119 Tarbiyah Islamiyah dan menduduki jabatan Majelis Tahkim. Di sela-sela
aktivitasnya, ia pun tetap mengembangkan dan pengamal Tarekat Tijaniyah serta menulis beberapa buku, di antaranya: Risalah Tauhid dan Allohu Robbuna,
Kaifiyat Shalat, Kaifiyat Wudhu, Nadzom Taqrib, Syarah Safinatun Naja, risalah ilmu Nahwu, risalah ilmu sharaf, Nadzom Jurumiah, ilmu Bayan dalam bentuk
Nadzom; serta Siklus Sunni. K. H. Badruzzaman wafat tahun 1972 dalam usia 72 tahun di pesantren Biru, Garut.
248
K. H. Yusuf Taujiri 1900-1982
Yusuf Taujiri kecil bernama Damiri, lahir di Garut tahun 1900-an. Ia adalah anak kiai Harmaen pendiri pesantren Cipari. Damiri kecil terkenal
Bengal.
249
Oleh orang tuanya dikirim ke pesantren Jawa Timur, tetapi karena tidak betah ia pulang. Ia kemudian dikirim ke pesantren Tanjungpura Cicalengka,
Gentur Cianjur, dan Gunung Puyuh Sukabumi. Selama di Pesantren lebih suka latihan penca silat dan sepak bola daripada mengaji. Ketika kembali ke Cipari,
Damiri aktif di SI cabang Garut. Pada peristiwa Cimareme 1919, kiai Adro’i pimpinan SI Garut melarikan diri ke Malaysia, kiai Harmaen dan Abdul Qudus
ditangkap dan dibuang ke Sawahlunto. Sementara Damiri ditahan di Garut. Setelah bebas, ia aktif kembali di SI. Tahun 1923, Damiri menunaikan ibadah
haji. Setelah berhaji namanya diganti menjadi Yusuf Taujiri.
250
Tahun 1930, ketika hendak mendirikan lembaga pendidikan di Balakasap, ia ditahan Belanda. Seiring SI pimpinan Abikoesno melakukan
120 resuffle terhadap SM. Kartosuwiryo 1939, ia bersama Kartosuwiryo mendirikan
Komite Pertahanan Kebenaran Partai Sarikat Islam Indonesia. Namun sejak tahun 1940, ketika KPK-PSII mengadakan kongres di Bebedahan, antara Yusuf
dengan Kartosuwiryo berbeda pendapat tentang perlunya politik hijrah dan pembentukan lembaga Suffah di Malangbong. Yusuf mengundurkan diri dari
KPK-PSII dan memilih mendirikan madrasah di Wanaraja bernama Darrussalam.
251
Foto 44: K. H. Yusuf Taujiri
Sumber: Dokumentasi Hj. Lilis Abdul Halim.
Pada zaman Jepang, Yusuf ditangkap karena difitnah. Tapi kemudian ia dijadikan Barisan Pelopor dan Barisan Propaganda. Waktu pembentukan tentara
Hizbullah, ia menjadi pimpinan Cabang Wanaraja. Pada masa revolusi, ia membentuk Lasykar Darussalam yang menjadi salah satu unsur BKR. Ketika
dibentuk TKR yang kemudian menjadi TNI, sebagian lasykar Darussalam diserahkan kepada Resimen XI Divisi Siliwangi. Saat TNI hijrah ke Yogyakarta
1948, Kartosuwiryo
yang menolak
hijrah mengajak
Yusuf untuk
121 memproklamasikan NIIDI. Yusuf dengan tegas menolaknya. Akibatnya,
pesantren Cipari sering diserang DI. Menurut sumber tradisi, serangan itu terjadi sebanyak 46 kali. Tahun 1949, Yusuf kembali ditangkap Belanda, namun segera
dibebaskan, karena dianggap benteng perlawanan terhadap DI. Yusuf besar jasanya dalam membantu TNI setelah Hijrah dari Yogyakarta. Dalam posisi
terjepit antara tentara Belanda dan DI itulah, berkembang legenda tentang kehebatannya. Ia dipandang memiliki ilmu laduni. Tahun 1960, Yusuf diangkat
sebagai Anggota DPR GR. Namun demikian, menurut keluarganya, ia tidak pernah ikut pemilu. Yusuf Taujiri meninggal tahun 1972 dan dimakamkan di
Garut.
252
K. R. H. Sudja’i 1901-1984