Analisis keefektifan kebijakan fiskal terhadap kinerja sektor pertanian dengan penekanan pada agroindustri di Indonesia

(1)

ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL

TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN

DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI

DI INDONESIA

DISERTASI

DARSONO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul:

“ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI

DI INDONESIA”

merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri, dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Seluruh sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Agustus 2008

Darsono


(3)

ABSTRACT

DARSONO. The Effectiveness of Fiscal Policy Analysis on Agricultural Sector Performance with Emphasis on Agroindustry in Indonesia (MANGARA TAMBUNAN as Chairman, HERMANTO SIREGAR, and D.S. PRIYARSONO as Member of Advisory Committee).

Indonesian economy where agricultures as single biggest sector which recently facing poor agriculture performance. The problem lies in the weak connection between agriculture as source primary commodities with agroindustrial development. This agriculture structural problem, should be understood and can be analyzed in the context government fiscal allocation problem that hypothetically may or may not supported both agriculture and agroindustrial development. The objectives of this research, are: (1) to analyze the agregate performance of agricultural sector and agroindustry, (2) to analyze the relationship between fiscal policy instruments with performance of agricultural and agroindustrial development, (3) to analyze the effectiveness of fiscal policy instrument on the performance of agricultural and agroindustrial development, and (4) to examining the relationship of agriculture sector with agroindustrial performance under certain fiscal instruments.

The time series data (1970.1 - 2005.4) which quartely groupped were used to empirically examined all four research objectives above. In analyzing the time series data prepared, the Vector Error Correction Model (VECM) was develop along with Impulse Response Function (IRF) and Forecast Error Variance Decomposition (FEVD). This model is essentially used to show the role and response of fiscal instrument on agriculture and agroindustrial performance.

The result of analysis, in general show that fiscal policy was not effective for improving the performance of agricultural sector and agroindustry. Poor performance of agricultural sector was found in the declining contribution of output and value added. The agroindutries competitive level, although increase in absolute term but it was consistently declined. The long term fiscal policy that have strong influence on agricultural and agroindustrial, are: agricultural research and development, agricultural infrastructure, fiscal decentralization, income tax, and value added tax. The agriculture sector and agroindustries response to fiscal instruments shocks was adjusted in the relatively long term; for agriculture it take 8 years and agroindustries 7 years. The fiscal instruments element that would have effects on the performance of agriculture, are: value added tax, agricultural subsidy, agricultural research and development budget, budget for agricultural infrastructure, and fiscal decentralization. Instruments of fiscal policy, in the long term is viwed as an effective tool for improving the performance of agroindustry. The instrument are: value added tax, budget for agricultural infrastructure, and fiscal decentralization. While shocks for agroindustries performance from agriculture show it take 7 years to reach stability. The performance of agriculture sector that have a push effect on agroindustries are: GDP of agriculture, export, and import of agricultural products.

Some important implications derived from result of analysis is that, in order to develop a high performance of agriculture and agroindustries, it is suggested government of Indonesia should improve the fiscal instrument (implied budget allocation) especially focused on: budget of agricultural research and development, agricultural infrastructure, fiscal decentralization, income tax, and value added tax.

Key words: Fiscal policy, agricultural sector, agroindustry, agricultural infrastructure, Vector Error Correction Model


(4)

RINGKASAN

Sektor pertanian telah berperan untuk memulai, dan menumbuhkan perekonomian agregat sejak periode 1960an. Namun banyak studi menemukan bahwa peran tersebut semakin menurun tidak wajar sehingga sejak pertengahan periode 1990an tidak mampu lagi menjadi pendukung tumbuhkembangnya perekonomian Indonesia. Disamping itu rantai agroindustri tidak berkembang sebagai fase antara untuk mengantarkan industrialisasi di Indonesia. Sehingga perekonomian domestik tidak dapat menciptakan nilai tambah produk primer pertanian, dan tidak dapat menikmati nilai tambah tersebut untuk kesejahteraan. Terjadi fenomena under dan miss-investment pada sektor pertanian. Masalah tersebut bersifat struktural dan jangka panjang, maka pendekatan penyelesaiannya menyangkut ekonomi-politik dengan fiskal sebagai stimulator. Persoalannya adalah kebijakan fiskal apa yang efektif untuk memperbaiki kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Permasalahan penelitian dirumuskan: bagaimana kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia?, bagaimana hubungan antara kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri?, instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia?, dan bagaimana keterkaitan sektor pertanian dan agroindustri pada situasi kebijakan fiskal di Indonesia?

Tujuan penelitian adalah: mengkaji kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia, mengkaji hubungan kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri di Indonesia, mengkaji instrumen kebijakan fiskal yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia, dan mengkaji keterkaitan antara kinerja sektor pertanian dengan kinerja agroindustri pada kondisi fiskal di Indonesia.

Data yang digunakan dalam penelitian; data sekunder deret waktu tiga bulanan, mulai tahun 1970 triwulan 1 sampai tahun 2005 triwulan 4 dari berbagai sumber. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan nilai-nilai rasio konvensional. Tujuan penelitian kedua dianalisis dengan metode Vector Error Correction Model (VECM). Tujuan penelitian ketiga dan keempat dianalisis dari inovasi residual (error term) dengan impulse response function (IRF) maupun forecast error variance decomposition (FEVD). Keefektifan kebijakan fiskal diukur dari frekuensi pengaruh dan magnitude parameter sistem kointegrasi VECM, IRF, dan FEVD. Pengolahan data menggunakan piranti lunak eviews 4.1.

Kesimpulan penelitian; secara umum kebijakan fiskal tidak efektif memperbaiki kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Secara khusus: pertama, (a) dorongan fiskal belum optimal dan bertendensi menurun (undervalue) untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dan agroindustri, (b) terjadi gejala kurang tepat sasaran (missalocation) dan kurang fokus pada fasilitas publik pertanian (seperti infrastuktur pertanian dan agroindustri) dan strategi pertumbuhan jangka panjang (seperti penelitian dan pengembangan pertanian), (c) penurunan kinerja sektor pertanian terjadi pada semua aspek dalam perekonomian, (d) nilai tambah input dan output serta daya saing agroindustri secara absolut meningkat namun pertumbuhannya menurun konsisten. Kedua, instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang paling kuat mempengaruhi kinerja sektor pertanian dan agroindustri adalah: pajak penghasilan, anggaran sektor pertanian, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, disamping itu investasi. Ketiga, (a) guncangan instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja sektor pertanian adalah: pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, anggaran


(5)

sektor pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, disamping itu juga investasi dan konsumsi, (b) respon mencapai keseimbangan selama 8 tahun, (c) guncangan instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja agroindustri adalah: pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, dan anggaran infrastruktur pertanian, (d) respon mencapai keseimbangan selama 7 tahun, (e) instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang efektif memperbaiki kinerja sektor pertanian adalah: pajak pertambahan nilai, subsidi pertanian, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, (f) instrumen kebijakan fiskal dalam jangka panjang yang efektif memperbaiki kinerja agroindustri adalah: pajak pertambahan nilai, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal, (g) secara keseluruhan, instrumen kebijakan fiskal yang berpengaruh kuat, direspon positif, dan efektif dalam mempengaruhi variabilitas dan peningkatan kinerja sektor pertanian dan agroindustri adalah: penerimaan pajak penghasilan, penerimaan pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal. Keempat, (a) guncangan kinerja sektor pertanian dalam jangka panjang yang direspon dengan peningkatan kinerja agroindustri adalah: ekspor produk pertanian dan kesejahteraan petani, (b) respon mencapai keseimbangan selama 7 tahun, (c) kinerja sektor pertanian yang berperan efektif/terkait mendorong kinerja agroindustri adalah: PDB pertanian, ekspor, dan impor produk pertanian.

Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah: pertama, perkuatan pemahaman eksekutif dan legislatif perlunya membangun perekonomian Indonesia berbasis pertanian dan agroindustri secara konsisten, visioner, dan antisipatif terhadap perubahan. Kedua, instrumen kebijakan fiskal yang berpengaruh kuat dan efektif sehingga perlu diperhatikan (dengan menaikkan porsi anggaran) adalah anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, desentralisasi fiskal, penerimaan pajak penghasilan, dan pajak pertambahan nilai. Ketiga, diperlukan insentif pajak (pertanian) dan perbaikan talaksana sistem pajak di pusat dan di daerah. Keempat, subsidi lebih dikonsentrasikan untuk input produksi pertanian dan didekatkan kepada petani. Kelima, misi penelitian pertanian harus dapat segera dikembangkan oleh petani dan industri pertanian dan melibatkan pihak swasta. Keenam, perkuatan kebijakan infrastruktur pedesaan dan agroindustri. Ketujuh, meratifikasi DAU dan meningkatkan intervensi alokasi anggaran sektor pertanian di daerah dengan instrumen DAK. Kedelapan, untuk memajukan agroindustri, perlu mendorong peningkatan PDB pertanian dan melakukan perubahan struktur ekspor produk pertanian primer ke olahan, merubah struktur impor produk olahan pertanian ke impor barang modal pertanian. Kesembilan, dorongan fiskal yang kuat pada sektor pertanian dan agroindustri dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Rekomendasi penelitian lanjutan adalah: pertama, penelitian untuk merumuskan pajak optimal pada sektor pertanian dan agroindustri. Kedua, penelitian lebih mendalam khusus mengenai efektifitas inovasi, outcome penelitian dan pengembangan pertanian serta tata kelola infrastruktur pertanian diera otonomi daerah. Ketiga, penelitian mendalam mengenai level subsidi pertanian serta bentuk-bentuk ”perlindungan” sektor pertanian yang optmial. Keempat, penelitian mengenai efektivitas dorongan fiskal yang didesentralisasikan ke daerah terhadap sektor pertanian dan agroindustri di tingkat perekonomian lokal.


(6)

vi

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagaian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau


(7)

ANALISIS KEEFEKTIFAN KEBIJAKAN FISKAL

TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN

DENGAN PENEKANAN PADA AGROINDUSTRI

DI INDONESIA

DARSONO

DISERTASI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor

pada

Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(8)

(9)

Membangun Indonesia dengan memajukan sektor pertanian dan agroindustri seyogyanya menjadi pilihan langkah penting pemerintah.

Peran pemerintah memajukan sektor pertanian dan agroindustri dilakukan dengan memperbaiki (melalui peningkatkan upaya dan alokasi anggaran) instrumen kebijakan fiskal efektif yaitu:

penerimaan pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, anggaran infrastruktur pertanian, dan desentralisasi fiskal.

Keterkaitan efektif antara kinerja sektor pertanian untuk memajukan agroindustri adalah:

PDB pertanian, ekspor, dan impor produk pertanian.

Kepada para Petani dan Nelayan di seluruh Indonesia; disertasi ini dipersembahkan atas cucuran keringat untuk turut memajukan Indonesia walau sebagian besar daripadanya masih harus berjuang dalam kemiskinan.


(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya sehingga disertasi dengan judul : Analisis Keefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan pada Agroindustri di Indonesia dapat diselesaikan. Tema ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan dari para peneliti terdahulu mengenai penurunan kinerja sektor pertanian dan tidak berkembangnya agroindustri di Indonesia pada situasi negeri dengan kelimpahan sumberdaya pertanian. Analisis dalam disertasi ini memberi jawaban dari sisi fiskal, apa yang perlu diprioritaskan dengan intervensi fiskal efektif yang ditempuh pemerintah untuk memajukan sektor pertanian dan menumbuhkembangkan agroindustri.

Pada kesempatan ini penulis secara tulus mengucapkan terimakasih yang mendalam dan dengan segala hormat kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Mangara Tambunan, M.Sc., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang dengan segala kerifannya mengarahkan dan membimbing dengan cara berfikir komprehensif sistemik atas suatu permasalahan untuk memperoleh alur penulisan yang baik.

2. Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, utamanya dalam pemodelan, pengolahan data, dan sistematika isi disertasi. Beliau juga yang merekomendasikan penulis untuk dapat studi lanjut S3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

3. Dr. Ir. D.S. Priyarsono, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan bimbingan utamanya dalam aspek penajaman, pengkayaan, dan pengkritisan analisis dengan menjaga konsistensi.

4. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor atas bimbingan dan pengarahan dengan segala dedikasi untuk memberi semangat selama penulis menempuh kuliah S3 di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.


(11)

5. Prof. Dr. Ir. Sri Widodo, M.Sc (Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (Pembantu Rektor I Universitas Sebelas Maret Surakarta) atas rekomendasi untuk studi lanjut S3.

6. Dr. Ir. Sri Hartoyo, MS dan Dr.Ir. Eka Intan K. Putri, M.Si selaku Penguji Luar Komisi dan Pimpinan Sidang dalam ujian tertutup Program Doktor; atas saran masukan bagi perbaikan disertasi.

7. Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS dan Dr. Ir. I Wayan Rusastra, M.Sc. APU selaku Penguji Luar Komisi dalam ujian terbuka Program Doktor atas pengkayaan masukan untuk perbaikan disertasi.

8. Para Dosen di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, atas segala didikan dan pengajarannya. Tidak lupa juga semua Guru sejak Taman Kanak-Kanak hingga Pendidikan Tinggi; yang telah mengenalkan penulis huruf dan angka, makna fenomena, dan makna pengetahuan kehidupan. Untuk semuanya penulis mendoakan semoga akan menjadi amal baik yang tak akan putus pahalanya.

