Pesantren di Kabupaten Subang

69 Dengan demikian, jika, dicermati baik Pesantren Genteng ataupun Samsul Ulum Gunung Puyuh memiliki jaringan dan hubungan kekerabatan intelektual dengan pesantren-pesantren tersebut karena memang K. H. Ahmad Sanusi sebagai pendiri dari kedua pesantren tersebut jauh sebelumnya pernah belajar di pesantren- pesantren itu.

13. Pesantren di Kabupaten Subang

Di Kabupaten subang, pesantren yang tergolong tua adalah Pesantren Pagelaran 143 yang didirikan tahun 1920 oleh K. H. Muhyidin. 144 Pada awal pendiriannnya, Pesantren Pagelaran semula atas permintaaan Bupati Sumedang berada di daerah Cimalaka Sumedang, namun dalam perjalanannnya seiring dengan perkembangan yang ada, kemudian dengan banyaknya di antara santri- santrinya yang notabene selain berasal dari Sumedang juga banyak yang berasal dari daerah Subang dan Purwakarta maka berkembanglah cabang-cabangnya di sekitar daerah tersebut hingga terdapat Pesantren Pagelaran 1 sampai 8. 145 Dalam perjuangannnya membesarkan Pesantren Pagelaran K. H. Muhyidin banyak dibantu oleh santri-santrinya yang sebenarnya layak disebut kiyai karena sebelum belajar kepada K. H. Muhyidin mereka umumnya pernah mesantren di pesantren lain. Tercatat di antara santri-santrinya itu adalah K. H. Ahmad Zarkasyi, Ajengan Muslim dari Pasanggrahan, Ajengan Bar’i dari Sindanglaya, K. H. Raden Shaleh dari Cisalak, Mualim Toha, Ajengan Fatah dan Ustad Dawam dari Sumedang. Di antara mereka kemudian banyak berperan di 70 dalam menyampaikan dakwah Islam dan mendirikan pesantren di daerah masing- masing. 146 Kehadiran Pesantren Pagelaran banyak membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, daerah Cisalak Subang sebelum berdirinya Pesantren Pagelaran terkenal sebagai “daerah hitam”. Daerah ini merupakan daerah yang menjadi tempat berkembangnya praktik-praktik kemusyrikan. Selain itu, daerah ini pernah menjadi daerah basis komunis. Namun dengan berjalannnya waktu setelah berdirinya Pesantren Pagelaran, daerah Cisalak saat ini telah menjadi salah satu daerah daerah agamis di Kabupaten Subang. Foto 24: Masjid Pesantren Pagelaran III Subang Sumber: Dokumentasi Tim Peneliti, 13 Maret 2010. Pada masa revolusi kemerdekaan, K. H. Muhyidin selain aktif membina dan mengelola Pesantren Pagelaran ia pernah aktif dalam ketentaraan Hizbullah sebagai pimpinan. Selain itu, ia telah berperan dalam perjuangan menentang 71 agresi militer I dan II yang dilakukan Belanda. Begitu juga pada masa munculnya gerakan Darul Islam ia pernah aktif dalam menyukseskan kegiatan operasi pagar betis di Kecamatan Cisalak. 147 Setelah K. H. Muhyidin meninggal dunia, perannya di Pesantren Pagelaran kemudian dilanjutkan oleh K. H. Oom Abdul Qoyim Muhyidin 148 dan K. H. Dandi Sobron Muhyidin. 149

C. Perkembangan Pesantren di Jawa Barat Setelah Proklamasi Kemerdekaan