Kerangka Pemikiran Penelitian KERANGKA TEORI

109 Penerimaan Pengeluaran Defisit Seimbang Surplus PPh PPn Utan g Pertani an RDA In fra st ukt ur Desen tralis asi Fiska l PERUBAHAN KEBIJAKAN FISKAL SANGAT DINAMIS PERIODE 1970-2005 KINERJA SEKTOR PERTANIAN GDP A Sera pan TK Kesejah teraan Petani Ekspor Impor Kesei mbanga n Eksternal Subsidi Konsumsi Investasi Nilai Tambah Nilai Tambah Input Output Daya Saing KINERJA AGROINDUSTRI Kesei mbanga n Internal KEBIJAKAN FISKAL Keterangan: = variabel yang diteliti, = aspek penelitian, = hubungan penjelas dan keterkaitan, = keterkaitan timbal balik antara aspek penelitian, dan = lingkungan yang mempengaruhi variabel. Gambar 8. Kerangka Alur Pemikiran Penelitian Berdasar Variabel Terpilih 110 a. Relasi Fakta dan Teori Secara teori keynesian, kebijakan fiskal mempunyai transmisi lebih cepat mempengaruhi sektor riil termasuk kinerja pertanian dan agroindustri. Faktanya bahwa: 1 selama termin waktu tahun 1970 sampai dengan 2005 telah terjadi mainstream kebijakan fiskal yang dinamis lebih-lebih dipicu oleh pergantian regim pemerintahan yang telah berlangsung dengan pergantain Presiden sebanyak 5 lima kali. Dinamika fiskal selama periode tersebut menurut Hill 2000 meliputi: periode sustainable growth 1971-1981, periode penyesuaian harga minyak bumi 1982-1986, periode liberalisasi dan pemulihan 1987-1997, periode krisis ekonomi 1991-1999, dan periode pemulihan krisis dan kepercayaan 2000-2005. Dari aspek kinerja pertanian menurut Fuglie, 2004 meliputi periode sustained rapid growth dan green revolution 1968-92 dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 4, dan periode intensive shocks especialy macroeconomic shocks 1993-2005 dengan pertumbuhan rata-rata output tahunan hanya 1. Keseimbangan ekonomi model Mundell-Fleming MF dihasilkan dari perekonomian domestik dan dari luar negeri. Identitas keseimbangan tersebut dijelaskan dengan memasukkan komponen eksternal net ekspor untuk mengetahui hubungan dengan lingkungan rest of the world ROW. Fiskal G bersama-sama dengan investasi I, konsumsi C dan net ekspor NX mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Y disamping pengaruh dari perekonomian domestik lainnya dan perekonomian rest of the world ROW. Secara sektoral, akumulasi relasi fiskal, investasi, konsumsi, dan net ekspor diperkirakan memunculkan kondisi kinerja sektor pertanian telah menurun tidak wajar, dan agroindustri tidak berkembang. 111 b. Kebijakan Fiskal, Investasi, dan Konsumsi Dari tinjauan pustaka bagian 2.7.4 dan kerangka teori, determinan fiskal yang paling dominan mempengaruhi indikator kinerja utama sektoral pertanian dalam kasus Indonesia adalah: penerimaan pemerintah 1 pajak PPh, 2 pajak PPn, 3 utang pemerintah; pengeluaran pemerintah 4 sektor pertanian, 5 subsidi pertanian, 6 penelitian pengembangan sektor pertanian, 7 infrastruktur pertanian; keseimbangan fiskal 8 defisit anggaran; dan 9 desentralisasi fiskal. Investasi dan konsumsi adalah komplemen yang diperhitungkan untuk menghindari undervalue atas pengaruh fiskal. Pengaruh kebijakan fiskal yang diekspresikan oleh instrumen kebijakan tersebut menggunakan kerangka kerja Keynesian dengan asumsi perekonomian Indonesia sebagai negara kecil terbuka small open-economy country dan digunakan kerangka model ekonomi Mundell-Fleming sehingga memperhatikan lingkungan keseimbangan internal dan eksternal. c. Kinerja Sektor Pertanian Pada penelitian ini pengukuran kinerja sektor petanian merupakan pengembangan penelitian sebelumnya dalam hubungan dengan kebijakan fiskal meliputi variabel yang lebih luas yaitu: 1 pertumbuhaan output, 2 penyerapan tenaga kerja, perdagangan 3 ekspor, dan 4 impor, 5 kesejahteraan petani dinyatakan dalam net-barter terms of trade. d. Kinerja Agroindustri Kebanyakan penelitian agroindustri hanya meliputi aktivitas suatu komoditi tertentu. Dalam penelitian ini kinerja agroindustri dianalisis dalam cakupan agregat dengan melakukan pengukuran kinerja yaitu: 1 nilai tambah input, 2 nilai tambah output, dan 3 daya saing.