9. Rektor Institut Pertanian Bogor dan Dekan Sekolah Pascasarjanan Institut Pertanian Bogor yang telah memberi kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan dan menikmati studi pada jenjang S3 di IPB. Kepada semua staf administrasi di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor khususnya di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (Santi, Ruby, Yani, Amalia, Kokom, dan Husain) atas segala layanan administrasi yang baik. 10. Prof. Dr. dr. Syamsul Hadi, SPKJ, Kon., (Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta/ UNS), Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (Pembantu Rektor I UNS), Prof. Dr. Ir. Soentoro, MS (Dekan Fakultas Pertanian UNS), Ir. Catur Tunggal, BJP, MS (Ketua Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) Fakultas Pertanian UNS), dan Dr. Ir. Suprapti Supardi, MS (Ketua Laboratorium Ekonomi Pertanian) atas ijin studi lanjut S3 sehingga harus meninggalkan tugas pokok selama pelaksanaan studi tersebut. Kepada Dr. Drajat Trikartono, MS dan Prof. Dr. Sunardi, M.Sc. (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat/LPPM UNS) yang telah merelakan penulis mendahului meninggalkan


(12)

tugas tambahan di lembaga tersebut dalam situasi peletakan dasar pengembangan lembaga yang baru ditumbuhkan.

11. Semua rekan di Laboratorium Ekonomi Pertanian Sosek (Agribisnis) Fakultas Pertanian UNS, atas kerelaan untuk menanggung tambahan beban tugas selama penulis menempuh studi S3.

12. Pengelola beasiswa Bantuan Pendidikan Pascasarjana (BPPS) Departemen Pndidikan Nasional yang telah memberi pendanaan dalam studi Program Doktor saya.

13. Prof. Dr. Ir. Syarifudin Baharsyah, M.Sc; Dr. Noer Soetrisno, MA.; Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS; Dr. Endah Murniningtyas, M.Sc.; Dr.Husain Sawit, M.Sc; Dr.Ir. Djafar Hafsah; Dr. Ir. Iwantono; Prof. Dr. Ir. Soekartawi, M.Sc; dan Dr.Ir. I Wayan Rusastra, MS, APU yang telah memberi kesempatan diskusi kepada penulis untuk memperdalam analisis selama penulis mengumpulkan data. Bahkan telah meluangkan waktu untuk merespon setiap email yang penulis kirim dalam keterbatasan waktu para beliau yang luar biasa.

14. Muhamad Arif, Harry Zulfikar, Fetty Prihastini, dan Agustina Mardyanti (Pusat Data UNESCAP-CAPSA Bogor) yang telah dengan sangat profesional melayani penulis dalam pencarian data dan bahan pustaka serta jurnal.

15. Staf layanan data dan pustaka di Bank Indonesia, Departemen Keuangan RI, BPS, Departemen Pertanian RI, Balitbang Departemen Pertanian RI, Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian RI, Departemen Perdagangan RI, Sekretariat Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) di Jakarta, Sekretariat United Nations di Jakarta, Sekretariat Asian Development Bank (ADB) di Jakarta, dan Sekretariat World Bank di Jakarta. 16. Dr. Ir. Benny Rachman, M.Si (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian RI); Redaktur: Jurnal Agro Ekonomi, Jurnal Forum Pascasarjana, dan Jurnal Sosial Ekonomi dan Agribisnis yang telah memungkinkan diterbitkannya tulisan sebagai bagian dari disertasi ini.


(13)

17. Didi Nuryadin, SE, M.Si (Program Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta), dan Ir. Mohamad Romdhi, M.Si (Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) atas diskusi dalam pengolahan data.

18. Teman-teman seangkatan (2004) juga angkatan 2002, 2003, 2005, dan 2006 Ilmu Ekonomi Pertanian serta teman dan sahabat di berbagai program studi, atas kehangatan persaudaraan dan saling menasehati.

19. Kepada Keluarga Bapak Suhendi, Bapak H. Hatta, dan Bapak Karjiyo di Jl. Babakan Raya Darmaga Bogor, atas telah memberi naungan tempat tinggal selama penulis menempuh pendidikan Doktoral di Bogor.

20. Teristimewa untuk kedua orang tua, mertua, keluarga besar Purwodadi Grobogan, Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta atas segala do’a dan dorongan yang telah memberi kekuatan bagi penulis untuk terus melangkah. Kepada istri dan putri-putraku yang telah memberi kasih sayang, do’a semangat, dan pengorbanan lahir dan batin.

21. Kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan yang telah memungkinkan diselesaikannya disertasi dan studi S3 saya ini, teman-teman di organisasi, dan jaringan kerjasama atas kehangatan persaudaraan bakti; diucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya.

Penulis menyadari, bahwa dari upaya maksimal untuk mewujudkan disertasi ini pasti masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Semoga karya disertasi ini bermanfaat; amin.

Bogor, Agustus 2008

Darsono


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 11 Juni 1966 di Purwodadi Grobogan, Jawa Tengah. Anak ke empat dari lima bersaudara dari Bapak Yasmo dan Ibu Masunandah.

Pada tahun 1979 menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri I Karanganyar. Pada tahun 1982 lulus dari SMP Negeri III Purwodadi (mendapat penghargaan pelajar teladan) selanjutnya tahun 1985 lulus dari SMA Negeri I Purwodadi (mendapat penghargaan pelajar teladan).

Pada tahun 1991 menyelesaikan program sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tahun 1989 berkesempatan menjadi ketua delegasi pertukaran pemimpin pemuda Indonesia-Jepang untuk tema industri pertanian (nogyo to jibasangyo). Tahun 1993 dengan beasiswa dari TMPD melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Program Pascasarjana IPB dan lulus tahun 1996 (mendapat penghargaan akademik IPB). Pada tahun 2003 mendapat beasiswa dari AUSAID untuk short course mengenai business consulting di Australia dengan host Earnts and Young-Curtin University WA. Mulai tahun 2004 dengan beasiswa BPPS melanjutkan pendidikan S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana IPB (mendapat penghargaan akademik IPB).

Sejak tahun 1991 bekerja sebagai staf pengajar pada Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) hingga sekarang. Mendapat tugas tambahan sebagai sekretaris Pusat Kuliah Kerja Usaha Lembaga Kewirausahaan UNS (1996-98), Ketua Pelaksana Laboratorium Ekonomi Pertanian (1997-99), sekretaris Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Lemlit UNS (1997-2000), dan sekretaris Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat UNS (2000-4). Dewan Pendiri dan Ketua Asosiasi Business Development Services Indonesia (2001-5). Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) (2004-sekarang). Menulis buku Ekonomi Jambu Mete, dan ikut menulis buku Budaya Patriarkhi (PPK-UGM dan Ford Foundation).

Menikah dengan Sri Widajanti tahun 1995 dan dikaruniai dua anak: Maharestri Rahmi Widarso (1998) dan Mahajendra Arham Widarso (2000).


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL……….... xx

DAFTAR GAMBAR………... DAFTAR LAMPIRAN……….... xxiii xxviii I. PENDAHULUAN……… 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 9

1.4. Ruang Lingkup……….. 10

II. TINJAUAN PUSTAKA………... 13

2.1. Kebijakan Fiskal ………... 13

2.1.1. Penerimaan Pemerintah………... 13

2.1.2. Pengeluaran Pemerintah……….. 16

2.1.3. Defisit dan Keberlanjutan Fiskal………. 18

2.1.4. Desentralisasi Fiskal……….... 18

2.2. Investasi... 20

2.3. Konsumsi... 22

2.4. Pembangunan Sektor Pertanian………. 23

2.4.1. Kebijakan Sektor Pertanian………. 2.4.2. Subsidi Pertanian... 23 24 2.4.3. Infrastruktur Sektor Pertanian………. 25

2.4.4. Inovasi Teknologi Sektor Pertanian……….... 26

2.4.5. Penelitian dan Pengembangan Sektor Pertanian………. 27

2.5. Kinerja Sektor Pertanian………... 28

2.5.1. Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian………... 28

2.5.2. Produktivitas Produk Pertanian………... 29

2.5.3. Penyerapan Tenaga Kerja ………... 30

2.5.4. Ekspor dan Impor Pertanian ………... 31


(16)

2.5.5. Kesejahteraan Petani………... 32

2.6. Kinerja Agroindustri……….. 34

2.7. Studi-Studi Terdahulu………... 35

2.7.1. Peran Fiskal dalam Perekonomian Negara……….. 35

2.7.2. Kebijakan dan Kinerja Pertanian………... 2.7.3. Kebijakan dan Kinerja Agroindustri………... 2.7.4. Alasan Pemilihan Variabel……….. 2.7.5. Posisi Penelitian……….. 39 41 42 53 III. KERANGKA TEORI………... 55

3.1. Kebijakan Fiskal……… 56

3.1.1. Jalur Keynesian Pengaruh Kebijakan Fiskal…………... 57

3.1.2. Penerimaan Pemerintah………... 67

3.1.3. Pengeluaran Pemerintah……….. 70

3.1.4. Pengeluaran Pemerintah Sektoral……… 3.1.5. Subsidi………. 72 73 3.1.6. Dampak Pengeluaran Pemerintah……….. 74

3.1.7. Keseimbangan Fiskal ………... 76

3.1.8. Utang Pemerintah ………... 77

3.1.9. Desentralisasi Fiskal……… 79

3.2. Investasi………... 82

3.3. Konsumsi... 84 3.4. Kinerja Sektor Pertanian………...

3.4.1. Pertumbuhan Output ………... 3.4.2. Penyerapan Tenaga Kerja……….... 3.4.3. Perdagangan Internasional Komoditi Pertanian………. 3.4.4. Kesejahteraan Petani………...

86 86 88 92 95 3.5. Kinerja Agroindustri………..

3.5.1. Nilai Tambah Unit Input dan Output……….. 3.5.2. Daya Saing Agroindustri……….

97 97 98 3.6. Analisis Deret Waktu ………...

3.6.1. Metode Vector Autoregresive dan Vector Error Cor-

99


(17)

rection Model……….. 3.6.2. Kointegrasi ………. 3.6.3. Restriksi Jangka Panjang pada Sistem Kointegrasi...

99 104 105 3.7. Kerangka Pemikiran Penelitian…..………... 108

IV. METODE PENELITIAN………. 112

4.1. Kerangka Analisis………... 4.1.1. Pilihan Alat Analisis………... 4.1.2. Analisis Untuk Mencapai Tujuan Penelitian…………... 4.2. Spesifikasi Model………..

112 112 115 118 4.3. Pengujian Model………....

4.3.1. Uji Stasioner……….... 4.3.2. Uji Ordo Lag... 4.3.3. Uji Kointegrasi……….... 4.3.4. Identifikasi Persamaan Kointegrasi……….

120 120 123 123 125 4.4. Analisis Simulasi Dampak Kebijakan Fiskal………....

4.4.1. Impulse Response Function………. 4.4.2. Dekomposisi Ragam Kesalahan Peramalan ..…………. 4.5. Data dan Pengolahan Data……….... 4.6. Hasil Uji Diagnostik Data dan Model...

126 127 130 131 139 V. DINAMIKA KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR

PERTANIAN DI INDONESIA………... 151

5.1. Episode Perekonomian dan Mainstream Fiskal Indonesia….... 5.2. Dinamika Kebijakan Fiskal Indonesia……….. 5.3. Penerimaan Pemerintah………. 5.3.1. Pajak... 5.3.2. Utang Pemerintah... 5.3.3. Defisit Anggaran... 5.4. Pengeluaran Pemerintah... 5.4.1. Pengeluaran Untuk Sektor Pertanian………... 5.4.2. Subsidi Pertanian... 5.4.3. Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian....

151 153 156 158 161 165 167 172 174 175 xvii


(18)

5.4.4. Pengeluaran Infrastruktur Pertanian... 5.4.5. Desentralisasi Fiskal... 5.5. Investasi dan Konsumsi Masyarakat... 5.5.1. Investasi... 5.5.2. Konsumsi Masyarakat……….

178 181 185 185 189 VI. KINERJA SEKTOR PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI DI

INDONESIA……….... 192 6.1. Kinerja Sektor Pertanian...

6.1.1. PDB Pertanian... 6.1.2. Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian... 6.1.3. Ekspor Pertanian... 6.1.4. Impor Pertanian... 6.1.5. Kesejahteraan Petani... 6.2. Kinerja Agroindustri... 6.2.1. Nilai Tambah Input Agroindustri... 6.2.2. Nilai Tambah Output Agroindustri... 6.2.3. Daya Saing Agroindustri...

192 194 201 206 210 212 216 218 220 222

VII. PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA

SEKTOR PERTANIAN ... 225 7.1. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Sektor

Pertanian ... 7.2. Respon Dinamik Kinerja Sektor Pertanian atas Guncangan Kebijakan Fiskal ... 7.3. Kebijakan Fiskal yang Efektif Mempengaruhi Kinerja

Sektor Pertanian...

225

232

249 VIII. PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA

AGROINDUSTRI... 256 8.1. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri...

8.2. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kebijakan Fiskal ... 8.3. Instrumen Kebijakan Fiskal yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri...

256

262

276


(19)

8.4. Hubungan Keterkaitan Kinerja Sektor Pertanian dengan Kinerja Agroindustri... 8.4.1. Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kinerja Sektor Pertanian... 8.4.2. Kinerja Sektor Pertanian yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri...

