298 Setelah dibubarkan, Jajasan Pendidikan Islam Jamaah berubah nama
menjadi Lembaga Karyawan Islam Lemkari yang didirikan tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya yang dipimpin oleh Bachroni Hartanto. Lemkari dapat tumbuh
secara pesat terutama setelah menyatakan diri sebagai bagian dari Golongan Karya. Sejak 15 Februari 1988 Lemkari mengelola Pondok Pesantren Sumber
Barokah yang terletak di Desa Margakaya, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang.
512
Meskipun resminya bernama Lemkari, tetapi para pengikutnya masih menyebarluaskan ajaran Islam Jamaah sehingga mendorong terjadinya kerusuhan
di beberapa daerah di Jawa Barat.
513
Dalam kurun waktu 1972-1980-an, ketegangan antara masyarakat dan pengikut Lemkari acapkali berujung pada
kerusuhan sosial. Berkaitan dengan itu, pada 1990 pemerintah menganjurkan untuk melakukan pembenahan dalam tubuh Lemkari baik dari segi organisasi,
keanggotaan, dan ajaran agama. Anjuran tersebut ditanggapi oleh Lemkari dengan mengubah nama organisasi menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII
yang diresmikan pada 20 November 1990 di Jakarta.
514
Meskipun demikian, ajaran Islam Jamaah masih tetap disebarluaskan oleh LDII seperti yang terjadi di
Garut. Saat ini, LDII telah memiliki cabang di setiap kabupatenkota di Jawa Barat sehingga tidaklah berlebihan kalau LDII dipandang sebagai organisasi
sempalan terbesar di Indonesia.
2.3 Lembaga Pembina Masyarakat Baru
299 Lembaga Pembina Masyarakat Baru Lembaga Pembaru didirikan oleh
Isa Bugis
515
sekitar tahun 1968 sebagai gabungan dari Yayasan Dakwah Jakarta yang didirikan tanggal 2 April 1964
516
dan Yayasan Dakwah Sukabumi yang didirikan tanggal 2 Mei 1964.
517
Lembaga Pembaru menjadikan Jakarta sebagai pusat kegiatannya dan membuka perwakilannya di Sukabumi. Lembaga Pembaru
di Sukabumi dipimpin oleh Djodjon Zamakhsyari Direktur, Letkol. A. Sulaiman Ketua Dewan Penyantun; dan Sajuti Karim Ketua Senat Mahasiswa.
518
Secara legal-formal, lembaga ini didirikan untuk mengelola pesantren, sekolah, dan universitas serta tidak membatasi diri dalam rekruitmen anggota.
Lembaga pendidikan yang didirikan di bawah Lembaga Pembaru merupakan media untuk menyebarluaskan ajaran Isa Bugis. Inti ajaran Lembaga Pembaru ini
adalah mengilmiahkan agama dan kekuasaan Tuhan sehingga akan menolak semua hal yang tidak bisa diilmiahkan atau diterima akal. Keimanan hanya diukur
oleh sejauh mana ajaran tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
519
Rasionalisasi mutlak ajaran agama mengakibatkan gerakan Isa Bugis banyak ditentang oleh umat Islam. Gerakan tersebut dipandang menyimpang dari
ajaran Islam sehingga Lembaga Pembaru dituntut untuk dibubarkan dan ajarannya dilarang untuk disebarluaskan. Pada 3 September 1968, Alim Ulama Sukabumi
menyimpulkan bahwa ajaran Isa Bugis sesat dan menyesatkan sehingga mendesak pemerintah untuk membubarkan Lembaga Pembaru. Pada bulan yang sama
beberapa elemen masyarakat Sukabumi, antara lain Pemuda Muslimin Cabang Sukabumi dan Alim Ulama Cicurug menyampaikan tuntutan yang sama kepada
300 pemerintah.
520
Desakan tersebut mendorong Badan Koordinasi Pakem Sukabumi mengeluarkan larangan bagi Lembaga Pembaru untuk menyebarkan ajaran Isa
Bugis baik secara lisan maupun secara tertulis. Larangan tersebut secara efektif mulai berlaku sejak tanggal 25 September 1968.
521
2.4 Hizbut Tahrir Indonesia