Nilai Tambah Input Agroindustri

219 Tabel 34. Pertumbuhan Nilai Tambah Input Industri Pertanian di Asia Tahun KawasanNegara 2001 2002 2003 2004 2005 Asia Tengah: Armenia 11.7 3.8 4 14.5 11.2 Azerbaijan 1.4 4 0.9 3.7 4.6 Kazakhstan 17.1 3.4 1.4 0.1 6.7 Kyrgyz Republic 7.3 3.1 3.2 4.1 -4.2 Tajikistan 9 15.7 9.4 - - Uzbekistan 4.1 6 5.9 10.1 6.6 Asia Timur: China, Peoples Rep. of 2.8 2.9 2.5 6.3 5.2 Hong Kong, China 4.1 -0.7 -5.6 2.8 2.1 Korea, Rep. of 1.1 -3.5 -5.3 7.4 0.5 Mongolia -18.3 -12.4 4.9 17.7 7.7 Taipei,China -1.9 4.7 -0.1 -4.1 -4.1 Asia Selatan: Afghanistan - - 16.9 -17.1 10 Bangladesh 3.1 3.1 4.1 2.7 Bhutan 5 3.1 1.7 3.1 3.2 India 6.2 -6.9 10 0.7 2.3 Maldives 5.1 15.9 1.8 2.7 - Nepal 5.5 2.2 2.5 3.9 3 Pakistan -2.2 0.1 4,1 2.2 7.5 Sri Lanka -3.4 2.5 1.5 -1.8 0.5 Asia Tenggara: Cambodia 2.7 -2.8 12.2 -2 9.5 Indonesia 4.1 2.8

4.8 2.1

2.5 Lao Peoples Dem. Rep. 3.8 4 2.2 3.5 3 Malaysia -0.6 2.8 5.6 5 2.1 Myanmar 8.7 6 11.7 - - Philippines 3.7 4 3.2 4.9 2 Singapore -2 -6.3 1.3 12.3 -2.5 Thailand 3.2 0.7 11.4 -4.8 -2.4 Vietnam 3 4.2 3.6 4.4 4 Pasifik: Cook Islands -2.9 9.5 28.3 15.1 - Fiji Islands -5.8 4.3 -3.9 3.4 - Kiribati 13.8 3.8 33.4 11.9 - Palau, Rep. of 3.4 -2.5 -1.1 - - Papua New Guinea -8.5 10.5 2.7 2.8 4.1 Samoa -8 -6.5 -3.5 -6.5 - Solomon Islands -9.8 5.6 33.1 14 - Timor Leste 8.7 6 -0.4 10.1 - Tonga 1.2 3.3 3.8 -3.3 - Tuvalu -2.6 -9.4 - - - Vanuatu 0.5 1.7 -2.6 5.5 -0.8 Keterangan: Sel kosong, tidak tersedia data Sumber: ADB 2006 Asian Development Outlook 2006 220 4.1 per tahun pada tahun 2001 menjadi 2.5 per tahun di tahun 2005. Hal serupa terjadi hampir di seluruh negara Kawasan Asia Tenggara dan Asia lainnya.

6.2.2. Nilai Tambah Output Agroindustri

Nilai tambah output agroindustri Indonesia selama periode 1970-2005 meningkat konsisten sebagaimana disajikan pada Gambar 37. Pertumbuhan kenaikan nilai tambah output agroindustri menurun pada periode 1976-81 dari 227.85 menjadi 195.02, yang kemudian meningkat pada puncaknya diperiode 1986-90 sebesar 356.39. Setelah periode tersebut menurun konsisten sampai tahun 2005. Sumber: Analisis data dari BPS 1970-2006, FAO 2007, dan United Nations 2007 Lampiran 1 Gambar 37. Nilai Tambah Output Agroindustri Pada Tabel 35 terlihat, hasil studi ADB 2006 juga menunjukkan fenomena yang sama. Nilai tambah output industri pertanian pasca krisis moneter meningkat dengan puncak peningkatan di tahun 2002 sebesar 4.4 per tahun yang kemudian 0.00 20000.00 40000.00 60000.00 80000.00 100000.00 120000.00 140000.00 160000.00 180000.00 Tahun Mi ly a r R p 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 Pe rs e n NTO M Rp 260.91 855.40 2523.60 8993.80 28367.20 79375.60 170190.00 Pertumbuhan 227.85 195.02 256.39 215.41 179.81 114.41 1970-1975 1976-1980 1981-1985 1986-1990 1991-1995 1996-2000 2001-2005