Araswulan meloloskan ditri dari Tuban: Keadaan di Majapahit: Syekh Maruf menemui leluhurnya: Syekh Maruf mendapat murid baru: Sahid Abdurahman mencari 100 biji kemiri: Pengukuhan jabatan wali:

191 g. Tiba di Cirebon mengajari murid-muridnya. h. Nyi Indang Geulis menyerahkan kandaga atas pesan suaminya kepada Syarif Hidayat. i. Tinggal bersama isterinya, Pakungwati di Kawedrahan. j. Raden Sahid Abdurahman dan Araswulan ditinggal mati ayahnya.

20. Negeri Tuban dijual:

a. Seluruh harta kekayaan negeri Tuban habis dipakai sedekah oleh Nurkamal alias Raden Sahid Abdurahman. b. Negeri Tuban dijual oleh Nurkamal, uangnya dibelikan dongeng dari kakek-kakek dan dihadiahi si Bonet. c. Nurkamal membaktikan diri di negeri Urawan dengan penuh setia.

21. Sahid Abdurahman terhindar dari maut:

a. Dipitnah oleh permaisuri negeri Urawan. b. Mengabdikan diri di Kediri atau negeri Liwungan dan dijadikan suami Ratu. c. Menangkap kelabang putih yang keluar dari kemaluan putri dan berubah menjadi keris Kalamuyeng.

22. Sahid Abdurahman mencari guru sejati:

a. Berguru di Ampel Denta, diperintah bertapa Braja oleh Kamarullah dan diberi nama Lokajaya. b. Syekh Mayang Dulkahfi memperlihatkan keampuhan keramat kalimat syahadat kepada penyamun Lokajaya. c. Syekh Bayanullah dan Nyi Mukena tak berhasil disamun oleh Lokajaya. Atas perintah mereka, Lokajaya mengubur diri hingga leher dalam tanah dan berganti nama jadi Jagabaya.

23. Araswulan meloloskan ditri dari Tuban:

a. Bermikraj dan dihadiahi baju dari kulit ular oleh Dzulkarnaen. b. Siuman lalu menunggangi kijang jadi-jadian milik Nabi Khidir. c. Raja Rum yang tengah bertapa nyungsang dimintai pertanggungjawab- an atas kehamilannya. 192 d. Pangeran Drajat alias Kidang Talangkas lahir dari ibu jari Araswulan. e. Araswulan bertapa di Nusakambangan.

24. Keadaan di Majapahit:

a. Raden Husen diangkat sebagai senapati dengan julukan Adipati Terung. b. Raden Patah tidak menerima jabatan sebagai raja. c. Raden Patah berguru kepada Syekh Ampel Denta dan Syekh Bayanullah. 25. Sahid Abdurahman berjumpa dengan Syekh Maruf nama lain dari Syarif Hidayat: a. Sahid Abdurahman sudah diangkat lagi dari kuburnya oleh Syekh Bayanullah. b. Sahid Abdurahman hendak berguru kepada Sunan Purba, disuruh menunggu sejenak oleh Syekh Maruf.

26. Syekh Maruf menemui leluhurnya:

a. Prabu Siliwangi sudah menghilang beserta kerajaan dan rakyatnya. b. Menemui kakak ibunya, yaitu Pangeran Cakrabuana alias Kuwu Sangkan.

27. Syekh Maruf mendapat murid baru:

a. Mengajari Pangeran Drajat dan memberinya nama Pangeran Darma Kusumah. b. Jaka Tarub selesai bertapa mencari kalimah syahadat, lalu menyatakan hendak berguru kepada Syarif Hidayat.

28. Sahid Abdurahman mencari 100 biji kemiri:

a. Menunggu Syarif Hidayat yang akan mengajarinya di tepi pantai. b. Terhanyut ke dasar laut ketika mengambil biji kemirinya. c. Diajari ilmu agama oleh Nabi Khidir serta diberi sebilah pisau di Pulau Hening. d. Bertapa di gunung Diyeng sambil melukis pada dindingnya tentang kisah Buda. 193 e. Memerintahkan Prabu Kontea, Ratu Buda berguru agama Islam di Cirebon. f. Menerima Kitab Mustaka Jamus dari Prabu Kontea, menemui Syarif Hidayat untuk mencoba kekuatan ilmunya.

29. Pengukuhan jabatan wali:

a. Para wali mencari bahan bangunan. b. Pangeran Tuban menunggu Syarif Hidayat ditemani benda-benda yang bisa bicara. c. Sahid Abdurahman menyerahkan Layang Kalimah dan Kitab Jamus kepada Syarif Hidayat. d. Para wali diwisudadilantik, Syarif Hidayat diangkat sebagai Sultan Kangjeng Sinuhun Cirebon sekaligus Ratu Aulia, Pangeran Makdum tidak mendapat pangkat sunan, Sunan Kalijaga sebagai ketua. e. Mencetak wayang, mendirikan Mesjid Agung “Sang Ciptarasa” Cirebon. f. Prabu Kontea dimakamkan di gunung Sembung, Puteri Cina ibunya Nyi Junti dikuburkan di Kanoman.

30. Pertempuran antara pasukan Islam dengan pasukan Majapahit: