1 PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN

255 pajak pertambahan nilai, anggaran penelitian dan pengembangan pertanian, dan anggaran desentralisasi fiskal. Efektifitas subsidi pertanian didukung oleh hasil studi Stiglitz 2000 dan Norton 2004 bahwa subsidi pada negara berkembang masih diperlukan untuk mendorong produksi. Efektifitas anggaran infrastruktur pertanian, selaras dengan hasil studi Rozelle and Swinnen 2004 untuk studi di dunia 93 negara, Zhang and Fan 2004 dalam studi di India mengenai pentingnya infrastruktur pertanian. Studi Gammella, et. al. 2003 menemukan pula bahwa pajak pertambahan nilai PPn berpengaruh penting dalam perilaku rumahtangga dan perusahaan. Hal itu juga didukung oleh hasil studi Irawan 2005, James and Nobes 1992, Dalton and Masters 1998 di Mali. Studi anggaran penelitian dan pengembangan pertanian RDA oleh Fan and Zhang 2002 menemukan korelasi yang kuat anggaran penelitian dan pengembangan pertanian dengan pertumbuhan produktivitas pertanian. Begitu pula temuan Simatupang, et. al. 2004 dan Fuglie 2004. Efektifitas anggaran desentralisasi fiskal, studi Saragih 2003, UNESCAP-CAPSA 2005 juga menyimpulkan bahwa desentralisasi fiskal bagi Indonesia merupakan hal krusial untuk mendorong sektor-sektor dalam ekonomi, termasuk pertanian di daerah. Secara keseluruhan, besaran dalam persen peran guncangan dari kebijakan fiskal dalam mempengaruhi variabilitas kinerja sektor pertanian relatif kecil. Hal itu berarti, selama rentang analisis efektifitas kebijakan fiskal dalam mendorong kinerja sektor pertanian relatif lemah atau tidak efektif.

VIII. PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA AGROINDUSTRI

8.1. Hubungan Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri

Analisis pada bagian ini untuk mencapai tujuan penelitian ke dua, mengkaji hubungan antara kebijakan fiskal dengan kinerja agroindustri di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan pada bagian 7.1 bahwa untuk mendapatkan pemaknaan sesuai dengan teori ekonomi pada sistem persamaan VECM dari VAR4, maka hubungan kointegrasi diantara variabel-variabel dalam sistem dibangun dengan melakukan restriksi perilaku jangka panjang dari variabel-variabel endogen berdasarkan metode estimasi ML maximum likelihood. Restriksi menghasilkan delapan persamaan kointegrasi meliputi: sistem persamaan yang menjelaskan kinerja sektor pertanian terdiri dari lima persamaan telah diuraikan pada bagian 7.1 dan tiga sistem persamaan yang menjelaskan kinerja agroindustri nilai tambah input [NTI], nilai tambah output [NTO], dan daya saing agroindustri [DSA]. Hasil Estimasi parameter disajikan pada Tabel 42, selengkapnya pada Lampiran 8. Persamaan regresi kointegrasi 8.1 hingga 8.3 dapat menjelaskan hubungan struktural ekonomi antara variabel-variabel kebijakan fiskal dengan kinerja agroindustri sebagai berikut: NTI t = 0.099 + 0.052PPH t + 0.003PPN t – 0.129EA t + 0.029SP t – 0.447RDA t + 0.645IA t – 0.146DF t – 0.676I t – 0.424KONS t 8.1 NTO t = 0.134 + 0.792PPH t – 0.377PPN t – 0.272EA t + 0.024SP t – 1.025RDA t + 1.376IA t – 0.486DF t – 1.412I t – 0.607KONS t 8.2 DSA t = – 0.049 + 0.464PPH t + 0.875PPN t – 0.239EA t – 0.091SP t + 0.013RDA t + 0.003IA t + 0.653DF t – 0.136I t – 0.067KONS t 8.3 257 Tabel 42. Hubungan Jangka Panjang Kebijakan Fiskal dengan Kinerja Agroindustri Cointegrating Eq: DLOGNTI1 DLOGNTO1 DDSA1 DLOGPPH1 -0.05159 -0.79198 -0.46378 0.13046 0.28296 0.25356 [-0.39541] [-2.79892] [-1.82909] DLOGPPN1 -0.00252 0.376801 -0.87462 0.26924 0.58396 0.52329 [-0.00936] [ 0.64525] [-1.67138] DLOGEA1 0.128969 0.271555 0.238747 0.08628 0.18714 0.16770 [ 1.49473] [ 1.45108] [ 1.42368] DLOGSP_1 -0.02892 -0.02354 0.09147 0.05377 0.11662 0.10451 [-0.53791] [-0.20185] [ 0.87526] DLOGRDA1 0.446856 1.024785 -0.01286 0.10227 0.22183 0.19878 [ 4.36917] [ 4.61978] [-0.06467] DLOGIA1 -0.64544 -1.37601 -0.00255 0.12054 0.26144 0.23427 [-5.35465] [-5.26328] [-0.01088] DLOGDF1 0.146103 0.485768 -0.65288 0.05774 0.12524 0.11223 [ 2.53020] [ 3.87867] [-5.81738] DLOGI1 0.676184 1.412009 0.136127 0.09125 0.19792 0.17736 [ 7.41008] [ 7.13431] [ 0.76754] DLOGKONS1 0.423624 0.607332 0.067447 0.13813 0.29959 0.26847 [ 3.06685] [ 2.02719] [ 0.25123] C -0.0987 -0.13384 0.048632 Keterangan: Baris pertama nilai koefisien, kedua standard error, dan ketiga[ ] nilai t-statistik. =nyata pada tingkat signifikansi α:1, =nyata pada tingkat signifikansi α:5, dan =nyata pada tingkat signifikansi α:10. Nilai t-tabel: t α:1 = 2.167, t α:5 = 1.980, dan t α:10 = 1.658. Secara umum, dari persamaan 8.1 hingga 8.3 menunjukkan arah yang sesuai dengan teori dan logika ekonomi. Masing-masing karakteristik struktur hubungan