280

280

288 IX. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN...

9.1. Ringkasan dan Sintesis ... 9.2. Kesimpulan... 9.3. Implikasi Kebijakan... 9.4. Saran Penelitian Lanjutan...

292 292 303 308 312

DAFTAR PUSTAKA………... 314

LAMPIRAN………. 331


(20)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Pangsa Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi Berbagai

Negara dan Indonesia ………. 4

2. Determinan Pertumbuhan Pendapatan dan Sumbangan Kawasan dan Sektoral Negara-Negara Maju...……….. 5

3. Persentase Penerimaan Pemerintah Pusat terhadap PDB di Negara- Negara Asia, dan Indonesia...………... 14

4. Utang Luar Negeri Negara-Negara Asia Pasifik dan Indonesia ……. 15

5. Persentase Pengeluaran Pemerintah Pusat terhadap PDB di Negara- Negara Asia dan Indonesia ………... 17

6. Keseimbangan Fiskal Pemerintah Pusat terhadap PDB di Negara-Negara Asia dan Indonesia ………... 19

7. Porsi Penerimaan dan Pengeluaran dalam Desentralisasi Fiskal Berbagai Negara di Dunia dan Indonesia………... 20

8. Belanja Pemerintah untuk Pembangunan Pertanian……... 21

9. Kebutuhan Beberapa Produk Pangan Tahun 2035 dan Kemampuan Produksi Tahun 2001 di Indonesia... 22

10. Variabel Terpilih dalam Penelitian……….. 53

11. Komponen Deterministik VEC dalam Sistem Variabel VAR(1)... 108

12. Hasil Uji Unit Root Variabel yang Digunakan……… 140

13. Hasil Uji Structural Break dengan Chow Breakpoint Test……… 142

14. Hasil Uji Kointegrasi dengan Engle - Granger Two Step Method….. 143

15. Kemampuan Menjelaskan Perubahan VariabeldenganPairwise Granger Causality Tests……….. 147

16. Rata-rata Pertumbuhan Utang Domestik dan Luar Negeri... 163

17. Porsi Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan, Pengeluaran Rutin, dan Pengeluaran Sektor Pertanian terhadap Utang... 164


(21)

18. Alokasi Pinjaman Bank Dunia per Sektor... 165

19. 20. Pembiayaan Defisit Anggaran... Alokasi Belanja Pemerintah Pusat Beberapa Negara di ASEAN... 167 171 21. Pangsa Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pendapatan dan Belanja Pemerintah Pusat... 185

22. Investasi Domestik Bruto Negara-negara Berkembang dan Maju... 188

23. Kinerja Sektor Pertanian dalam Perekonomian Makro... 199

24. Struktur PDB Indonesia Menurut Sektor... 201

25. Perubahan Struktur Tenaga Kerja Pertanian Indonesia... 203

26. Tenaga Kerja Menurut Sektor di Berbagai Negara... 204

27. Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Kegiatan Ekonomi di Beberapa Negara... 205

28. Kegiatan Ekonomi Penduduk pada Sektor Pertanian di Dunia... 206

29. Kontribusi Ekspor Beberapa Negara Pengekspor Terbesar di Dunia.. 207

30. Pangsa Ekspor Produk Berbasis Pertanian di Pasar Dunia... 209

31. Kontribusi Impor Beberapa Negara Pengimpor Terbesar di Dunia.... 212

32. Perbandingan Pendapatan Petani dan Garis Kemiskinan di Indonesia... 214

33. Perkembangan Status Petani di Indonesia... 215

34. Pertumbuhan Nilai Tambah Input Industri Pertanian di Asia... 219

35. Pertumbuhan Nilai Tambah Output Industri Petanian di Asia... 221

36. Indeks Daya Saing Produk Industri Berbasis Pertanian Indonesia... 223

37. Indeks Daya Sing Produk Pertanian Indonesia dan Negara- Negara Lain………. 224


(22)

38. Hubungan Jangka Panjang Kebijakan Fiskal dengan Kinerja

Sektor Pertanian...

226 39.

40.

41.

Respon Dinamik Kinerja Sektor Pertanian atas Guncangan

Kebijakan Fiskal ... Peran Guncangan Instrumen Kebijakan Fiskal terhadap

Variabilitas Kinerja Pertanian... Rangkuman Peran Guncangan Instrumen Kebijakan Fiskal yang Efektif terhadap Variabilitas Kinerja Sektor Pertanian dalam Jangka Panjang ...

247

250

254 42. Hubungan Jangka Panjang Kebijakan Fiskal dengan Kinerja

Agroindustri... 257 43.

44.

Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan

Kebijakan Fiskal... Peran Guncangan Kebijakan Fiskal terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri...

275

277 45. Rangkuman Peran Guncangan Kebijakan Fiskal yang Efektif

terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri dalam Jangka Panjang .... 279 46.

47.

Respon Dinamik Kinerja Agroindustri atas Guncangan Kinerja Sektor Pertanian... Hubungan Keterkaitan antara Kinerja Sektor Pertanian dengan Kinerja Agroindustri...

287

289 48. Rangkuman Peran Guncangan Kinerja Sektor Pertanian

terhadap Variabilitas Kinerja Agroindustri dalam Jangka Panjang... 290 49. Rangkuman Hubungan Jangka Panjang antara Kebijakan

Fiskal dengan Kinerja Sektor Pertanian dan Kinerja Agroindustri... 307 50. Implikasi Kebijakan Analisis Kefektifan Kebijakan Fiskal terhadap

Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan Agroindustri di

Indonesia... 309


(23)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Keseimbangan Makro dalam Pendekatan Keynesian………... 60 2. Efektifitas Kebijakan Fiskal pada Kurs Tetap dan Modal Terbatas... 65 3. Efektifitas Kebijakan Fiskal pada Kurs Fleksibel dan Modal

Terbatas………... 66

4. Dampak Subsidi terhadap Peningkatan Produksi Pertanian………... 74 5. Jalur Efek Block Grant……… 81 6. Jalur Efek Specific Grant………... 81 7. Alokasi Tenaga Kerja antar Sektor Model Harris-Todaro………….. 91 8. Kerangka Alur Pemikiran Penelitian Berdasar Variabel Terpilih….. 109 9. Diagram Alur Penelitian dan Tahap Analisis dengan VECM...….. 138 10. Komposisi Penerimaan Pemerintah Pusat... 159 11. Pangsa PPh terhadap PDB, Total Penerimaan, dan Total Pajak……. 160 12. Pangsa PPn terhadap PDB, Total Penerimaan, dan Total Pajak... 161 13. Pangsa Utang terhadap PDB, dan Total Penerimaan... 162 14. Pangsa Defisit terhadap Penerimaan Total , PDB, dan

Pengeluaran Total... 166 15. Pengeluaran Total dan Pengeluaran Pembangunan……….... 168 16. Pangsa Pengeluaran Pembangunan terhadap PDB dan

Pengeluaran Total... 169 17. Alokasi Belanja Sektor Pertanian Beberapa Negara ASEAN……… 170 18. Pangsa Anggaran Sektor Pertanian terhadap Pengeluaran Total,

Pengeluaran Pembangunan, dan PDB... 172


(24)

19. Pangsa Subsidi Pertanian terhadap Subsidi Total, Pengeluaran

Pembangunan, Pengeluaran Total, dan PDB……….. 175 20. Pangsa Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian

terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan,

Pengeluaran Sektor Pertanian, dan PDB... 177 21. Pangsa Pengeluaran Infrastruktur Pertanian terhadap

Pengeluaran Total, Pengeluaran Pembangunan,

Pengeluaran Sektor Pertanian, dan PDB... 179 22. Pengeluaran Pemerintah Untuk Irigasi... 180 23. Pangsa Anggaran Desentralisasi Fiskal terhadap Pengeluaran

Total, dan Pengeluaran Pembangunan... 183 24. Pangsa Investasi terhadap Pengeluaran Total, Pengeluaran

Pembangunan, dan PDB... 186 25. Komposisi Investasi Domestik dan Luar Negeri Sektor Pertanian 189 26. Konsumsi, Pengeluaran Pemerintah, dan PDB... 190 27. Pangsa Konsumsi terhadap Pengeluaran Pemerintah dan PDB... 191 28. PDB, PDB Pertanian dan Pangsa PDB Pertanian terhadap PDB... 197 29. Pangsa Tenaga Kerja Pertanian terhadap Populasi, Angkatan

Kerja, dan Kesempatan Kerja di Indonesia... 202 30. Ekspor Produk Pertanian dan Total Ekspor Indonesia... 208 31. Pangsa Ekspor Pertanian dan Non Pertanian Indonesia... 209 32. Impor Produk Pertanian dan Total Impor Indonesia………... 210 33. Pangsa Impor Pertanian dan Non Pertanian Indonesia…………... 211 34. Net-Barter Terms of Trade Petani Indonesia………... 213 35. Nilai Tambah Input, Nilai Tambah Output, dan Daya Saing

Agroindustri ………... 217

36. Nilai Tambah Input Agroindustri……….…... 218 37. Nilai Tambah Output Agroindustri………. 220 38. Daya Saing Agroindustri………. 222


(25)

39. Respon shocks pada Pajak Penghasilan terhadap Pajak Penghasilan (PPh), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan

Petani (WP)………. 234

40. Respon shocks pada Pajak Pertambahan Nilai terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPn), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA),

dan Kesejahteraan Petani (WP)………... 235 41. Respon shocks pada Anggaran Sektor Pertanian terhadap Belanja

Pertanian (EA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan

Kesejahteraan Petani (WP)………. 237 42. Respon shocks pada Subsidi Pertanian terhadap Subsidi Pertanian

(SP), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan

Petani (WP)………. 239

43. Respon shocks pada Anggaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian terhadap Anggaran Penelitian dan Pengembangan

Pertanian (RDA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan

Kesejahteraan Petani (WP)………. 241 44. Respon shocks pada Anggaran Infrastruktur Pertanian terhadap

Anggaran Infrastruktur Pertanian (IA), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor

Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani (WP)……….. 242 45. Respon shocks pada Desentralisasi Fiskal terhadap Desentralisasi

Fiskal (DF), PDB Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan

Kesejahteraan Petani (WP)………. 244 46. Respon shocks pada Investasi terhadap Investasi (I), PDB

Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor

Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani

(WP)……… 245 47. Respon shocks pada Konsumsi terhadap Konsumsi (KONS), PDB

Pertanian (GDPA), Tenaga Kerja Pertanian (TKA), Ekspor

Pertanian (XA), Impor Pertanian (IMA), dan Kesejahteraan Petani

(WP)……… 247


(26)

48. Respon shocks pada Pajak Penghasilan terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………... 263 49. Respon shocks pada Pajak Pertambahan Nilai terhadap Nilai

Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 264

50. Respon shocks pada Anggaran Sektor Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 265

51. Respon shocks pada Subsidi Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri

(DSA)……….. 267 52. Respon shocks pada Anggaran Penelitian dan Pengembangan

Pertanian terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah

Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri (DSA)……….. 268 53. Respon shocks pada Anggaran Infrastruktur Pertanian terhadap

Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya

Saing Agroindustri (DSA)……….. 270 54. Respon shocks pada Desentralisasi Fiskal terhadap Nilai Tambah

Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 271

55. Respon shocks pada Investasi (I) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing Agroindustri

(DSA)... 272 56. Respon shocks pada Konsumsi (KONS) terhadap Nilai Tambah

Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 274

57. Respon shocks pada PDB Pertanian (GDPA) Terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 281

58. Respon shocks pada Tenaga Kerja Pertanian (TKA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 282

59. Respon shocks pada Ekspor Produk Pertanian (XA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 283


(27)

60. Respon shocks pada Impor Produk Pertanian (IMA) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 285

61. Respon shocks pada Kesejahteraan Petani (WP) terhadap Nilai Tambah Input (NTI), Nilai Tambah Output (NTO) dan Daya Saing

Agroindustri (DSA)………. 286


(28)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Data Analisis Keefektifan Kebijakan Fiskal terhadap Kinerja Sektor Pertanian dengan Penekanan Pada Agroindustri di

Indonesia………...

327

2. Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller Test……….... 337 3. Uji Structural Break dengan Chow Test……….. 358 4. Uji Kointegrasi dengan Engel- Granger Two Step Tes……….. 360 5. Uji Ordo Optimal VAR………... 365 6. Uji Granger Causality Berbasis VAR (4)………... 366 7. Uji Rank Kointegrasi VAR(4) dengan Johansen Cointegration Test. 372 8. Hasil Estimasi Kointegrasi VECM... 373 9. Impulse Response Function……… 382 10. Forecast Error Variance Decomposition……… 396


(29)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejarah peradaban ekonomi bangsa-bangsa di dunia senantiasa dimulai, ditumbuhkan dan didukung secara konsisten oleh pertanian untuk kemakmuran rakyatnya (Rozalle, and Swinnen, 2004). Hal itu dibuktikan bagi negara-negara yang memiliki limpahan (endowment) sumber daya pertanian (alam, dan hayati). Bagi Indonesia potensi itu ada, bahkan banyak studi (misalnya Arifin, 2001, 2004; Tambunan, 2003a, 2003b; Pakpahan, 2004; PSE UGM, LPEM-FEUI, dan PSP IPB, 2004; ADB, SEAMEO SEARCA, Crescent, CASER and Ministry of Agriculture RI, 2005; Syafa’at, et.al., 2005) memperkirakan akan terjadi kemakmuran di Indonesia dengan mengelola secara baik sumberdaya pertaniannya.

Sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia telah berperan untuk memulai, dan menumbuhkan perekonomian agregat sejak periode 1960an. Namun banyak studi mengindikasikan, peran pertanian semakin menurun secara tidak wajar (dengan parameter penurunan produktivitas, pangsa ekonomi, serapan tenaga kerja, dan kemampuan membangkitkan sektor sekunder) sehingga sejak pertengahan periode 1990an pertanian tidak mampu lagi menjadi pendukung tumbuh kembangnya perekonomian Indonesia hingga pasca krisis besar (moneter) tahun 1997 (Booth, 1988, 2002; Martin and Warr, 1993; Muslim, 2002; Fuglie, 2004; Druska and Horrace, 2004; Simatupang, et. al., 2004; Sastrosoenarto, 2006).

Dalam perekonomian Indonesia, memajukan dan membangun pertanian secara serius dan konsisten merupakan hal penting hingga sekarang. Sektor pertanian di Indonesia sangat strategis sebagai basis ekonomi rakyat di pedesaan,


(30)

2 menguasai hajat hidup sebagian besar penduduk, menyerap lebih separo total tenaga kerja dan bahkan terbukti telah menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi Indonesia (Arifin, 2004; Priyarsono, et.al., 2005; Sastrosoenarto, 2006).

Namun, kebijakan ekonomi dan politik bahkan pasar sering tidak kondusif terhadap sektor pertanian. Hal tersebut dijelaskan oleh pangsa (share) sektor pertanian dalam struktur perekonomian Indonesia periode 1965 sampai 2000an dari indikator terpenting semuanya mengalami penurunan, tanpa diikuti peningkatan pada penciptaan sektor manufaktur berbasis pertanian dan penunjang agribisnis (off-farm dan non-(off-farm) sebagaimana transformasi dalam perekonomian. Laju investasi

swasta tumbuh negatif (-2.07%) selama periode 1994-2001, karena besarnya resiko dan ketidakpastian. Intinya adalah, sektor pertanian mengalami under investment (BPS, dan World Bank, 2003, 2006) sekaligus miss investment (Siregar, 2008) pada kapasitas sumberdaya yang ada.

Indikasi selanjutnya, tidak berkembangnya rantai agroindustri sebagai fase antara untuk mengantarkan proses transformasi industrialisasi di Indonesia (Sastrosoenarto, 2006). Sehingga perekonomian domestik tidak dapat menciptakan nilai tambah produk primer pertanian, dan tidak dapat menikmati nilai tambah tersebut untuk kesejahteraan. Daya saing agroindustri Indonesia selalu menurun, bahkan mulai tahun 2004 lebih rendah dari Vietnam (Sudaryanto, et.al., 2002; Sa’id dan Dewi, 2006).

Dalam paradigma ekonomi pembangunan, terdapat paradoks (development paradox) dimana negara-negara maju yang telah mengandalkan industri

berteknologi tinggi, dengan tingkat pendapatan per kapita tinggi umumnya memproteksi pertanian dan petaninya yang jumlahnya sedikit. Sedangkan


(31)

negara-3 negara miskin, berbasis pertanian justru tidak ramah terhadap pertanian dan petaninya sendiri yang jumlahnya mayoritas dan kontributor utama terhadap sistem politik, demokrasi dan perekonomian negara (Arifin, 2001). Di Asia, Braun dan Greenwood (2007) menyatakan; pemerintahan di Asia makin menjauhi petani.

Kondisi tersebut digambarkan oleh Pryor and Holt (1998) dalam Arifin (2004) pada Tabel 1. Agribisnis adalah kegiatan yang berkembang sebagai akibat majunya sektor pertanian yang dapat menggerakkan sektor manufaktur dan jasa berhubungan dengan pertanian. Indonesia dengan pangsa pertanian relatif masih besar (20%, tahun 1998) namun penggerakan sektor sekunder yang mendukung sektor pertanian (manufaktur dan jasa dalam agribisnis) masih rendah (60%) dibandingkan dengan satu kawasan (Philipina sebasar 70%, Malaysia sebesar 73% dan Thailand sebesar 79%) yang pangsa pertaniannya lebih kecil. Amerika Serikat dengan pangsa pertanian hanya 1% mampu menggerakkan sektor sekunder dengan pangsa 91% terhadap PDB.

Pentingnya pertanian di negara-negara maju sebagaimana hasil studi Klundertu and Nahuis (1998) untuk negara-negara Eropa, Amerika Utara, Jepang dan Non OECD ditampilkan pada Tabel 2. Dalam kurun waktu tahun 2000-25 diprediksikan pendapatan masyarakat akan tumbuh paling tinggi di negara Non OECD sebesar 4.0% disusul Amerika Utara (2.3%) dan Jepang (2.1%) sedangkan Eropa bertumbuh 1.9%. Sumbangan sektor pertanian dalam perekonomian ditinjau dari share regional/kawasan maupun sumbangan terhadap pendapatan lokal dalam perekonomian dunia masih cukup besar, masing-masing 60.2% dan 20.3% pada tahun 2025 khususnya untuk negara Non OECD. Artinya, pertanian di


(32)

negara-4 negara maju masih penting dalam menyumbang pertumbuhan pendapatan dan perekonomian.

Tabel 1. Pangsa Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi Berbagai Negara dan Indonesia

(%) Pangsa Terhadap PDB

Negara

Sektor Pertanian

Manufaktur dan Jasa

dalam Pertanian

Seluruh Agribisnis

Pangsa Manufaktur dan

Jasa dalam Agribisnis

Philipina 21 50 71 70

India 27 41 68 60

Thailand 11 43 54 79

Indonesia 20 33 53 63

Malaysia 13 36 49 73

Korea Selatan 8 36 44 82

Chile 9 34 43 79

Argentina 11 29 39 73

Brasil 8 30 38 79

Meksiko 9 27 37 75

Amerika Serikat 1 13 14 91

Sumber: Pryor and Holt (1998) dalam Arifin (2004)

Penurunan pangsa pertanian logis sebagai suatu mekanisme transformasi ekonomi jika pertanian berperan secara baik sebagai penggerak (driver) awal dalam transformasi. Namun jika pertanian sendiri tidak cukup kuat dan mantap sebagai penggerak awal transformasi ekonomi (ditandai agroindustri tidak berkembang), tiba-tiba kemudian pertanian diposisikan tidak penting adalah suatu kekeliruan yang fatal karena akan terbentuk landasan perekonomian yang tidak kuat, pada kasus negara agraris (Hill, 1996; Lawang, 2006).

Persoalan diatas bersifat struktural dan jangka panjang, maka pendekatan penyelesaiannya menyangkut ekonomi-politik, dengan fiskal sebagai stimulator. Kebijakan fiskal adalah peran pemerintah, diperlukan untuk memperbaiki situasi secara konsisten. Jika demikian, instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif harus


(33)

5 diutamakan didorong untuk mengembangkan sektor pertanian dan agroindustri sebagai harapan dalam strategi pemulihan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tabel 2. Determinan Pertumbuhan Pendapatan dan Sumbangan Kawasan dan Sektoral Negara-Negara Maju

Determinan Eropa Barat Amerika Utara Jepang Non OECD Determinan

pertumbuhan pedapatan (% per tahun)

- Suplai tenaga kerja - Faktor informasi - Faktor produktivitas - Faktor akumulasi kapital - Produk nasional

0.5 - 0.6 0.7 1.9 0.7 - 0.9 0.7 2.3 0.0 - 0.9 1.3 2.1 1.3 0.4 1.3 1.1 4.0

2000 2025 2000 2025 2000 2025 2000 2025

Sumbangan wilayah pada perekonomian (%) - Pertanian

- Bahan dasar - Jasa internasional - Perlindungan - Produk internasional - Barang konsumsi - Barang kapital

27.4 22.7 27.4 36.5 33.1 14.1 35.0 19.9 23.8 30.5 30.6 25.6 4.7 26.7 18.4 33.6 20.0 31.6 28.0 8.3 27.7 14.4 37.6 22.5 32.1 25.6 4.7 1.5 8.2 5.8 18.0 17.5 14.5 14.4 25.2 5.5 4.5 16.0 13.6 9.9 6.8 20.0 46.0 38.0 34.6 14.4 24.4 63.3 12.1 60.2 34.1 30.9 23.7 38.9 83.3 21.8 Sumbangan Sektoral

pada pendapatan lokal (%)

- Pertanian - Bahan dasar - Jasa internasional - Perlindungan - Produk internasional - Barang konsumsi - Barang kapital

8.5 4.6 0.7 65.7 8.2 1.9 10.4 8.5 5.6 0.6 66.4 7.5 1.0 10.4 6.5 7.7 0.6 66.3 7.4 1.3 10.3 5.8 8.3 0.4 65.9 7.1 0.9 11.5 5.3 2.3 1.0 64.7 7.7 4.4 14.7 5.2 2.3 0.7 65.1 6.4 3.1 17.1 19.6 9.7 1.1 38.2 7.7 12.9 5.5 20.3 6.4 0.5 40.3 8.6 13.2 6.6

Sumber: Klundertu and Nahuis (1998)

Dari uraian tersebut, hal yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: pertama, penurunan kinerja sektor pertanian dan agroindustri di Indonesia adalah persoalan struktural jangka panjang maka harus didekati dengan ekonomi-politik dalam penyelesaiannya, yaitu kebijakan fiskal. Sejarah dunia membuktikan bahwa kebijakan fiskal terbukti efektif meredakan krisis ekonomi yang bersifat struktural pasca Perang Dunia II tahun 1930, sebagai stimulan perekonomian dunia, terutama di Amerika Serikat. Kedua, jika pemerintah melakukan intervensi dengan kebijakan


(34)

6 fiskal, maka instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif untuk memajukan sektor pertanian dan agroindustri.

1.2. Perumusan Masalah

Sektor pertanian dan agroindustri di Indonesia, masih sangat tergantung pada investasi infrastruktur publik sebagai komplemen investasi swasta oleh petani dan pelaku usaha agroindustri lainnya. Kebutuhan dukungan pemerintah bukan hanya karena skala usaha petani demikian kecil sehingga tidak mudah melakukan investasi dengan skala besar; namun juga karena secara geografis aktivitas pertanian tersebar secara luas sehingga biaya infrastruktur per jumlah penduduk menjadi tinggi (Arifin, 2004).

Namun demikian, alokasi belanja pemerintah untuk pertanian selama masa pembangunan dan setelah memasuki periode otonomi cenderung terus menurun dalam kondisi pertanian tidak semakin mandiri (ADB, SEAMEO SEARCA, Crescent, CASER and Ministry of Agriculture RI, 2005). Di daerah, penurunan terjadi pula pada rata-rata alokasi belanja pembangunan pertanian dalam APBD di Kabupaten/Kota dan Propinsi dari 4.80% pada awal periode otonomi daerah/desentralisasi fiskal (1999), tinggal 4.39% ditahun 2006 (Nanga, 2006). Pada era otonomi kondisi infrastruktur pertanian sebagian besar (70%) semakin buruk terutama jalan pedesaan dan jaringan irigasi. Alokasi belanja pemerintah untuk penelitian dan pengembangan pertanian sebagai ujung tombak kemajuan pertanian pada pasca tahun 2000 hanya 0.1% dari PDB, terkecil dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Dengan meratifikasi aturan IMF, subsidi sektor pertanian juga turun drastis (Sastrosoenarto, 2006). Maknanya adalah, terjadi under investment pada sektor pertanian di Indonesia.


(35)

7 Kinerja sektor pertanian menurut Hayami dan Ruttan (1985) diukur dengan outcome tingkat kesejahteraan petani, produktivitas lahan (arable land) dan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan Tambunan (2003) melengkapi dengan variabel pertumbuhan output (PDB), pertumbuhan ekspor, penciptaan kesempatan kerja, dan ketahanan pangan. Sejak periode tahun 1990an khususnya pasca era otonomi daerah, semua aspek kinerja sektor pertanian di atas menunjukkan penurunan konsisten.

World Bank (2003), menunjukkan bahwa pangsa sektor pertanian di dunia

terhadap PDB menurun dari 60% pada tahun 1965 menjadi 28% pada tahun 2000. Di negara berkembang menurun dari 22% menjadi 16%, di negara maju angka penurunannya tercatat dari 5% menjadi 2% untuk periode 1965-2000. Di Indonesia, pada tingkat pertumbuhan sektor pertanian 1.9% per tahun, tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru (BPS, berbagai tahun dan World Bank, 2003, 2006). Fenomena penurunan pangsa produk pertanian terhadap PDB di dunia diikuti peningkatan yang signifikan pada penciptaan sektor manufaktur dan penunjang agribisnis (off-farm dan non-farm), namun di Indonesia tidak demikian.

Agroindustri adalah rantai lanjutan produk primer dari sektor pertanian, pencipta nilai tambah dan sebagai fase intervening industrialisasi. Banyak studi menemukan, agroindustri Indonesia tidak berkembang dan tidak memiliki daya saing yang baik (Sudaryanto, et.al., 2002; Sa’id dan Dewi, 2006; Rosa dan Bernadette, 2006) sehingga penciptaan nilai tambah (value added), inovasi dan industrialisasi yang sehat tidak terjadi serta ekonomi domestik tidak pernah mendapatkan insentif positif. Kebijakan industri terkesan melupakan agroindustri.


(36)

8 Permasalahan pengembangan agroindustri disisi lain, terjebak kepada ketergantungan bahan baku impor sehingga sangat rawan terhadap external shock dan rendahnya multiplier ke belakang maupun ke depan (Rosa dan Bernadette, 2006; Sa’id dan Dewi, 2006). Pemilihan jenis teknologi agroindustri tidak sesuai (Sudaryanto, et. al., 2002), dan iklim pengembangan usaha agroindustri domestik kurang memberikan insentif yang kondusif (Herjanto, 2003).

