Kesejahteraan Petani Kinerja Sektor Pertanian 1. Pertumbuhan Output
96 dimana: It : indeks harga yang diterima petani, dan Ib : indeks harga yang dibayar
petani. Apabila NTP 100 berarti NTP pada periode tertentu lebih baik dibandingkan dengan NTP pada tahun dasar. Bila NTP=100 kondisinya sama
dengan tahun dasar, dan bila NTP 100 maka NTP periode tersebut menurun dibandingkan dengan tahun dasar. Formula untuk menghitung It, Ib dan NTP BPS,
2004 adalah dengan Indeks Laspeyres yang dikembangkan Modified Laspeyres Indeces, yaitu:
I
n
= 3.83
∑ ∑
= =
− −
m i
m
Qoi Poi
iQoi n
P n
P Pni
1 1
. 1
1
i
dimana, I
n
: Indeks harga bulan ke-n I
t
maupun I
b
, P
ni
: harga bulan ke-n untuk jenis barang ke-i, P
n-1i
: harga bulan ke-n-1 untuk jenis barang ke-i, P
ni
P
n-1i
: relatif harga bulan ke-n untuk jenis barang ke-i, P
oi
: harga pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i, Q
oi
: kuantitas pada tahun dasar untuk jenis barang ke-i, dan m : banyaknya jenis barang yang tercakup dalam paket komoditi.
Menurut Siregar 2004 pada perekonomian terbuka pendekatan NTP domestic terms of trade memiliki keterbatasan, dan sebagian besar literatur telah
menggunakan konsep kedua yaitu net-barter terms of trade, yang juga disebut comodity term of trade NT dirumuskan:
NT = PXPM x 100 3.84
dimana, PX adalah indeks harga ekspor yang diterima oleh suatu negara dan PM adalah indeks harga impor yang dibayar oleh suatu negara. Mengacu pada Siregar
2004, NT dihitung untuk sektor pertanian.
97
3.5. Kinerja Agroindustri 3.5.1. Nilai Tambah Unit Input dan Output
Tambunan dan Ubaidillah 2004 mengemukakan bahwa sumbangan nilai tambah dapat digunakan sebagai petunjuk yang baik untuk melihat efek empirik
ekonomi global. Hipotesis kerjanya adalah apabila terjadi kenaikan sumbangan nilai tambah dalam pertumbuhan ekonomi dapat digunakan sebagai gambaran bagaimana
pasar global secara sistematis atau acak mempengaruhi kinerja suatu sektor di berbagai sektor ekonomi.
Menurut Wainai 1984, Shimizu and Wainai 1991, dan Direktorat Bina Produksi 2003 penghitungan nilai tambah dengan direct growth accounting
method yang disebut Produktivity Total Factor PTF dianggap yang sesuai dan terbaik untuk negara yang sedang berkembang yang langka data. Metode ini secara
resmi dipilih dan dipakai oleh Asian Productivity Organization APO Tokyo, untuk perhitungan PTF negara-negara anggotanya.
Jika pertumbuhan sebagai akumulasi nilai tambah dalam perekonomian productivity-driven growth antar waktu maka peningkatan produktivitas efisiensi
faktor produksi menjadi penting sebagai pencerminan progres T. Menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dapat dijelaskan:
Y
t
= T FK
t
,L
t
3.85 dimana: T progres teknologi. Dalam bentuk linear logaritmik ditulis:
ln Y
t
= lnT
t
+ αlnK
t
+ L
t
3.86 Dengan asumsi skala hasil yang konstan, maka
α+β = 1 sehingga α=1-β. Persamaan 3.86 dapat ditulis:
ln Y
t
= lnT
t
+ 1- lnK
t
+ L
t
98 = lnT
t
+ lnK
t
+ L
t
- lnK
t
ln Y
t
- lnK
t
= lnT
t
+ L
t
- lnK
t
ln Y
t
lnK
t
= lnT
t
+ L
t
- lnK
t
Y
t
K
t
= T
t
L
t
K
t
3.87 Dari persamaan 3.87 dapat diketahui Y
t
K
t
adalah nilai tambah output sebagai akibat penggunaan input. Koefisien dan 1- menunjukkan alokator nilai tambah
input kapital dan tenaga kerja Tambunan, 2003a. 3.5.2. Daya Saing Agroindustri
Dalam analisis daya saing, metode yang sering digunakan dalam berbagai literatur adalah Revealed Comparative Advantage RCA, Revealed Trade
Advantage RTA, dan Acceleration Ratio AR. Untuk mengetahui posisi daya saing komoditi ekspor agroindustri Indonesia dalam penelitian ini, hanya akan
digunakan indeks RCA. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa komoditi ekspor agroindustri yang diamati merupakan komoditi unggulan ekspor, nilai
impornya relatif kecil sehingga tidak diamati Herjanto, 2003 dan Joewono, 2008. Sementara metode RTA maupun AR memerlukan data, baik ekspor maupun impor
dari suatu komoditi, sehingga tidak sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Indeks Revealed Comparative Advantage RCA adalah suatu indeks yang
umum digunakan untuk menunjukkan posisi relatif keunggulan komparatif suatu produk ekspor terhadap kinerja ekspor menyeluruh. Indeks RCA didefinisikan
sebagai rasio pangsa pasar produk tertentu suatu negara terhadap pangsa pasar dunia dari produk yang sama Lall and Rao, 1995 dirumuskan:
Xa TX RCA = ——————
3.88 XWaTXW