Implikasi Kebijakan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

309 8. Untuk memajukan agroindustri, perlu mendorong perubahan struktur ekspor produk pertanian primer ke olahan, mereposisi struktur impor olahan produk pertanian ke impor barang modal pertanian. 9. Dorongan fiskal yang kuat pada sektor pertanian dan agroindustri dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Tabel 50. Implikasi Kebijakan Analisis Kefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan pada Agroindustri di Indonesia No. Aspek Kebijakan yang Ada Kebijakan yang Disarankan Dasar: Tren data, Kointegrasi, IRF, dan FEVD 1 Kelembaga an dan visi Ekonomi-politik kurang mendorong sektor pertanian dan agroindustri, tidak konsisten, dan kebijakan bernuansa jangka pendek. 1. Perkuatan pemahaman eksekutif dan legislatif tentang perlunya membangunan perekonomian Indonesia berbasis pertanian dan industri pertanian secara konsisten, visioner dan antisipatif terhadap perubahan. 2. Instrumen kebijakan fiskal yang perlu ditingkatkan anggarannya adalah anggaran untuk: a penelitian dan pengembangan pertanian, b infrastruktur pertanian, c desentralisasi fiskal, juga d meningkatkan penerimaan dari pajak penghasilan, dan e meningkatkan penerimaan dari pajak pertambahan nilai. 1. Sektor pertanian mengalami under investment. 2. Alokasi belanja semua Instrumen kebijakan fiskal untuk sektor pertanian cenderung menurun. 3. Instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang paling penting dan efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian dan agroindustri adalah: a pajak penghasilan, b pajak pertambahan nilai, c anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, d anggaran infrastruktur pertanian, dan e desentralisasi fiskal. 310 Tebel 50. Lanjutan No. Aspek Kebijakan yang Ada Kebijakan yang Disarankan Dasar: Tren data, Kointegrasi, IRF, dan FEVD 2 Pajak PPh dan PPn 1. Pajak progresif. 2. Pemungutan ganda dan tumpang tindih dengan pajak pusat dan darah. 1. Dimungkinkan insentif pajak dengan tarif: a. Proporsional, atau b. Regresif. 2. Perbaikan penatalaksaan sistem pajak di pusat dan di daerah. 1. PPh guncangan jangka panjang direspon kenaikan kinerja sektor pertanian [SP]. 2. PPn guncangan jangka panjang direspon kenaikan kinerja SP dan kinerja agroindustri [AGRIN]. 3. Instrumen kebijakan fiskal efektif. 3 Anggaran Sektor Pertanian 1. Under value dan misalocation untuk investasi publik pada kapasitas sumberdaya pertanian yang ada. 2. Terjebak pada anggaran penyelamatan jangka pendek. 3. Alokasi anggaran untuk intervensi sektor usaha pertanian mikro. 1. Alokasi anggaran terencana untuk misi pertanian Indonesia jangka panjang. 2. Alokasi anggaran lebih banyak untuk fasilitasi publik pertanian infrastruktur, advokasi, sustainability, dan perkuatan program. 1. Kenaikkan anggaran sektor pertanian EA meningkatkan kinerja SP. 2. Guncangan EA dalam jangka panjang direspon menaikkan kinerja SP.