Permasalahan pasar; dalam studi Timmer (1996) dan Enrique (2008) menunjukkan bahwa pasar pertanian tidak simetris (asimetris market) dimana elastisitas transmisi harga komoditas pertanian kecil sehingga kenaikan harga di tingkat konsumen tidak dapat dinikmati oleh produsen. Dampaknya terdapat disinsentif serius dalam investasi pertanian yang progresif dan tidak mendorong berkembangnya agroindustri.

Dari uraian diatas diperlukan pendalaman dalam hal; struktur penurunan kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Kemudian jika kebijakan fiskal sebagai stimulan untuk meningkatkan kinerja, maka instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif perlu dipilih pemerintah. Secara khusus juga menyangkut persoalan keterkaitan antara kinerja sektor pertanian dengan kinerja agroindustri di Indonesia. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini disusun sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia?

2. Bagaimana hubungan antara kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri?

3. Instrumen kebijakan fiskal apa yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia?


(37)

9 4. Bagaimana keterkaitan antara sektor pertanian dengan agroindustri pada

situasi kebijakan fiskal di Indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan, secara umum tujuan penelitian ini adalah menganalisis keefektifan kebijakan fiskal Indonesia terhadap kinerja sektor pertanian dan agroindustri. Secara spesifik tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengkaji kinerja sektor pertanian dan agroindustri dalam perekonomian agregat di Indonesia.

2. Mengkaji hubungan kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri di Indonesia.

3. Mengkaji instrumen kebijakan fiskal yang efektif mempengaruhi kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri di Indonesia.

4. Mengkaji keterkaitan antara kinerja sektor pertanian dengan kinerja agroindustri pada kondisi fiskal di Indonesia.

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Pada tataran ilmu pengetahuan, memberikan acuan model teoretis mengenai keterkaitan determinan instrumen kebijakan fiskal dengan kinerja sektor pertanian dan agroindustri di Indonesia. Keterkaitan tersebut dianalisis secara dinamis dengan Vector Error Correction Model (VECM) sehingga dapat memberikan kerangka kerja kointegrasi dimana tren stokastik sebagai acuan utamanya.


(38)

10 2. Sebagai rujukan pemerintah dalam memformulasikan kebijakan fiskal

dengan memperhatikan bahwa Indonesia adalah negara agraris sehingga sektor pertanian sebagai kekuatan ekonomi dan agroindustri sebagai kekuatan dasar industrialisasi, dijadikan potensi yang dimanfaatkan secara optimal dan konsisten untuk kesejahteraan rakyat.

3.

Sebagai bahan referensi bagi penelitian lanjutan yang lebih mendalam.

1.4. Ruang Lingkup

Kebijakan fiskal adalah bentuk intervensi/campur tangan pemerintah dalam perekonomian suatu negara dengan tujuan agar keadaan perekonomian tidak terlalu menyimpang dari keadaan yang diinginkan. Cakupan dalam kebijakan fiskal meliputi penerimaan (revenue) dan pengeluaran (expenditure) pemerintah.

Alat (policy instrument variables) kebijakan fiskal, pada penerimaan meliputi pajak, non pajak, dan hibah. Pajak meliputi pajak pusat, dan pajak daerah. Jenis pajak pusat adalah pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai barang dan jasa (PPn) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB) serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), bea meterai, cukai, pajak/pungutan ekspor, dan bea masuk. Pengeluaran pemerintah menurut I-Account APBN meliputi: (1) belanja pemerintah pusat (pengeluaran rutin dan pembangunan), (2) dana perimbangan, dan (3) dana otonomi khusus dan penyeimbang.

Instrumen kebijakan fiskal dalam penelitian ini mencakup aspek penerimaan Pemerintah (pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, utang pemerintah); pengeluaran Pemerintah (pengeluaran sektor pertanian, subsidi sektor pertanian,


(1)

Lampiran 10. Lanjutan

Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

25 0.4145 2.5322 3.2047 6.2711 4.5696 57.4887 9.8114 1.4178 2.5007 0.8669 1.7354 0.7164 0.9491 0.7377 2.8015 0.6911 2.7470 0.9588 26 0.4183 2.5750 3.1597 6.3669 4.5966 57.2883 9.9390 1.4067 2.5495 0.8649 1.7037 0.7082 0.9469 0.7259 2.7723 0.6802 2.7712 0.9451 27 0.4222 2.6065 3.1221 6.4418 4.6079 57.0639 10.1372 1.3970 2.5825 0.8638 1.6731 0.7009 0.9386 0.7185 2.7418 0.6780 2.7933 0.9331 28 0.4259 2.6408 3.0808 6.5280 4.6142 56.8896 10.2680 1.3840 2.6163 0.8612 1.6467 0.6922 0.9292 0.7085 2.7170 0.6744 2.8260 0.9229 29 0.4298 2.6595 3.0451 6.5918 4.6166 56.7049 10.4650 1.3726 2.6369 0.8598 1.6191 0.6848 0.9221 0.6993 2.6864 0.6753 2.8476 0.9134 30 0.4334 2.6771 3.0100 6.6590 4.6294 56.5268 10.6216 1.3605 2.6504 0.8578 1.5961 0.6780 0.9145 0.6930 2.6628 0.6772 2.8814 0.9046 31 0.4369 2.6913 2.9734 6.7180 4.6333 56.3803 10.7553 1.3483 2.6712 0.8581 1.5740 0.6722 0.9077 0.6859 2.6419 0.6793 2.9118 0.8978 32 0.4404 2.7035 2.9401 6.7783 4.6395 56.2084 10.9242 1.3399 2.6879 0.8562 1.5522 0.6662 0.9005 0.6787 2.6157 0.6797 2.9405 0.8885 33 0.4438 2.7179 2.9060 6.8197 4.6427 56.0784 11.0479 1.3304 2.7156 0.8564 1.5316 0.6608 0.8956 0.6727 2.5977 0.6796 2.9667 0.8804 34 0.4473 2.7353 2.8724 6.8787 4.6469 55.9229 11.1857 1.3214 2.7421 0.8546 1.5095 0.6549 0.8914 0.6653 2.5765 0.6755 2.9951 0.8718 35 0.4508 2.7480 2.8432 6.9315 4.6449 55.7757 11.3240 1.3161 2.7720 0.8525 1.4876 0.6492 0.8845 0.6595 2.5528 0.6737 3.0214 0.8632 36 0.4543 2.7672 2.8124 6.9916 4.6497 55.6363 11.4315 1.3085 2.8022 0.8512 1.4666 0.6437 0.8812 0.6531 2.5350 0.6702 3.0450 0.8547 37 0.4578 2.7844 2.7844 7.0437 4.6515 55.5000 11.5553 1.3024 2.8288 0.8494 1.4454 0.6384 0.8770 0.6468 2.5116 0.6680 3.0663 0.8464 38 0.4612 2.8016 2.7572 7.1029 4.6567 55.3680 11.6609 1.2953 2.8513 0.8482 1.4261 0.6335 0.8710 0.6415 2.4929 0.6666 3.0879 0.8384 39 0.4646 2.8206 2.7293 7.1553 4.6649 55.2300 11.7704 1.2862 2.8757 0.8471 1.4078 0.6285 0.8670 0.6353 2.4750 0.6653 3.1099 0.8318 40 0.4679 2.8360 2.7030 7.2042 4.6710 55.1091 11.8814 1.2783 2.8914 0.8460 1.3897 0.6237 0.8622 0.6297 2.4557 0.6646 3.1292 0.8248 41 0.4712 2.8516 2.6764 7.2469 4.6763 54.9875 11.9901 1.2698 2.9111 0.8455 1.3730 0.6191 0.8568 0.6243 2.4404 0.6640 3.1489 0.8182 42 0.4745 2.8656 2.6502 7.2919 4.6807 54.8689 12.1000 1.2621 2.9274 0.8445 1.3561 0.6145 0.8524 0.6186 2.4229 0.6632 3.1689 0.8122 43 0.4778 2.8770 2.6258 7.3324 4.6831 54.7553 12.2086 1.2560 2.9433 0.8436 1.3395 0.6101 0.8475 0.6137 2.4057 0.6628 3.1898 0.8059 44 0.4810 2.8887 2.6012 7.3747 4.6858 54.6447 12.3082 1.2496 2.9620 0.8426 1.3232 0.6056 0.8435 0.6087 2.3898 0.6616 3.2104 0.7997 45 0.4843 2.8996 2.5785 7.4142 4.6878 54.5375 12.4072 1.2444 2.9798 0.8416 1.3073 0.6016 0.8396 0.6041 2.3731 0.6606 3.2296 0.7935 46 0.4875 2.9107 2.5561 7.4568 4.6905 54.4321 12.4973 1.2392 2.9991 0.8404 1.2919 0.5976 0.8356 0.5998 2.3578 0.6595 3.2484 0.7872 47 0.4907 2.9231 2.5341 7.4981 4.6934 54.3287 12.5845 1.2331 3.0193 0.8395 1.2768 0.5937 0.8324 0.5950 2.3432 0.6579 3.2661 0.7813 48 0.4939 2.9355 2.5130 7.5382 4.6976 54.2270 12.6716 1.2275 3.0370 0.8384 1.2622 0.5898 0.8288 0.5905 2.3282 0.6566 3.2825 0.7754 49 0.4971 2.9485 2.4919 7.5758 4.7015 54.1292 12.7555 1.2214 3.0552 0.8377 1.2480 0.5861 0.8251 0.5861 2.3148 0.6553 3.2983 0.7698 50 0.5002 2.9612 2.4714 7.6139 4.7055 54.0323 12.8402 1.2154 3.0709 0.8367 1.2340 0.5823 0.8216 0.5815 2.3007 0.6541 3.3139 0.7645 51 0.5033 2.9724 2.4516 7.6491 4.7086 53.9403 12.9235 1.2098 3.0850 0.8359 1.2205 0.5787 0.8178 0.5774 2.2870 0.6535 3.3295 0.7594 52 0.5064 2.9832 2.4319 7.6838 4.7119 53.8495 13.0050 1.2042 3.0991 0.8352 1.2074 0.5752 0.8143 0.5733 2.2740 0.6527 3.3449 0.7544 53 0.5095 2.9930 2.4132 7.7165 4.7144 53.7619 13.0854 1.1991 3.1124 0.8344 1.1946 0.5718 0.8108 0.5694 2.2608 0.6522 3.3604 0.7496 54 0.5125 3.0022 2.3945 7.7499 4.7170 53.6765 13.1622 1.1942 3.1258 0.8338 1.1822 0.5685 0.8075 0.5657 2.2483 0.6517 3.3754 0.7448 55 0.5156 3.0117 2.3763 7.7821 4.7195 53.5912 13.2377 1.1893 3.1402 0.8330 1.1700 0.5653 0.8045 0.5619 2.2361 0.6508 3.3903 0.7401 56 0.5186 3.0209 2.3587 7.8135 4.7220 53.5093 13.3106 1.1847 3.1541 0.8323 1.1580 0.5621 0.8014 0.5583 2.2240 0.6500 3.4046 0.7354 57 0.5216 3.0304 2.3413 7.8442 4.7245 53.4286 13.3815 1.1801 3.1686 0.8316 1.1463 0.5591 0.7985 0.5547 2.2125 0.6489 3.4185 0.7307 58 0.5246 3.0399 2.3245 7.8753 4.7270 53.3494 13.4505 1.1756 3.1825 0.8308 1.1347 0.5560 0.7957 0.5511 2.2009 0.6479 3.4318 0.7262 59 0.5276 3.0492 2.3081 7.9053 4.7296 53.2726 13.5178 1.1712 3.1957 0.8300 1.1235 0.5531 0.7928 0.5477 2.1897 0.6471 3.4448 0.7218 60 0.5305 3.0584 2.2920 7.9345 4.7322 53.1972 13.5839 1.1668 3.2086 0.8293 1.1125 0.5501 0.7901 0.5443 2.1788 0.6462 3.4574 0.7176


(2)

Variance Decomposition of D(LOG(NTI(2))): Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

