2001; Mundlak and Butze, 2002; dan Tambunan, 2003. Kinerja agroindustri didekati dengan nilai tambah output, nilai tambah input Tambunan, 1992, dan daya saing dengan pendekatan indeks comparative advantage Herjanto, 2003 dan Joewono, 2008.