Nilai Tambah Output Agroindustri
2.7 4.4
3.8 3.7 4.3
Lao Peoples Dem. Rep. 10.1 10.1 11.5 12.5 13 Malaysia -3.8 4.3 7.1 7.9 3.9 Myanmar 21.8 35 20.7 - - Philippines -2.5 3.9 3.6 5.2 5.3 Singapore -9 4 1.1 10.5 7.8 Thailand 1.7 7.1 9.5 8 5.7 Vietnam 10.4 9.5 10.5 10.2 10.6 Pacific: Cook Islands 13.3 -0.3 16.2 14.1 - Fiji Islands 9.1 2.9 5.1 4.5 - Kiribati 25.8 -4.9 -1.1 1.8 - Palau, Rep. of 6.3 -5 0.5 .- - Papua New Guinea 5 -10.2 2.7 2.8 - Samoa 12.1 -1.9 6.5 6 - Solomon Islands -17.4 4 4.5 6 - Timor-Leste 18.5 -3.4 -4.9 2.2 - Tonga 1.2 5 2.4 -1 - Tuvalu 10.3 6.5 - - - Vanuatu -4.6 -5.9 -3.2 3.5 3.4 Keterangan: Sel kosong, tidak tersedia data Sumber: ADB 2006 Asian Development Outlook 2006 222 cenderung menurun hingga tahun 2005. Keadaan ini relatif seragam untuk negara- negara kawasan Asia Tenggara juga sebagian besar di Asia lainnya. 6.2.3. Daya Saing Agroindustri Daya saing agroindustri Indonesia sejak tahun 1970 meningkat diatas 1. Menurut Lall and Rao 1993 termasuk dalam continuing comparative advantage, namun pertumbuhannya menurun sampai pertengahan periode 1986-90 dari 134.9 menjadi 48.67. Peningkatan drastis sampai pertengahan periode 1991- 95. Pada saat krisis tahun 1997, penurunan nilai dan pertumbuhannya masih terjadi bahkan lebih rendah dibandingkan dengan penurunan sebelumnya dari 250.78 menjadi negatif 61.60 berlangsung sampai tahun 2005 meskipun mulai tahun 2000 mengalami sedikit pertumbuhan. Selengkapnya disajikan pada Gambar 38. Artinya, krisis ekonomi telah menurunkan nilai dan pertumbuhan daya saing agroindustri. Sumber: Analisis data dari BPS 1970-2006, FAO 2007, dan United Nations 2007 Lampiran 1 Gambar 38. Daya Saing Agroindustri -100.00 -50.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 Tahun P er sen 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 In d eks Pertumbuhan 134.09 48.67 -0.70 250.78 -61.60 -42.76 RCA Indeks 0.84 1.96 2.92 2.89 10.16 3.90 2.23 1970-1975 1976-1980 1981-1985 1986-1990 1991-1995 1996-2000 2001-2005Parts
» Tujuan dan Manfaat Penelitian
» Penerimaan Pemerintah Kebijakan Fiskal
» Defisit dan Keberlanjutan Fiskal Desentralisasi Fiskal
» Subsidi Pertanian Pembangunan Sektor Pertanian 1. Kebijakan Sektor Pertanian
» Infrastruktur Sektor Pertanian Pembangunan Sektor Pertanian 1. Kebijakan Sektor Pertanian
» Inovasi Teknologi Sektor Pertanian
» Penelitian dan Pengembangan Sektor Pertanian
» Produk Domestik Bruto Sektor Pertanian
» Produktivitas Produk Pertanian Pembangunan Sektor Pertanian 1. Kebijakan Sektor Pertanian
» Kesejahteraan Petani Pembangunan Sektor Pertanian 1. Kebijakan Sektor Pertanian
» Kinerja Agroindustri TINJAUAN PUSTAKA
» Kebijakan dan Kinerja Pertanian
» Kebijakan dan Kinerja Agroindustri
» Alasan Pemilihan Variabel Studi-Studi Terdahulu 1. Peran Fiskal dalam Perekonomian Negara
» Jalur Keynesian Pengaruh Kebijakan Fiskal
» Pengeluaran Pemerintah Kebijakan Fiskal
» Pengeluaran Pemerintah Sektoral Subsidi
» Keseimbangan Fiskal Kebijakan Fiskal
» Desentralisasi Fiskal Kebijakan Fiskal
» Kesejahteraan Petani Kinerja Sektor Pertanian 1. Pertumbuhan Output
» Kinerja Agroindustri 1. Nilai Tambah Unit Input dan Output
» Restriksi Jangka Panjang pada Sistem Kointegrasi
» Kerangka Pemikiran Penelitian KERANGKA TEORI
» Pilihan Alat Analisis Kerangka Analisis
» Spesifikasi Model METODE PENELITIAN
» Uji Ordo Lag Uji Kointegrasi
» Identifikasi Persamaan Kointegrasi Pengujian Model 1. Uji Stasioner
» Impulse Response Function Analisis Simulasi Dampak Kebijakan Fiskal
» Uji Structural Break Uji Kointegrasi
» Uji Ordo Optimal VAR Model VAR dan Uji Granger Causality
» Rank Kointegrasi Model VECM dan Persamaan Kointegrasi
» Episode Perekonomian dan Mainstream Fiskal Indonesia
» Pajak Dinamika Kebijakan Fiskal Indonesia
» 34.8 5.51 DINAMIKA KEBIJAKAN FISKAL PADA SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
» Pengeluaran Untuk Sektor Pertanian
» Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan Pertanian
» Investasi dan Konsumsi Masyarakat
» Impor makanan Ekspor barang primer
» Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
» 14.50 13.90 13.20 13.91 13.74 4 722 KINERJA SEKTOR PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI DI INDONESIA
» Nilai Tambah Input Agroindustri
» Nilai Tambah Output Agroindustri
» 4.4 3.7 4.3 KINERJA SEKTOR PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI DI INDONESIA
» Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Sektor Pertanian
» Respon Dinamik Kinerja Sektor Pertanian atas Guncangan Kebijakan Fiskal
» 0.53 1.19 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN
» 1 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN
» Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri
» Instrumen Kebijakan Fiskal yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri
» 38.02 1.43 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI
» Respon atas Perubahan PDB Pertanian
» Respon atas Perubahan Penyerapan Tenaga Kerja Pertanian
» Respon atas Perubahan Ekspor Produk Pertanian
» Respon atas Perubahan Impor Produk Pertanian
» Respon atas Perubahan Kesejahteraan Petani
» Kinerja Sektor Pertanian yang Efektif Mempengaruhi Kinerja Agroindustri
» 3 1 1 2 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI
» 4 1 3 1 2 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI
» Ringkasan dan Sintesis 1. Dinamika Kebijakan Fiskal Indonesia
» Kesimpulan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Implikasi Kebijakan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGPPN2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGEA2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGSP_2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGRDA2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGIA2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGDF2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGI2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGKONS2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGPPH2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGGDPA2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
» Response of DLOGTKA2: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Show more