1 0.1057 9.6633 0.3038 2.3572 0.8944 2.7754 84.0058 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.1173 8.3500 0.3731 3.6908 1.6069 5.4234 74.7515 0.2132 0.0344 0.2980 0.5502 0.6074 0.2676 0.5078 0.1339 1.1576 2.0235 0.0107 3 0.1285 7.7440 0.3116 5.8053 2.0475 10.3019 66.7481 0.1856 0.2284 0.4925 0.6576 0.7108 0.2620 0.5836 0.1181 1.1779 2.6144 0.0106 4 0.1371 7.1556 0.3020 7.5511 3.5864 9.1545 63.5083 0.1639 0.2628 0.6327 0.9611 0.8918 0.2309 0.5476 0.2598 1.4126 3.3448 0.0344 5 0.1441 8.2720 0.4479 7.6074 3.7092 9.9417 58.6377 0.1942 0.4777 0.6029 2.0144 0.8272 0.5950 0.5077 1.3262 1.3595 3.2960 0.1835 6 0.1498 9.3804 0.8222 7.7471 3.9137 9.9887 56.4260 0.2034 0.8216 0.6322 2.1719 0.7836 0.5557 0.6229 1.2907 1.2601 3.2072 0.1726 7 0.1566 10.9215 1.3056 7.8852 4.8913 9.4500 53.7574 0.3889 0.8886 0.6098 2.2228 0.7948 0.6246 0.5736 1.3127 1.1663 3.0442 0.1626 8 0.1633 11.9008 1.4863 8.5251 5.4836 10.0055 50.4470 0.3755 0.8760 0.6707 2.2358 0.7970 0.5825 0.5410 1.4455 1.1380 3.3355 0.1544 9 0.1720 11.6032 1.3840 8.3066 5.0011 10.7684 51.2879 0.5182 0.8105 0.6700 2.0153 0.7298 0.5375 0.4878 1.3314 1.0923 3.3143 0.1419 10 0.1769 11.7143 1.3558 8.8715 5.2485 10.8235 49.9177 0.5873 0.8114 0.6619 2.1147 0.7121 0.5111 0.4995 1.4198 1.1424 3.4670 0.1415 11 0.1823 11.6970 1.3302 9.7221 5.6356 10.8034 48.5248 0.6378 0.8207 0.6601 2.1541 0.6829 0.4817 0.4709 1.3432 1.2449 3.6534 0.1372 12 0.1886 11.5926 1.2607 10.2700 6.0772 11.0719 47.4111 0.6558 0.7975 0.6629 2.1388 0.6894 0.4627 0.4463 1.2607 1.2997 3.7744 0.1282 13 0.1933 11.9483 1.2958 10.3844 6.3355 10.9958 45.6997 0.6246 1.0552 0.6646 2.4973 0.6797 0.5131 0.4253 1.5923 1.2550 3.8857 0.1478 14 0.1977 12.2273 1.4210 10.5084 6.7125 11.0827 44.9177 0.6019 1.0363 0.6664 2.5016 0.6807 0.4963 0.4447 1.5705 1.2106 3.7751 0.1463 15 0.2024 12.4277 1.4444 10.6634 6.7530 11.1476 44.2830 0.5872 1.0620 0.6672 2.5228 0.6753 0.5311 0.4251 1.6711 1.1715 3.8281 0.1396 16 0.2071 12.6292 1.5173 10.9624 6.8875 11.3438 43.3399 0.5732 1.0707 0.6697 2.5329 0.6923 0.5175 0.4373 1.6733 1.1388 3.8801 0.1340 17 0.2121 12.6506 1.4668 10.8638 6.9539 11.6060 43.3218 0.6166 1.0242 0.6656 2.4657 0.6826 0.5019 0.4174 1.6008 1.1331 3.9012 0.1281 18 0.2164 12.6950 1.4454 10.9968 6.9878 11.8871 42.6701 0.6465 1.0269 0.6699 2.5050 0.6768 0.5099 0.4136 1.6060 1.1420 3.9963 0.1249 19 0.2203 12.7403 1.4379 11.2855 7.0633 11.9640 42.1150 0.6400 1.0255 0.6772 2.5530 0.6728 0.4970 0.3992 1.5895 1.1370 4.0823 0.1206 20 0.2244 12.7360 1.4159 11.4993 7.1625 12.0313 41.7194 0.6654 1.0261 0.6852 2.5924 0.6646 0.4893 0.3892 1.5565 1.1492 4.1012 0.1165 21 0.2281 12.9225 1.4724 11.5936 7.2848 12.0645 41.0709 0.6502 1.0826 0.6801 2.6587 0.6584 0.4863 0.3782 1.6395 1.1263 4.1147 0.1163 22 0.2320 13.1037 1.5056 11.7069 7.4001 12.0516 40.7085 0.6391 1.0991 0.6814 2.6604 0.6558 0.4802 0.3708 1.6178 1.1035 4.1014 0.1141 23 0.2362 13.2202 1.5214 11.8448 7.4863 12.1269 40.2968 0.6389 1.1020 0.6797 2.6500 0.6555 0.4851 0.3579 1.6141 1.0828 4.1273 0.1102 24 0.2402 13.3609 1.5371 11.9465 7.5806 12.1906 39.8642 0.6275 1.1182 0.6835 2.6480 0.6606 0.4732 0.3494 1.6216 1.0621 4.1692 0.1066 25 0.2440 13.4254 1.5111 11.9771 7.6192 12.3349 39.6464 0.6430 1.1026 0.6875 2.6383 0.6560 0.4728 0.3385 1.5905 1.0572 4.1956 0.1039 26 0.2477 13.4650 1.5116 12.0816 7.6662 12.4394 39.2975 0.6523 1.0989 0.6873 2.6653 0.6510 0.4762 0.3295 1.5963 1.0638 4.2164 0.1016 27 0.2513 13.5182 1.5147 12.2432 7.7383 12.4696 38.9566 0.6505 1.0987 0.6901 2.6915 0.6480 0.4680 0.3206 1.5873 1.0590 4.2470 0.0987 28 0.2548 13.5447 1.5121 12.3363 7.8050 12.5325 38.7022 0.6579 1.0911 0.6907 2.7091 0.6443 0.4663 0.3119 1.5723 1.0628 4.2645 0.0963 29 0.2583 13.6294 1.5369 12.3784 7.8789 12.5466 38.4179 0.6493 1.1059 0.6891 2.7320 0.6433 0.4646 0.3043 1.5928 1.0511 4.2848 0.0948 30 0.2618 13.7038 1.5456 12.4502 7.9355 12.5709 38.1934 0.6454 1.1125 0.6910 2.7374 0.6424 0.4619 0.2973 1.5837 1.0398 4.2960 0.0931 31 0.2653 13.7514 1.5489 12.5384 7.9808 12.6268 37.9556 0.6457 1.1148 0.6919 2.7388 0.6417 0.4594 0.2895 1.5815 1.0304 4.3134 0.0910 32 0.2687 13.8164 1.5515 12.6030 8.0255 12.6819 37.7125 0.6423 1.1265 0.6946 2.7405 0.6426 0.4533 0.2828 1.5817 1.0201 4.3360 0.0888 33 0.2721 13.8664 1.5408 12.6498 8.0637 12.7600 37.5133 0.6494 1.1238 0.6965 2.7445 0.6393 0.4534 0.2758 1.5704 1.0158 4.3497 0.0874 34 0.2754 13.9091 1.5432 12.7220 8.1069 12.8117 37.2884 0.6517 1.1251 0.6963 2.7556 0.6367 0.4522 0.2692 1.5709 1.0134 4.3617 0.0857 35 0.2787 13.9562 1.5453 12.8136 8.1554 12.8442 37.0649 0.6501 1.1256 0.6972 2.7655 0.6355 0.4478 0.2632 1.5661 1.0079 4.3778 0.0838 36 0.2819 13.9929 1.5452 12.8659 8.1997 12.8805 36.8888 0.6511 1.1236 0.6979 2.7774 0.6339 0.4472 0.2572 1.5601 1.0063 4.3899 0.0822 37 0.2851 14.0461 1.5563 12.9000 8.2415 12.9006 36.7184 0.6468 1.1282 0.6977 2.7873 0.6334 0.4459 0.2518 1.5648 1.0000 4.4004 0.0809 38 0.2882 14.0906 1.5599 12.9543 8.2769 12.9269 36.5558 0.6449 1.1296 0.6987 2.7937 0.6322 0.4442 0.2466 1.5606 0.9942 4.4112 0.0795 39 0.2914 14.1223 1.5627 13.0122 8.3086 12.9618 36.3957 0.6449 1.1298 0.6995 2.7979 0.6314 0.4424 0.2413 1.5575 0.9899 4.4240 0.0780


(3)

Lampiran 10. Lanjutan

Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

40 0.2945 14.1620 1.5648 13.0526 8.3416 12.9952 36.2418 0.6442 1.1335 0.7006 2.8013 0.6310 0.4394 0.2365 1.5558 0.9847 4.4384 0.0766 41 0.2976 14.1969 1.5620 13.0898 8.3716 13.0381 36.0947 0.6470 1.1335 0.7016 2.8071 0.6292 0.4389 0.2317 1.5508 0.9815 4.4499 0.0756 42 0.3006 14.2273 1.5644 13.1412 8.4020 13.0702 35.9432 0.6477 1.1350 0.7018 2.8133 0.6278 0.4374 0.2270 1.5498 0.9782 4.4593 0.0744 43 0.3036 14.2595 1.5655 13.1971 8.4342 13.0943 35.7938 0.6473 1.1371 0.7027 2.8193 0.6270 0.4347 0.2227 1.5472 0.9739 4.4706 0.0731 44 0.3066 14.2907 1.5661 13.2342 8.4643 13.1226 35.6618 0.6476 1.1381 0.7033 2.8259 0.6260 0.4337 0.2184 1.5447 0.9710 4.4795 0.0721 45 0.3095 14.3264 1.5704 13.2658 8.4931 13.1438 35.5380 0.6459 1.1408 0.7034 2.8307 0.6252 0.4325 0.2145 1.5451 0.9667 4.4866 0.0711 46 0.3124 14.3576 1.5721 13.3080 8.5197 13.1667 35.4130 0.6451 1.1419 0.7040 2.8354 0.6244 0.4312 0.2106 1.5426 0.9629 4.4948 0.0701 47 0.3153 14.3837 1.5735 13.3481 8.5452 13.1912 35.2944 0.6448 1.1421 0.7046 2.8392 0.6238 0.4297 0.2068 1.5403 0.9599 4.5038 0.0690 48 0.3182 14.4120 1.5746 13.3774 8.5697 13.2158 35.1838 0.6443 1.1434 0.7052 2.8429 0.6233 0.4281 0.2032 1.5386 0.9567 4.5130 0.0680 49 0.3210 14.4379 1.5747 13.4075 8.5928 13.2424 35.0739 0.6450 1.1436 0.7058 2.8482 0.6222 0.4276 0.1997 1.5364 0.9543 4.5209 0.0672 50 0.3239 14.4609 1.5766 13.4443 8.6154 13.2635 34.9660 0.6450 1.1442 0.7060 2.8528 0.6213 0.4264 0.1963 1.5351 0.9518 4.5282 0.0662 51 0.3266 14.4843 1.5778 13.4803 8.6381 13.2828 34.8603 0.6448 1.1453 0.7066 2.8571 0.6208 0.4248 0.1930 1.5332 0.9489 4.5366 0.0653 52 0.3294 14.5080 1.5789 13.5073 8.6600 13.3038 34.7620 0.6448 1.1464 0.7071 2.8616 0.6200 0.4240 0.1899 1.5317 0.9463 4.5438 0.0645 53 0.3321 14.5326 1.5810 13.5339 8.6808 13.3219 34.6683 0.6443 1.1480 0.7073 2.8649 0.6194 0.4229 0.1869 1.5309 0.9433 4.5499 0.0637 54 0.3349 14.5552 1.5820 13.5660 8.7008 13.3403 34.5726 0.6440 1.1490 0.7078 2.8684 0.6187 0.4218 0.1839 1.5293 0.9405 4.5566 0.0630 55 0.3376 14.5760 1.5828 13.5955 8.7202 13.3594 34.4815 0.6439 1.1499 0.7083 2.8715 0.6182 0.4206 0.1810 1.5277 0.9380 4.5634 0.0622 56 0.3403 14.5977 1.5836 13.6193 8.7391 13.3781 34.3956 0.6437 1.1509 0.7087 2.8746 0.6177 0.4196 0.1783 1.5263 0.9356 4.5697 0.0614 57 0.3429 14.6184 1.5843 13.6444 8.7576 13.3965 34.3098 0.6438 1.1515 0.7090 2.8784 0.6169 0.4190 0.1756 1.5251 0.9335 4.5755 0.0608 58 0.3455 14.6372 1.5855 13.6723 8.7754 13.4125 34.2269 0.6436 1.1520 0.7093 2.8817 0.6163 0.4180 0.1730 1.5238 0.9314 4.5811 0.0600 59 0.3482 14.6557 1.5865 13.6978 8.7929 13.4281 34.1468 0.6434 1.1526 0.7097 2.8850 0.6159 0.4170 0.1705 1.5224 0.9293 4.5873 0.0593 60 0.3507 14.6744 1.5875 13.7190 8.8098 13.4440 34.0706 0.6432 1.1533 0.7100 2.8884 0.6154 0.4163 0.1680 1.5213 0.9273 4.5928 0.0587

Variance Decomposition of D(LOG(NTO(2))): Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

