Respon atas Perubahan Ekspor Produk Pertanian

284 Dalam jangka panjang, guncangan ekspor produk pertanian menaikkan nilai tambah input, nilai tambah output dan daya saing agroindustri masing-masing berkisar 1.66, 1.41, dan 4.74 konvergen mulai triwulan ke 36, 30 dan 27. Berarti, perubahan ekspor produk pertanian direspon kenaikan dalam seluruh aspek kinerja agroindustri. Hal ini terjadi karena selama ini ekspor produk pertanian lebih dominan pada produk pertanian primer 6 sehingga perubahan struktur ekspor dari ekspor primer menjadi produk sekunder akan cepat menarikmeningkatkan kinerja agroindustri.

4. Respon atas Perubahan Impor Produk Pertanian

Awal guncangan impor produk pertanian sebagaimana disajikan pada Gambar 60 dan Lampiran 9C.9.22, terjadi penurunan nilai tambah input, nilai tambah output dan daya saing agroindustri masing-masing berkisar 1.00, 0.97 dan 2.19. Dalam jangka panjang, guncangan impor produk pertanian menurunkan nilai tambah input, nilai tambah output dan daya saing agroindustri masing-masing berkisar 1.34, 1.07, dan 2.90 masing-masing konvergen mulai triwulan ke 20, 30, dan 28. Berarti respon impor produk pertanian berkebalikan dengan ekspor produk pertanian. Impor produk pertanian sebagian besar merupakan olahan atau produk sekunder pertanian 6 , bukan barang modal untuk peningkatan aktivitas pengolahanindustri pertanian. Inilah bukti semakin nyata dari pernyataan Sawit 2008 bahwa pertanianproduk olahan industri pertanian mendapat serbuan dari impor produk pertanian, sehingga menurunkan kinerja agroindustri. 6 Diskusi Pakar dengan Dr. Noer Sutrisno, MA; Prof.Dr.Ir. Rudi Wibowo, MS; Dr.Husain Sawit, M.Sc; Dr.Ir. Djafar Hafsah; dan Dr.Ir. Bayu Krisna Murti, MS; Dr. Ir. Iwantono, tanggal 26 Juli 2007 di Jakarta. 285 Keterangan: Skala absis adalah triwulan Gambar 60. Respon shocks pada Impor Produk Pertanian IMA terhadap Nilai Tambah Input NTI, Nilai Tambah Output NTO dan Daya Saing Agroindustri DSA

5. Respon atas Perubahan Kesejahteraan Petani

Awal guncangan kesejahteraan petani sebagaimana disajikan pada Gambar 61 dan Lampiran 9C.9.23, terjadi peningkatan nilai tambah input berkisar 1.76. Nilai tambah output dan daya saing agroindustri juga meningkat masing-masing berkisar 2.05 dan 0.25. Dalam jangka panjang, guncangan kesejahteraan petani meningkatkan nilai tambah input, dan nilai tambah output masing-masing berkisar 1.62, dan 1.10 konvergen mulai triwulan ke 24 dan 27. Sedangkan daya saing agroindustri menurun berkisar 0.49 konvergen mulai triwulan ke 31. Kesejahteraan petani berkaitan dengan kemampuan akumulasi modal untuk meningkatkan aktivitas -.020 -.018 -.016 -.014 -.012 -.010 -.008 -.006 -.004 -.002 10 20 30 40 50 60 a. R e spon Ter hada p N T I -.016 -.014 -.012 -.010 -.008 -.006 -.004 10 20 30 40 50 60 b. R espon Ter hadap N T O -.044 -.008 -.040 -.036 -.032 -.028 -.024 -.020 -.016 -.012 10 20 30 40 50 60 c. R e spon Ter hada p D SA Response to Cholesky One S.D. Innovations of IMA