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Kerangka Analisis

4.1.1. Pilihan Alat Analisis

Penelitian ini menganalisis fenomena akonomi makro jangka panjang dinamik dengan variabel endogen non-stasioner. Data deret waktu dengan lag variabel stokastik untuk menyusun model multivariat. Variabel endogen tersebut menjadi variabel instrumen kebijakan fiskal pada shock internal maupun eksternal sehingga terjadi pergerakan keseimbangan intertemporal pada perekonomian Indonesia yang menganut rezim ekonomi terbuka small open economy dalam hal ini dianalisis khusus pada ekonomi sektor pertanian dan agroindustri. Pada analisis model multivariat deret waktu, ada empat pendekatan yaitu Cowles Commision CC, the London School of Economics LSE, Vector Autoregresive VAR, dan GMM-Calibration Methods GMM-CM. Sampai tahun 1970an metode yang paling banyak digunakan dalam studi empirik ekonometrik untuk menguji dinamika ekonomi makro adalah CC. Pendekatan CC dicirikan oleh model struktural persamaan simultan, dengan jumlah persamaan yang besar Siregar, 2001. Dalam pendekatan ini variabel yang dikontrol oleh pemerintah diperlakukan sebagai variabel eksogen. Setelah tahun 1980an dikembangkan LSE. Namun fakta menunjukkan bahwa apa yang dihasilkan pendekatan ini tidak terdukung secara empirik terutama dalam hal peramalan. Banyak hubungan ekonomi makro yang dihasilkan oleh model yang menggunakan pendekatan CC dan LSE gagal dalam aplikasinya. Hal ini membuat peneliti ekonomi makro yakin dibutuhkan strategi model yang dapat mengakomodir kegagalan ini. Hal ini 113 menyebabkan dibutuhkan pendekatan lain yang lebih baik untuk model dinamik. Kelemahan pendekatan CC dan LSE ini adalah cenderung mengabaikan uji diagnostik pada reduced form-nya Amisano and Giannini, 1997. Pendekatan GMM-CM walaupun menerapkan uji statistik diagnostik yang komprehensif terhadap reduced form-nya, tidak berbeda dengan pendekatan CC dalam hal simulasi dan evaluasi kebijakan. Koefisien regresi dalam model ini merupakan campuran dari deep parameters dan expectational parameters. Campuran kedua parameter ini menyebabkan ketidakstabilan jika diterapkan pada keadaan yang berbeda. Konsekuensi dari ketidakstabilan ini menyebabkan model ini tidak dapat digunakan untuk simulasi kebijakan Supriana, 2004. Model yang terakhir banyak dikembangkan adalah vector autoregresive VAR dan Structural-VAR sebagaimana diuraikan pada bagian 3.6.1. Pandekatan ini dapat mengatasi kritik Lucas Lucas critique sebagaimana dijelaskan pada bagian 3.6. Kritik Lucas ditujukan untuk analisis kebijakan pada model-model ekonomi makro dinamik dan stokastik dengan menggunakan pendekatan klasik Thomas, 1997. Pendekatan VAR dengan general to specific G-S, menghasilkan rekomendasi dalam morespon guncangan ekonomi makro melalui model teoretik. Untuk dapat diuji dan diinterpretasikan secara ekonomi sehingga diperoleh model hubungan jangka panjang yang memberi pemaknaan ekonomi maka dilakukan restriksi berdasarkan teori ekonomi mengimpose over identifying restriction Verbeek, 2000 dijelaskan pada bagian 3.6.2 dalam bentuk error correction EC atau vector error correction model VECM sebagaimana diuraikan pada bagian 3.6.3. Restriksi dibuat secara eksplisit dalam bentuk matrik kointegrasi.