1 0.0774 6.3919 0.1908 6.4954 1.5816 7.0221 71.0800 7.2382 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.0855 5.3709 0.2127 9.0393 2.7052 10.0353 62.5154 6.0309 0.0942 0.0363 0.1029 0.5373 0.0349 0.4239 0.0591 0.9957 1.7537 0.0524 3 0.0943 4.7106 0.1758 12.6045 3.4198 12.8178 55.5507 5.0140 0.1675 0.1450 0.3763 0.6465 0.1853 0.5171 0.0505 1.1676 2.3438 0.1070 4 0.1024 4.0316 0.1498 15.7575 5.1497 11.5055 51.7369 4.3743 0.1498 0.2310 0.7487 0.8776 0.2613 0.4933 0.0967 1.5477 2.7559 0.1327 5 0.1068 4.9024 0.1422 14.9293 5.4103 10.7101 48.8918 4.2527 0.5025 0.2164 2.3087 0.8135 0.2422 0.5093 1.6144 1.5224 2.5826 0.4492 6 0.1106 5.7548 0.4073 14.9759 5.9174 10.8049 47.3103 3.9702 0.5511 0.2646 2.4303 0.8183 0.2749 0.7178 1.5185 1.4426 2.4215 0.4196 7 0.1149 6.7653 0.6642 14.9020 6.9180 10.3789 45.5350 3.7936 0.5105 0.2599 2.6647 0.8469 0.3634 0.6681 1.6669 1.4119 2.2502 0.4004 8 0.1197 7.6449 0.7943 15.6587 7.8647 10.4691 42.8826 3.5205 0.4797 0.3015 2.8047 0.8953 0.3438 0.6917 1.6824 1.3135 2.2405 0.4120 9 0.1264 7.1415 0.8095 14.6136 7.1332 11.8312 44.0782 3.4857 0.7189 0.2745 2.5215 0.8596 0.3088 0.6223 1.5699 1.4735 2.1334 0.4248 10 0.1300 6.9477 0.7813 15.1276 7.2720 11.6649 43.2146 3.4488 0.6841 0.2684 2.7478 0.8583 0.2921 0.6234 1.6686 1.6197 2.3793 0.4014 11 0.1335 6.7628 0.7792 16.0033 7.5485 11.4857 42.2340 3.4358 0.6508 0.2601 2.8135 0.8394 0.3015 0.5946 1.5833 1.8161 2.5097 0.3819 12 0.1375 6.5649 0.7492 16.4292 7.8268 11.5757 41.6247 3.3541 0.6160 0.2735 2.8247 0.8487 0.3385 0.5846 1.4970 1.9261 2.6048 0.3615 13 0.1404 6.7838 0.7540 16.5486 8.0374 11.5215 40.2218 3.2202 0.9155 0.2920 3.2726 0.8413 0.3325 0.5609 1.7725 1.8731 2.6591 0.3934 14 0.1433 6.9890 0.8558 16.8103 8.4979 11.5048 39.5155 3.1138 0.8818 0.2996 3.2732 0.8420 0.3362 0.5793 1.7454 1.8162 2.5551 0.3841 15 0.1465 7.2283 0.8776 17.0802 8.6765 11.4858 38.9582 3.0214 0.8699 0.3059 3.2777 0.8398 0.3216 0.5579 1.8206 1.7639 2.5452 0.3696


(4)

(GDPA(2))) (TKA(2))) (XA(2))) (IMA(2))) (NTI(2))) (NTO(2))) (PPH(2))) (PPN(2))) (EA(2)))(SP_(2))) (RDA(2))) (IA(2))) (DF(2))) (I(2))) (KONS(2)))

16 0.1499 7.4558 0.9056 17.5396 8.8739 11.7626 37.9901 2.9159 0.8397 0.3027 3.2453 0.8715 0.3079 0.5874 1.8077 1.7164 2.5236 0.3543 17 0.1536 7.4743 0.8686 17.3324 9.0063 11.9072 38.2082 2.8898 0.8299 0.2974 3.1613 0.8718 0.2937 0.5596 1.7228 1.7529 2.4814 0.3423 18 0.1565 7.4773 0.8625 17.4902 9.1025 12.1236 37.6871 2.8568 0.8009 0.2985 3.2162 0.8826 0.2850 0.5487 1.7158 1.8099 2.5125 0.3301 19 0.1593 7.4390 0.8504 17.8739 9.1655 12.1551 37.2455 2.7793 0.7753 0.3010 3.3082 0.8829 0.2765 0.5300 1.6934 1.8384 2.5650 0.3207 20 0.1621 7.3533 0.8468 18.0369 9.2672 12.1498 37.0466 2.7472 0.7532 0.3073 3.3865 0.8823 0.2686 0.5150 1.6489 1.9230 2.5557 0.3117 21 0.1643 7.4302 0.9093 18.1111 9.4345 12.1303 36.5870 2.6865 0.7426 0.3043 3.5088 0.8795 0.2617 0.5035 1.7399 1.9166 2.5497 0.3042 22 0.1669 7.5071 0.9426 18.2551 9.5734 12.0917 36.3738 2.6321 0.7226 0.3072 3.5279 0.8833 0.2547 0.4969 1.7064 1.9029 2.5271 0.2954 23 0.1696 7.5580 0.9607 18.4123 9.6734 12.1603 36.0991 2.5931 0.7007 0.3074 3.5160 0.8911 0.2465 0.4812 1.6942 1.8846 2.5349 0.2865 25 0.1749 7.6792 0.9438 18.5936 9.8415 12.3784 35.6058 2.5411 0.6718 0.3158 3.4975 0.9022 0.2379 0.4572 1.6615 1.8553 2.5476 0.2698 26 0.1774 7.6970 0.9414 18.7692 9.9083 12.4677 35.2868 2.5221 0.6535 0.3155 3.5247 0.9001 0.2311 0.4446 1.6614 1.8725 2.5419 0.2621 27 0.1800 7.7236 0.9401 19.0085 10.0055 12.4892 34.9580 2.4840 0.6361 0.3171 3.5565 0.9006 0.2276 0.4339 1.6449 1.8751 2.5439 0.2557 28 0.1824 7.7345 0.9372 19.1110 10.1095 12.5152 34.7640 2.4559 0.6195 0.3174 3.5856 0.9001 0.2218 0.4224 1.6238 1.8974 2.5357 0.2491 29 0.1847 7.7911 0.9638 19.1545 10.2195 12.5082 34.5545 2.4103 0.6057 0.3162 3.6270 0.9046 0.2164 0.4138 1.6404 1.8960 2.5352 0.2430 30 0.1870 7.8259 0.9746 19.2494 10.2989 12.5083 34.4016 2.3728 0.5909 0.3177 3.6472 0.9082 0.2113 0.4062 1.6262 1.8952 2.5286 0.2371 31 0.1894 7.8393 0.9807 19.3461 10.3598 12.5355 34.2507 2.3443 0.5762 0.3188 3.6591 0.9122 0.2062 0.3963 1.6172 1.8966 2.5294 0.2316 32 0.1917 7.8672 0.9870 19.4114 10.4176 12.5811 34.0873 2.3160 0.5639 0.3208 3.6682 0.9181 0.2030 0.3884 1.6130 1.8938 2.5367 0.2265 33 0.1939 7.8810 0.9786 19.4638 10.4636 12.6489 33.9573 2.3068 0.5509 0.3223 3.6780 0.9168 0.1983 0.3795 1.5965 1.8982 2.5384 0.2212 34 0.1962 7.8904 0.9812 19.5680 10.5171 12.6902 33.7769 2.2914 0.5389 0.3223 3.6927 0.9168 0.1941 0.3708 1.5914 1.9033 2.5383 0.2162 35 0.1985 7.9095 0.9820 19.6937 10.5815 12.7122 33.5842 2.2693 0.5277 0.3233 3.7064 0.9183 0.1918 0.3631 1.5826 1.9009 2.5419 0.2116 36 0.2006 7.9265 0.9799 19.7635 10.6415 12.7432 33.4423 2.2517 0.5168 0.3243 3.7231 0.9191 0.1878 0.3553 1.5725 1.9052 2.5405 0.2070 37 0.2028 7.9612 0.9891 19.8178 10.7042 12.7550 33.3052 2.2253 0.5075 0.3243 3.7393 0.9212 0.1843 0.3489 1.5752 1.9023 2.5365 0.2027 38 0.2049 7.9888 0.9921 19.8999 10.7597 12.7689 33.1694 2.2018 0.4975 0.3253 3.7509 0.9227 0.1809 0.3426 1.5674 1.9003 2.5331 0.1986 39 0.2071 8.0058 0.9942 19.9751 10.8069 12.7944 33.0433 2.1814 0.4873 0.3260 3.7590 0.9247 0.1775 0.3359 1.5603 1.9016 2.5321 0.1947 40 0.2092 8.0283 0.9969 20.0204 10.8560 12.8177 32.9328 2.1611 0.4780 0.3268 3.7680 0.9275 0.1745 0.3299 1.5553 1.9025 2.5334 0.1909 41 0.2113 8.0429 0.9955 20.0654 10.8983 12.8511 32.8260 2.1477 0.4687 0.3274 3.7800 0.9278 0.1712 0.3238 1.5468 1.9067 2.5333 0.1872 42 0.2133 8.0513 0.9984 20.1331 10.9386 12.8723 32.7112 2.1322 0.4598 0.3275 3.7920 0.9286 0.1681 0.3177 1.5419 1.9103 2.5332 0.1838 43 0.2154 8.0619 1.0003 20.2028 10.9807 12.8868 32.5965 2.1161 0.4515 0.3283 3.8036 0.9302 0.1657 0.3121 1.5359 1.9114 2.5357 0.1805 44 0.2174 8.0737 1.0012 20.2482 11.0215 12.9080 32.4984 2.1026 0.4436 0.3289 3.8160 0.9310 0.1629 0.3067 1.5305 1.9138 2.5358 0.1772 45 0.2194 8.0915 1.0055 20.2929 11.0616 12.9226 32.4045 2.0865 0.4364 0.3291 3.8253 0.9322 0.1603 0.3017 1.5284 1.9128 2.5346 0.1740 46 0.2214 8.1071 1.0071 20.3540 11.0993 12.9387 32.3019 2.0718 0.4291 0.3298 3.8332 0.9331 0.1579 0.2968 1.5232 1.9117 2.5343 0.1710 47 0.2234 8.1204 1.0079 20.4082 11.1356 12.9579 32.2058 2.0581 0.4220 0.3305 3.8396 0.9344 0.1556 0.2919 1.5182 1.9116 2.5344 0.1680 48 0.2253 8.1367 1.0087 20.4472 11.1717 12.9779 32.1192 2.0444 0.4152 0.3311 3.8462 0.9358 0.1533 0.2873 1.5141 1.9117 2.5344 0.1652 49 0.2272 8.1504 1.0087 20.4899 11.2058 12.9987 32.0304 2.0326 0.4084 0.3315 3.8551 0.9362 0.1509 0.2828 1.5095 1.9132 2.5334 0.1624 50 0.2292 8.1607 1.0104 20.5411 11.2383 13.0132 31.9431 2.0199 0.4018 0.3317 3.8632 0.9370 0.1487 0.2783 1.5054 1.9147 2.5326 0.1598 51 0.2311 8.1714 1.0117 20.5874 11.2710 13.0256 31.8602 2.0072 0.3955 0.3322 3.8714 0.9382 0.1467 0.2741 1.5011 1.9158 2.5331 0.1573 52 0.2329 8.1823 1.0131 20.6212 11.3026 13.0405 31.7860 1.9957 0.3894 0.3326 3.8804 0.9391 0.1445 0.2701 1.4974 1.9175 2.5330 0.1549 53 0.2348 8.1937 1.0156 20.6570 11.3321 13.0526 31.7154 1.9837 0.3835 0.3328 3.8877 0.9400 0.1425 0.2662 1.4944 1.9179 2.5324 0.1525 54 0.2367 8.2033 1.0170 20.7002 11.3602 13.0649 31.6404 1.9726 0.3779 0.3333 3.8946 0.9408 0.1406 0.2624 1.4906 1.9183 2.5327 0.1501 55 0.2385 8.2124 1.0179 20.7384 11.3874 13.0793 31.5694 1.9623 0.3724 0.3338 3.9006 0.9418 0.1388 0.2587 1.4868 1.9188 2.5332 0.1479 56 0.2403 8.2230 1.0187 20.7699 11.4144 13.0942 31.5031 1.9524 0.3671 0.3342 3.9065 0.9426 0.1370 0.2551 1.4836 1.9192 2.5333 0.1457 57 0.2421 8.2331 1.0193 20.8056 11.4406 13.1084 31.4337 1.9431 0.3620 0.3345 3.9132 0.9430 0.1352 0.2516 1.4804 1.9197 2.5329 0.1436


(5)

Lampiran 10. Lanjutan

Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

58 0.2440 8.2419 1.0204 20.8447 11.4661 13.1202 31.3658 1.9335 0.3570 0.3348 3.9189 0.9437 0.1336 0.2482 1.4771 1.9201 2.5326 0.1415 59 0.2457 8.2512 1.0212 20.8791 11.4915 13.1316 31.3013 1.9239 0.3521 0.3352 3.9247 0.9445 0.1320 0.2449 1.4739 1.9206 2.5327 0.1395 60 0.2475 8.2609 1.0222 20.9080 11.5164 13.1435 31.2410 1.9147 0.3474 0.3355 3.9309 0.9452 0.1303 0.2417 1.4711 1.9213 2.5324 0.1376

Variance Decomposition of D(DSA(2)): Period S.E. D(LOG

(GDPA(2)))

D(LOG (TKA(2)))

D(LOG (XA(2)))

D(LOG (IMA(2)))

D(WP(2)) D(LOG (NTI(2)))

D(LOG (NTO(2)))

D(DSA(2)) D(LOG (PPH(2)))

D(LOG (PPN(2)))

D(LOG (EA(2)))

D(LOG (SP_(2)))

D(LOG (RDA(2)))

D(LOG (IA(2)))

D(LOG (DF(2)))

D(LOG (I(2)))

D(LOG (KONS(2)))

