38.02 1.43 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI
278 Guncangan kebijakan fiskal lainnya berkontribusi dalam menjelaskan variabilitas
nilai tambah output relatif kecil berkisar 0.1-0.9. Guncangan investasi juga memberikan kontribusi cukup besar 2.53 .
Berarti, variabilitas nilai tambah output dijelaskan oleh guncangan kebijakan fiskal yang paling besar dari pajak pertambahan nilai, desentralisasi fiskal dan
anggaran infrastruktur. Variabilitas daya saing agroindustri dalam jangka pendek triwulan ke 1
dijelaskan oleh guncangan sendiri 83.34. Variabilitas juga dijelaskan oleh NTI 0.54 dan NTO 0.06. Tidak dapat dijelaskan secara baik oleh guncangan
kebijakan fiskal. Dalam jangka panjang triwulan ke 60 variabilitas daya saing agroindustri dijelaskan oleh guncangan sendiri sebesar 38.02. Sedangkan
kebijakan fiskal, yang paling besar dari desentralisasi fiskal sebesar 2.38, kemudian pajak penghasilan sebesar 1.62, pajak pertambahan nilai sebesar
1.43, dan anggaran infrastruktur pertanian sebesar 0.74. Peran guncangan kebijakan fiskal lainnya dalam menjelaskan variabilitas daya saing agroindustri
relatif kecil berkisar 0.53-0.88. Guncangan investasi juga memberikan kontribusi cukup besar 4.66.
Berarti, variabilitas daya saing agroindustri dijelaskan oleh guncangan kebijakan fiskal yang paling besar dari desentralisasi fiskal, pajak penghasilan,
pajak pertambahan nilai, dan anggaran infrastruktur disamping juga dari investasi. Dari uraian di atas sebagaimana disajikan pada Tabel 45, variabel kebijakan
fiskal yang efektifberperan besar dalam mempengaruhi variabilitas kinerja agroindustri di Indonesia adalah: anggaran infrastruktur pertanian dan desentralisasi
fiskal kemudian disusul pajak pertambahan nilai. Kebijakan infrastruktur yang bias
279 urban Yudhoyono, 2004 dalam hal ini menjadi kendala dan perlu diperhatikan
untuk pengembangan agroindustri. Desentralisasi fiskal yang kondusif bagi kegiatan produksi alamiah lokal Saragih, 2003 merupakan kesempatan dalam
pengembangan industri pertanian di daerah. Pajak pertambahan nilai medorong produktivitas pertanian Herjanto, 2003 dalam hal ini juga berpotensi dalam
pengembangan industri pertanian. Disamping besaran respon dinamik pada kinerja agroindustri atas guncangan
kebijakan fiskal yang kecil; peran efektifitas guncangan kebijakan fiskal juga kecil dalam mempengaruhi variabilitas kinerja agroindustri. Sehingga dapat dikatakan
intervensi kebijakan fiskal selama rentang analisis tidak efektif dalam mendorong kinerja agroindustri.
Tabel 45. Rangkuman Peran Guncangan Kebijakan Fiskal yang Efektif terhadap
Variabilitas Kinerja Agroindustri dalam Jangka Panjang
Sumber Guncangan dari Kebijakan Fiskal Variabilitas
Kinerja Agroindustri
PPh PPn EA SP RDA IA DF
NTI
0.71 4