Uji Ordo Lag Uji Kointegrasi

124 kointegrasi pada lebih dari dua variabel Thomas, 1997. Antara dua variabel mungkin saja secara individu mereka non-stasioner, tetapi bisa terjadi kombinasi linear antara keduanya, sehingga dikatakan terjadi kointegrasi antara dua variabel tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pengujian multivariate. Kasus multivariate adalah untuk melihat hubungan jangka panjang yang mempunyai lebih dari dua variabel. Jika dihipotesiskan Thomas, 1997: Z t = + 1 x t + 2 yt+ 3 w t 4.20 dimana x t , y t , w t dan z t adalah variabel I1. Bila ada hubungan jangka panjang, maka disequilibrium errors yang timbul dari persamaan 4.20 harus I0, dan: u i = z t - - 1 x t - 2 y t - 3 w t 4.21 harus dalam bentuk stasionarity time series, dimana koefisien-koefisiennya disebut vektor kointegrasi cointegration vector. Dalam kasus multivariate mungkin ada lebih dari satu kombinasi linear stasioner yang berkaitan dengan variabel-variabel yang berkointegrasi. Pada Persamaan 4.21, u t adalah kombinasi linear dari empat variabel x, y, w dan z, dimana ada lebih dari satu kombinasi linear dari empat variabel tersebut adalah stasioner. Adanya hubungan tunggal jangka panjang antara lebih dari dua variabel yang I1 mengimplikasikan bahwa variabel-variabel tersebut berkointegrasi. Kointegrasi mengisyaratkan bahwa paling sedikit ada satu hubungan jangka panjang di antara dua variabel. Bila terjadi lebih dari satu kombinasi linier atau lebih dari dua varibel I1 yang berkointegrasi, maka mungkin akan ada lebih dari satu vektor kointegrasi. Pengujian kointegrasi multivariate pada empat variabel x, y, z dan w; langkah pertama adalah mengestimasi suatu kointegrasi: z t = + 1 x t + 2 y t + 3 w t + e t 4.22 125 Residual e t dari regresi tersebut dapat diuji stasionernya dengan menggunakan uji DF dan ADF. Jika hasilnya adalah stasioner maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut berkointegrasi, dan akan ada kombinasi linear di antara variabel-variabel tersebut yang I0. Langkah ini dilakukan dengan metode Granger Causality Two Step. Untuk kasus sistem persamaan, uji kointegrasi berarti menentukan rank kointegrasi r. Asumsi yang digunakan model mengandung unrestricted intercept dan restricted trend. Pengujian hipotesis berdasarkan statistik Maximal Eigenvalue of the Stochastic Matrix dan Trace of the Stochastic Matrix. Jika hasil statistik Likelihood Ratio lebih besar dari nilai kritis pada selang kepercayaan 95 maka hipotesis nol ditolak. Prosedurnya sebagai berikut: H : r = 0 : statistik Likelihood Ratio lebih besar dari nilai kritis pada selang kepercayaan 95 tolak H dan uji dilanjutkan, H : r=1 : statistik Likelihood Ratio lebih besar dari nilai kritis pada selang kepercayaan 95 tolak H dan uji dilanjutkan, H : r= 2 : statistik Likelihood Ratio lebih kecil dari nilai kritis pada selang kepercayaan 95 terima H 0; berarti terima Hipotesis alternatif dimana r = 2. Hasil analisis rank kointegrasi ini dapat mengetahui hubungan jangka panjang untuk menjelaskan keseluruhan fenomena yang tercakup dalam model yang dianalisis.

4.3.4. Identifikasi Persamaan Kointegrasi

Setelah diketahui rank kointegrasi dilakukan restriksi umum general restriction berdasarkan metode Johansen, yaitu membuat matrik identitas dengan memberikan nilai 1 pada matrik parameter variabel yang akan dicari persamaannya yaitu variabel kinerja sektor pertanian dan agoindustri dan memberi nilai 0 pada 126 matrik parameter variabel selain itu kebijakan fiskal dan keseimbangan makro ekonomi. Restriksi umum akan menghasilkan pendugaan parameter vektor kointegrasi sesuai rank kointegrasi yang exactly identified dengan nilai likelihood LL tertentu. Nilai LL tersebut digunakan sebagai pedoman untuk menghasilkan restriksi yang valid dan optimal.

4.4. Analisis Simulasi Dampak Kebijakan Fiskal

Setelah konstruksi model VARVECM multivariate terbentuk yang melibatkan variabel-variabel penting dalam kebijakan fiskal, kinerja sektor pertanian, dan kinerja agroindustri, dengan restriksi spesifik yang secara statistik sudah valid dan optimal maka langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi keterpengaruhan dari variabel-variabel tersebut. Simulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengaruh dari shock yang terjadi pada kebijakan fiskal yaitu variabel penerimaan pemerintah PPh, PPn, utang pemerintah; pengeluaran pemerintah sektor pertanian, penelitian pengembangan sektor pertanian, infrastruktur pertanian; keseimbangan fiskal defisit anggaran; desentralisasi fiskal, dan investasi, serta konsumsi terhadap kinerja sektor pertanian yang diekspresikan oleh variabel pertumbuhaan output, penyerapan tenaga kerja, perdagangan ekspor, dan impor, dan kesejahteraan petani. Disamping itu juga pengaruhnya terhadap kinerja agroindustri yang diekspresikan oleh variabel nilai tambah input, nilai tambah output, dan daya saing. Inferensi simulasi diperoleh dari analisis impulse response functions IRF yang akan mengetahui sensitivitas respon dinamik suatu variabel kinerja sektor pertanian dan kinerja agroindustri akibat adanya guncangan dari variabel lain kebijakan fiskal yang diukur dalam satuan standar devisasi. Sedang untuk