1 0.2351 12.0667 0.0053 3.1112 0.8640 0.0109 0.5416 0.0644 83.3359 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.2519 13.2782 0.2348 2.9293 1.5118 0.3043 0.9849 0.0873 76.2664 0.3038 0.0035 0.0803 0.8430 0.9468 0.0983 0.6603 0.0384 1.4285 3 0.2918 15.7171 0.1844 5.5114 1.4284 0.9677 1.1707 0.3459 66.4530 0.9297 0.3722 0.4692 0.8729 0.8965 0.8340 0.5345 1.3571 1.9551 4 0.3083 17.9085 0.2318 5.0593 1.7599 0.8991 1.1189 0.8139 61.3569 0.9369 0.3365 0.7615 1.0331 1.4610 1.2054 0.9739 2.3386 1.8048 5 0.3421 14.5751 0.2091 10.8098 1.5023 0.8792 5.9536 0.7959 49.8295 0.8104 0.5527 0.8718 0.9105 1.2128 1.9105 5.5341 1.9153 1.7272 6 0.3526 13.9833 0.2579 12.5719 2.1296 0.8401 6.1485 0.9642 47.6307 0.9078 0.5419 0.8247 0.9580 1.1761 1.8332 5.2917 2.2815 1.6588 7 0.3733 12.4781 0.5285 12.6342 3.1104 0.7758 8.2827 1.0278 44.5008 0.9500 1.1076 0.8055 1.0155 1.0518 1.6402 5.4531 3.0634 1.5744 8 0.3854 11.7506 0.5672 13.3184 3.3964 0.8570 9.1868 1.0669 42.9276 1.1585 1.1934 0.7607 0.9683 1.0101 1.5392 5.4125 3.3815 1.5050 9 0.4055 10.7097 0.6158 13.4365 3.7928 0.9040 8.5697 1.0557 44.4152 1.0757 1.1683 0.8099 0.9391 0.9268 2.0059 4.8934 3.3223 1.3593 10 0.4142 10.5019 0.5971 13.5395 4.0019 0.8680 8.4928 1.0802 44.5749 1.1260 1.1575 0.8050 0.9349 1.0986 1.9282 4.6991 3.2812 1.3133 11 0.4280 10.2880 0.5970 13.8183 4.1428 0.9718 8.5156 1.0532 44.6742 1.1026 1.1097 0.7960 0.9235 1.0495 1.8620 4.4304 3.3790 1.2865 12 0.4396 10.3330 0.6230 13.7819 4.1343 1.0760 8.2717 1.1932 44.6527 1.1897 1.0728 0.7600 0.8777 1.1072 1.8203 4.2063 3.6726 1.2276 13 0.4526 9.9670 0.8480 15.1972 4.3751 1.0500 8.3076 1.2436 43.3712 1.2382 1.0758 0.7685 0.8410 1.0445 1.7187 4.0839 3.6435 1.2262 14 0.4612 9.8385 0.8877 15.4511 4.7044 1.0320 8.2420 1.2597 43.0012 1.2874 1.1195 0.7906 0.9068 1.0063 1.6737 3.9841 3.6146 1.2004 15 0.4708 9.5742 0.8911 15.8387 5.0927 0.9999 8.2391 1.3298 42.4466 1.2926 1.2137 0.8244 0.9039 0.9846 1.6070 3.9772 3.5708 1.2136 16 0.4791 9.3869 0.8668 16.2313 5.2595 0.9719 8.4849 1.3587 41.8202 1.3167 1.2516 0.8316 0.9070 0.9520 1.5534 3.9808 3.5994 1.2274 17 0.4897 9.1635 0.8294 16.6803 5.3339 0.9334 8.6775 1.3993 41.4072 1.2856 1.2712 0.8296 0.9500 0.9221 1.5242 3.8749 3.7066 1.2112 18 0.4984 8.9867 0.8022 16.9811 5.4573 0.9103 8.7877 1.4603 41.0917 1.3106 1.2780 0.8234 0.9513 0.9096 1.4727 3.7860 3.8107 1.1803 19 0.5085 8.7680 0.7887 17.2471 5.6375 0.8946 8.9131 1.4446 40.9085 1.3179 1.2697 0.8198 0.9356 0.8758 1.4239 3.6868 3.9094 1.1591 20 0.5175 8.6045 0.7796 17.4170 5.7937 0.8778 8.8518 1.4568 40.9277 1.3575 1.2635 0.8140 0.9098 0.8613 1.3938 3.5815 3.9851 1.1246 21 0.5272 8.4444 0.8354 17.7148 5.9223 0.8661 8.8236 1.4280 40.7796 1.3825 1.2736 0.8360 0.9030 0.8369 1.3467 3.4946 4.0179 1.0949 22 0.5351 8.3577 0.8354 17.8003 6.0238 0.8659 8.8036 1.4143 40.8017 1.4026 1.2708 0.8464 0.8946 0.8179 1.3179 3.4314 4.0405 1.0753 23 0.5432 8.2878 0.8477 17.9090 6.0714 0.8544 8.8049 1.4263 40.7731 1.4117 1.2827 0.8546 0.8802 0.8081 1.2872 3.3669 4.0701 1.0641 24 0.5510 8.2109 0.8527 18.0861 6.1332 0.8394 8.8639 1.4363 40.6152 1.4280 1.2885 0.8533 0.8871 0.7910 1.2529 3.3254 4.0848 1.0513 25 0.5596 8.1116 0.8391 18.3273 6.2031 0.8186 8.9377 1.4798 40.3995 1.4245 1.2966 0.8503 0.8923 0.7780 1.2344 3.2652 4.1030 1.0390 26 0.5674 8.0170 0.8338 18.4730 6.2862 0.7985 8.9836 1.5233 40.2318 1.4407 1.3121 0.8475 0.8940 0.7694 1.2058 3.2219 4.1340 1.0275 27 0.5754 7.9059 0.8288 18.6487 6.3859 0.7865 9.0574 1.5408 40.0239 1.4457 1.3221 0.8497 0.8963 0.7539 1.1804 3.1870 4.1638 1.0233 28 0.5832 7.8033 0.8181 18.8493 6.4656 0.7688 9.0885 1.5594 39.8653 1.4594 1.3303 0.8471 0.8899 0.7431 1.1558 3.1465 4.1969 1.0127 29 0.5912 7.7015 0.8231 19.0728 6.5607 0.7583 9.0921 1.5571 39.6912 1.4663 1.3401 0.8538 0.8955 0.7293 1.1289 3.1045 4.2269 0.9979 30 0.5985 7.6138 0.8169 19.1979 6.6381 0.7475 9.1231 1.5566 39.6035 1.4762 1.3453 0.8562 0.8908 0.7159 1.1069 3.0675 4.2557 0.9881 31 0.6061 7.5350 0.8171 19.3126 6.7069 0.7352 9.1260 1.5589 39.5513 1.4851 1.3501 0.8584 0.8827 0.7046 1.0861 3.0213 4.2888 0.9798 32 0.6135 7.4625 0.8195 19.4293 6.7728 0.7254 9.1383 1.5564 39.4949 1.4952 1.3527 0.8604 0.8810 0.6925 1.0642 2.9819 4.3061 0.9669 33 0.6210 7.3999 0.8148 19.5466 6.8298 0.7148 9.1627 1.5637 39.4364 1.4985 1.3519 0.8619 0.8769 0.6830 1.0470 2.9387 4.3181 0.9554


(6)

(GDPA(2))) (TKA(2))) (XA(2))) (IMA(2))) (NTI(2))) (NTO(2))) (PPH(2))) (PPN(2))) (EA(2)))(SP_(2))) (RDA(2))) (IA(2))) (DF(2))) (I(2))) (KONS(2)))

34 0.6281 7.3499 0.8140 19.6162 6.8792 0.7049 9.1719 1.5733 39.4003 1.5081 1.3555 0.8634 0.8731 0.6747 1.0289 2.9029 4.3373 0.9463 35 0.6352 7.2973 0.8141 19.7042 6.9251 0.6968 9.2000 1.5819 39.3245 1.5145 1.3587 0.8647 0.8715 0.6658 1.0114 2.8716 4.3580 0.9398 36 0.6423 7.2440 0.8111 19.8221 6.9671 0.6869 9.2210 1.5945 39.2345 1.5218 1.3620 0.8640 0.8689 0.6581 0.9946 2.8429 4.3742 0.9323 37 0.6493 7.1884 0.8115 19.9456 7.0168 0.6784 9.2312 1.6023 39.1323 1.5270 1.3702 0.8665 0.8718 0.6501 0.9785 2.8163 4.3894 0.9240 38 0.6561 7.1314 0.8076 20.0407 7.0673 0.6694 9.2578 1.6104 39.0446 1.5333 1.3764 0.8675 0.8712 0.6421 0.9631 2.7939 4.4044 0.9189 39 0.6629 7.0751 0.8052 20.1385 7.1156 0.6602 9.2763 1.6173 38.9622 1.5388 1.3821 0.8682 0.8693 0.6348 0.9485 2.7682 4.4255 0.9140 40 0.6697 7.0182 0.8034 20.2426 7.1631 0.6524 9.2937 1.6200 38.8849 1.5442 1.3864 0.8691 0.8691 0.6272 0.9337 2.7441 4.4413 0.9065 41 0.6765 6.9659 0.8005 20.3356 7.2080 0.6445 9.3157 1.6237 38.8202 1.5479 1.3882 0.8703 0.8674 0.6199 0.9203 2.7174 4.4553 0.8993 42 0.6831 6.9191 0.7993 20.4017 7.2504 0.6375 9.3258 1.6269 38.7802 1.5540 1.3910 0.8713 0.8647 0.6129 0.9071 2.6925 4.4728 0.8929 43 0.6897 6.8744 0.7993 20.4704 7.2896 0.6316 9.3384 1.6299 38.7358 1.5594 1.3928 0.8722 0.8621 0.6062 0.8944 2.6679 4.4889 0.8868 44 0.6963 6.8332 0.7988 20.5461 7.3240 0.6252 9.3493 1.6338 38.6913 1.5644 1.3944 0.8728 0.8597 0.6000 0.8823 2.6444 4.5002 0.8802 45 0.7027 6.7958 0.7987 20.6181 7.3588 0.6192 9.3534 1.6382 38.6459 1.5688 1.3978 0.8744 0.8591 0.5941 0.8711 2.6221 4.5106 0.8739 46 0.7090 6.7596 0.7973 20.6784 7.3916 0.6132 9.3674 1.6435 38.6002 1.5735 1.4007 0.8753 0.8577 0.5886 0.8598 2.6025 4.5214 0.8694 47 0.7154 6.7236 0.7963 20.7456 7.4231 0.6072 9.3801 1.6492 38.5469 1.5776 1.4038 0.8757 0.8567 0.5833 0.8490 2.5832 4.5337 0.8651 48 0.7216 6.6867 0.7948 20.8203 7.4545 0.6012 9.3926 1.6541 38.4890 1.5814 1.4071 0.8763 0.8566 0.5780 0.8385 2.5652 4.5437 0.8601 49 0.7279 6.6500 0.7930 20.8883 7.4869 0.5953 9.4086 1.6588 38.4332 1.5847 1.4097 0.8770 0.8562 0.5728 0.8283 2.5473 4.5542 0.8555 50 0.7340 6.6140 0.7916 20.9465 7.5189 0.5898 9.4203 1.6627 38.3868 1.5887 1.4129 0.8777 0.8552 0.5677 0.8185 2.5306 4.5666 0.8515 51 0.7401 6.5785 0.7906 21.0072 7.5493 0.5846 9.4320 1.6658 38.3412 1.5925 1.4153 0.8783 0.8539 0.5627 0.8089 2.5137 4.5785 0.8472 52 0.7463 6.5445 0.7897 21.0687 7.5781 0.5795 9.4422 1.6683 38.2992 1.5960 1.4173 0.8790 0.8527 0.5578 0.7996 2.4968 4.5882 0.8424 53 0.7523 6.5131 0.7888 21.1230 7.6062 0.5747 9.4487 1.6710 38.2639 1.5994 1.4196 0.8799 0.8518 0.5532 0.7909 2.4800 4.5979 0.8378 54 0.7582 6.4834 0.7880 21.1704 7.6324 0.5702 9.4580 1.6738 38.2319 1.6030 1.4214 0.8806 0.8503 0.5488 0.7823 2.4641 4.6075 0.8339 55 0.7642 6.4550 0.7875 21.2204 7.6571 0.5658 9.4662 1.6767 38.1980 1.6063 1.4232 0.8811 0.8491 0.5446 0.7740 2.4484 4.6167 0.8299 56 0.7701 6.4276 0.7868 21.2722 7.6810 0.5615 9.4738 1.6799 38.1626 1.6093 1.4250 0.8817 0.8484 0.5405 0.7660 2.4334 4.6244 0.8258 57 0.7759 6.4011 0.7860 21.3197 7.7049 0.5572 9.4834 1.6832 38.1269 1.6122 1.4269 0.8823 0.8477 0.5366 0.7582 2.4192 4.6323 0.8222 58 0.7817 6.3749 0.7852 21.3645 7.7280 0.5531 9.4920 1.6866 38.0925 1.6153 1.4291 0.8828 0.8469 0.5327 0.7506 2.4059 4.6410 0.8190 59 0.7874 6.3488 0.7844 21.4122 7.7505 0.5490 9.5008 1.6898 38.0560 1.6182 1.4311 0.8832 0.8462 0.5290 0.7432 2.3929 4.6491 0.8157 60 0.7931 6.3230 0.7835 21.4603 7.7728 0.5450 9.5095 1.6925 38.0198 1.6208 1.4330 0.8837 0.8457 0.5252 0.7360 2.3802 4.6566 0.8122

Cholesky Ordering: D(LOG(GDPA(2))) D(LOG(TKA(2))) D(LOG(XA(2))) D(LOG(IMA(2))) D(WP(2)) D(LOG(NTI(2))) D(LOG(NTO(2))) D(DSA(2)) D(LOG(PPH(2))) D(LOG(PPN(2))) D(LOG(EA(2))) D(LOG(SP_(2))) D(LOG(RDA(2))) D(LOG(IA(2))) D(LOG(DF(2))) D(LOG(I(2))) D(LOG(KONS(2)))