4 Subsidi Pertanian

1. Porsi subsidi pertanian terhadap total subsidi cukup besar. 2. Alokasi sebagian besar untuk subsidi harga produk pertanian bias konsumen. 1. Subsidi pertanian selektif bermatra dua mendorong produktivitas, dan menaikkan daya beli konsumen pertanian. 2. Subsidi untuk produksi pertanian input pertanian ditingkatkan dan didekatkan kepada petani. 1. Kenaikannya meningkatkan PDB pertanian. 2. Guncangan dalam jangka pendek direspon kenaikan AGRIN. 3. Instrumen kebijakan fiskal efektif untuk SP. 311 Tabel 50. Lanjutan No. Aspek Kebijakan yang Ada Kebijakan yang Disarankan Dasar: Tren data, Kointegrasi, IRF, dan FEVD 5 Penelitian dan Pengemba ngan Pertanian 1. Penelitian pertanian dominan pada tanaman pangan dan perkebunan. 2. Penelitian tanaman pangan mengalami kejenuhan pasca revolusi hijau. 1. Intensifikasi penelitian pertanian, ekstensifikasi untuk penelitian non pangan dan perkebunan. 2. Misi penelitian pertanian harus dapat segera digunakankembangkan oleh petani dan industri pertanian. 3. Mempercepat transfer hasil penelitian pertanian untuk mempercepat peningkatan produktivitas. 4. Penggalian inovasi dari biodiversitas pertanian asli Indonesia dengan melibatkan swasta. 1. Kenaikannya meningkatkan kinerja SP dan AGRIN. 2. Guncangannya dalam jangka panjang direspon peningkatan kinerja AGRIN. 3. Instrumen kebijakan efektif dan kuat untuk SP. 6 Infrastruk tur Pertanian 1. Penurunan kapasitas dan utilitas infrastruktur pertanian. 2. Infrastruktur agroindustri kurang memadai. 1. Perkuatan kebijakan infrastruktur pedesaan dan agroindustri terutama dalam hal: a. Sarana irigasi, b. Pasar pertanian, c. Informasi teknologi dan pasar, serta d. Jalan desa. 2. Peningkatan aksesibilitas pasar input dan output pertanian agroindustri. 1. Kenaikkannya jangka panjang direspon kenaikkan kinerja SP dan AGRIN. 2. Instrumen efektif dan paling kuat berpengaruh pada SP dan AGRIN. 7 Desentralisa si Fiskal 1. Fiskal yang disentralisasi masih sumber utama anggaran daerah. 2. Kontrol pusat atas alokasi anggaran di daerah untuk misi memajukan pertanian lemah. 1. Meratifikasi desentralisasi fiskal dengan DAU selektif antar daerah. 2. Meningkatkan intervensi perkuatan belanja pertanian di daerah dengan instrumen anggaran DAK. 1. Instrumen efektif peningkatan kinerja SP dan AGRIN. 312 Tabel 50. Lanjutan No. Aspek Kebijakan yang Ada Kebijakan yang Disarankan Dasar: Tren data, Kointegrasi, IRF, dan FEVD 8 Memajukan agroindustri 1. Kebijakan industri kurang menyentuh agroindustri. 2. Belum ada kebijakan khusus yang mendorong kemajuan agroindustri. 1. Mendorong Pertumbuhan PDB pertanian yang tinggi. 2. Merubah struktur ekspor produk pertanian primer ke olahan. 3. Merubah struktur impor olahan produk pertanian ke impor barang modal pertanian. 1. Jangka panjang shock XA, dan WP direspon kenaikan kinerja AGRIN. 2. GDPA, XA, dan IMA instrumen efektif untuk kinerja AGRIN. 9 Kesejahtera an petani Kesejahteraan petani tertekan kebijakan industri. Dorongan fiskal pada sektor pertanian dan agroindustri secara memadai dan konsisten untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani, nilai tambah input dan output dipengaruhi oleh sebagian besar variabel kebijakan fiskal dan variabel makro ekonomi.

9.4. Saran Penelitian Lanjutan

1. Pajak PPh dan PPn berpotensi memperbaiki kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Penelitian untuk merumuskan pajak optimal pada sektor pertanian dan agroindustri disarankan agar pada tingkat tertentu mampu mendorong kinerja sektor pertanian dan agroindustri lebih optimal. 2. Anggaran penelitian dan pengembangan pertanian berhubungan nyata dengan seluruh variabel kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Penelitian mengenai efektivitas, produktivitas dan outcome inovasi dan nilai tambah dari kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian penting dilakukan. 3. Disamping penelitian dan pengembangan pertanian, infrastruktur pertanian juga merupakan instrumen yang kuat dalam mempengaruhi kinerja sektor 313 pertanian dan agroindustri. Penelitian lebih mendalam khusus mengenai infrastruktur pertanian dan kaitannya dengan jenis dan tatakelola menjadi penting, lebih-lebih pada era otonomi daerah. 4. Subsidi adalah instrumen fiskal yang masih efektif untuk mendorong kinerja sektor pertanian meskipun lebih bersifat jangka pendek. Penelitian mendalam mengenai level subsidi pertanian optimal serta bentuk-bentuk ”perlindungan” sektor pertanian yang optimal masih layak dilakukan. 5. Peningkatan PDB pertanian dan neraca perdagangan pertanian eksporimpor mampu mengangkat kinerja agroindustri. Penelitian kinerja agroindustri khususnya ditingkat perekonomian daerahlokal, dan pendalaman struktur industri pertanian hilir-hulu diperlukan mengingat heterogenitas komoditi dan disparitas tingkat industri yang sangat beragam antar daerah. 6. Desentralisasi fiskal masih merupakan tantangan bagi efektifitas memajukan sektor pertanian dan agroindustri di daerah. Penelitian mengenai efektivitas dorongan fiskal yang didelegasikan ke daerah terhadap sektor pertanian dan agroindustri di tingkat perekonomian lokal masih layak dilakukan. 7. Penelitian untuk mendalami respon kinerja sektor pertanian dan agroindustri yang panjang 7-8 tahun terhadap guncangan instrumen kebijakan fiskal disarankan untuk mencari jawab atas fenomena tersebut. 8. Penelitian berikutnya untuk mendalami pengaruh kebijakan fiskal pada kinerja masing-masing subsektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, perekebunan, peternakan dan perikanan sangat disarankan untuk lebih mendalami instrumen kebijakan apa yang efektif mempengaruhinya? Sehingga saran implementasi kebijakan akan lebih tajam dan spesifik.